MATA INDONESIA, JAKARTA-Kabar baik datang dari perusahaan farmasi Cina. Akhir Desember nanti mereka berencana mengedarkan vaksin covid-19 dengan harga Rp 2 juta untuk dua kali dosis suntikan.
Kepala Grup Farmasi Nasional Cina (Sinopharm) Liu Jingzhen mengatakan kepada media pemerintah, vaksin itu kini sedang dalam tahap uji ketiga dan yang terakhir. Vaksin ini akan tersedia di pasaran mulai akhir Desember setelah semua tahapan uji coba rampung dan akan diproduksi sebanyak 220 juta dosis per tahun.
“Setelah uji coba tahap ketiga usai, kita bisa daftarkan vaksin,” kata Liu, seperti dikutip harian Guangming Ribao.
Untuk harganya di pasaran tidak akan terlalu mahal, melansir laman The Times, dua kali suntikan harganya mencapai 1000 yuan atau setara dengan Rp 2 juta.
Liu mengatakan dia sendiri sudah disuntik dua kali dengan vaksin itu dan tidak mengalami dampak sakit apa pun.
Vaksin buatan Cina ini dalam kondisi “non-aktif” artinya itu adalah virus yang dikembangkan di laboratorium dan kemudian dibunuh. Vaksin “non-aktif” dikenal sudah diguakan untuk menangani berbagai penyakit seperti influenza, campak, dan rabies. Vaksin jenis ini biasanya sedikit kurang efektif dibanding “vaksin aktif”, maka itu artinya perlu beberapa dosis untuk membuat vaksin ini efektif.
“Dua kali suntikan paling direkomendasikan karena jika hanya sekali itu hanya melindungi 97 persen saja,” katanya.
Jarak antara suntikan pertama dan kedua biasanya bertahan selama 28 hari. Dalam kasus tertentu, dua kali suntikan bisa langsung dilakukan, satu di lengan kiri dan satu di lengan kanan. Masing-masing takarannya empat mikrogram vaksin.
Liu mengatakan, Institut Produk Biologi Beijing bisa memproduksi hingga 120 juta vaksin “non aktif” dalam setahun, dan Institut Produk Biologi Wuhan bisa memproduksi tambahan 100 juta vaksin.
Menurut Liu, tidak semua 1,4 miliar penduduk Cina akan divaksin. Pelajar dan kaum pekerja di perkotaan akan divaksin sementara mereka yang tinggal di daerah pedesaan yang jumlahnya lebih sedikit tidak perlu divaksin.