Diduga Beli Barang Ilegal, 3 Warga Indonesia Ditembak OTK di Tawau Malaysia

Baca Juga

MATA INDONESIA, NUNUKAN-Sebanyak tiga Warga Negara Indonesia ditembak orang tak dikenal pada hari Rabu 12 Januari 2022. Peristiwa itu terjadi pada pukul 14.30 WITA itu di Perairan wilayah Batu Lima, Tawau, Malaysia.

Diketahui, ketiga WNI yang bernama Sakri, Dedi dan Basir itu merupakan warga Kecamatan Sebatik Indonesia (WNI), oleh orang tak dikenal (OTK). Berdasarkan informasi yang didapat Minews pada Kamis 13 Januari 2022, mereka ditembak saat diduga belanja barang sembako dan tong gas 14 Kg milik Malaysia secara ilegal.

Namun belum sempat muat barang, para korban ditembak oleh OTK bertopeng berpakaian preman di wilayah Batu Lima. Pelaku diduga menggunakan senjata laras panjang. Saat terjadi penembakan, para korban langsung kabur dengan cepat membawa speedboat sampai tengah laut yang masih wilayah perairan Malaysia.

Kemudian korban sadar jika mereka ternyata terkena tembakan. Mereka lantas membawa speedboat menuju Pelabuhan Sadewa Lama Sei Nyamuk, dan langsung dievakuasi warga ke Puskesmas Sei Nyamuk untuk diberikan tindakan medis d RSUD Nunukan.

Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak terkait. Polda Kaltara pun belum mendapatkan informasi detail kejadian ini. “Belum tahu, coba tanyakan langsung ke instasi terkait,” ujar Kabid Humas Polda Kaltara, Kombes Pol Budi Rachmat.

Reporter: Puji Christianto

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini