Dua Cadangan Minyak Besar Bikin  Indonesia Bak Ketiban Durian Runtuh.

Baca Juga

Mata Indonesia, Jakarta – Di tengah rintihan energi dunia, Indonesia menemukan potensi cadangan minyak di Blok Warim, Papua yang diperkirakan  Kementerian ESDM mencapai 25 miliar barel minyak serta 47 triliun kaki kubik gas (TCF),  di atas produksi gas milik Blok Masela yang diperkirakan mencapai 10,73 TCF.

Selain Blok Warim, yang berlokasi di wilayah perbatasan dengan Papua Nugini,  potensi cadangan minyak bumi baru juga diperkirakan ada di Blok Seram, Maluku. SKK Migas mencatat, setidaknya potensi cadangan mencapai 5 miliar barel.

Tonton: Ditemukan Harta Karun Migas, Pemerintah RI Akan Optimalkan Produksi Migas di Wilayah Ini

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto di Gedung DPR, Kamis (2/2/2023), memperkirakan jika Indonesia fokus pada dua temuan potensi itu dan sukses, maka itu bisa menambah cadangan minyak untuk jangka panjang.

Di tengah sedang mengalami tren penurunan produksi minyak bumi, temuan dua sumber minyak ini bak durian runtuh. Namun begitu, karena Blok Warim, berada di dalam area hutan nasional Lorentz, pengelolaannya, menurut  Menteri ESDM Arifin Tasrif  sedang dibahas bersama dengan KLHK terkait penetapan dari Unesco. “Kita berharap ada solusi yang baik,” ujar menteri. . Sementara, untuk Blok Seram, ungkap Dwi Soetjipto, tidak ada masalah dengan isu lingkungan

Dalam kurun waktu 2023 hingga 2029, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memprediksi ada  127 proyek — terdiri dari 46 proyek yang berada di offshore dan 81 proyek  di onshore —   yang akan dikerjakan. Dengan total investasi  yang mencapai US$ 2,97 miliar atau Rp 44,46 triliun.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini