DBD di Bantul Tembus 383 Kasus selama 8 Bulan, Dinkes Dorong Pencegahan Maksimal

Baca Juga

Mata Indonesia, Bantul – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Bantul mengalami lonjakan signifikan pada periode Januari hingga Agustus 2024, menurut data Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinkes Bantul, Feranose Panjuantiningrum, menyampaikan bahwa kasus DBD tahun ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Berdasarkan laporan Dinkes, tercatat ada 383 kasus DBD sepanjang Januari-Agustus 2024, yang jauh melampaui jumlah kasus pada 2023 yang hanya mencapai 133 kasus.

“Pleret dan Imogiri menjadi wilayah dengan kasus tertinggi, masing-masing mencatat lebih dari 50 kasus, sedangkan wilayah lainnya melaporkan jumlah di bawah 50 kasus,” sebut Feranose Rabu 11 September 2024.

Meski demikian, Feranose memastikan bahwa hingga saat ini tidak ada pasien yang meninggal dunia akibat DBD. Dia juga menyebutkan bahwa meskipun terjadi peningkatan kasus, kondisi masih terkendali tanpa penumpukan pasien yang tidak terlayani. Ia menambahkan bahwa peningkatan kasus juga terjadi di daerah lain.

“Kondisi ini, Dinkes Bantul berfokus pada pemberdayaan masyarakat dalam mengantisipasi lonjakan lebih lanjut. Langkah ini dimulai dengan surat edaran dari Sekretaris Daerah Bantul pada awal tahun yang meminta perangkat kalurahan, kapanewon, puskesmas, dan rumah sakit untuk memberantas sarang nyamuk (PSN) demi mencegah penyebaran nyamuk penyebab DBD,” ujar dia

Tak hanya itu, Dinkes juga menginstruksikan puskesmas untuk melakukan deteksi dini kasus DBD.

Upaya antisipasi lainnya termasuk fogging di wilayah yang memiliki jumlah pasien DBD tinggi. Feranose juga mengimbau masyarakat yang mengalami gejala demam untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat guna mencegah komplikasi lebih lanjut.

Terpisah, Kepala Dinkes Bantul, Agus Tri Widiantoro, menambahkan bahwa kepadatan penduduk kemungkinan menjadi salah satu faktor penyebab meningkatnya kasus DBD, karena lingkungan padat penduduk lebih berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk. Pihaknya pun melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut untuk mengatasi situasi ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintahan Prabowo-Gibran Berkomitmen Mewujudkan IKN Sebagai Kota Ramah Lingkungan

Oleh: Dewi Ambara* Indonesia kini memasuki era baru dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Dipimpin oleh Presiden...
- Advertisement -

Baca berita yang ini