MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS diprediksi akan melanjutkan penguatan pada perdagangan terakhir pekan ini, 9 Oktober 2020. Kemarin, rupiah ditutup stagnan di posisi Rp 14.710 per dolar AS.
Presiden Direktur HFX International Sutopo Widodo mengatakan, penguatan rupiah akan dipengaruhi oleh rilis hasil survei penjualan retail oleh Bank Indonesia (BI) menunjukkan penurunan 9,2 persen untuk Agustus 2020. Jumlah ini lebih baik dibandingkan catatan Juli 2020 yang turun hingga 12,3 persen.
“Kenaikan pembelian makanan, minuman dan tembakau berdampak pada pemulihan penjualan eceran,” katanya, Kamis 8 Oktober 2020, melansir Kontan.co.id.
Sementara untuk sentimen dari luar, Sutopo menilai pekan ini tidak ada lagi data ekonomi yang memberikan dampak besar.
“Kecuali jika sewaktu-waktu muncul kabar baru yang mampu mendorong pelemahan rupiah. Bahkan dalam waktu dekat ini, tidak ada pergerakan yang signifikan mengingat langkah stimulus AS masih berjalan alot,” ujarnya.
Maka, Sutopo pun memperkirakan rupiah bakal bergerak di kisaran Rp 14.600 per dolar AS hingga Rp 14.750 per dolar AS.