MATA INDONESIA, PARIS – Emmanuel Macron kembali terpilih sebagai Presiden Prancis dengan mengalahkan pesaingnya, Marine Le Pen yang salah satu kampanye-nya adalah melarang penggunaan jilbab.
Macron mendapatkan suara 58,55 persen sementara Le Pen dengan 41,45 persen, margin lebih besar dari yang diperkirakan. Kemenangan yang tak terlalu mengejutkan karena beberapa jajak pendapat masih mengunggulkannya.
Macron mengatakan kepada para pendukungnya yang berkumpul di Menara Eiffel bahwa pemilihan telah selesai dan dia akan menjadi presiden untuk semuanya. Meski kalah, Le Pen mengatakan perolehan suaranya masih menandai kemenangan.
Kemenangan Macron disambut para pemimpin Eropa, karena takut akan kandidat sayap kanan yang menawarkan serangkaian kebijakan anti-Uni Eropa.
“Bersama-sama kita akan memajukan Prancis dan Eropa,” kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, dikutip dari BBC, Senin 25 April 2022.
Kemenangan Macron juga disambut Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Sebelum pemilihan umum, dia meminta warga Prancis mendukung Macron. “Selamat pada Macron. Saya menantikan Eropa yang kuat dan bersatu,” ujarnya.
Jumlah pemilih kali ini hanya di bawah 72 persen atau terendah dalam pemilihan presiden sejak 1969. Sementara itu, tiga juta suara rusak atau kosong.