Cuaca Ekstrem Hantam Jogja, Nelayan Kulon Progo Pilih Tepikan Kapal Sepekan

Baca Juga

Mata Indonesia, Kulon Progo – Aktivitas nelayan di Pantai Congot, Kulon Progo, mengalami penurunan drastis sejak Agustus 2025.

Kondisi angin kencang disertai ombak tinggi membuat para nelayan jarang melaut karena khawatir membahayakan keselamatan.

Rutinitas melaut yang biasanya normal kini berada jauh di bawah rata-rata.

Salah satu nelayan Pantai Congot, Nur Ahmad, mengungkapkan bahwa hujan angin yang kerap terjadi membuat dirinya enggan turun ke laut.

Ditambah lagi, gelombang besar hanya memungkinkannya melaut dua kali pekan lalu, sementara pekan ini baru sekali melaut.

“Besok prediksi ombak tinggi lagi, bisa sampai dua hingga tiga hari tidak bisa melaut,” ujarnya, Sabtu 20 September 2025.

Nelayan asal Jangkaran tersebut menuturkan sejak Agustus curah hujan cukup tinggi bersamaan dengan musim angin timur.

Cuaca yang tidak menentu ini menjadi hambatan utama nelayan Pantai Congot untuk mencari ikan.

Menurutnya, mayoritas nelayan di kawasan tersebut juga merasakan hal yang sama.

“Normalnya dalam sebulan bisa 12 kali melaut, tapi Agustus lalu hanya tujuh kali. Sementara September ini baru lima kali. Sepertinya bulan ini tidak akan sampai 12 hari karena cuaca sulit diprediksi,” jelasnya.

Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah V Kulon Progo, Aris Widiatmoko, membenarkan adanya gelombang besar di pesisir selatan disertai angin kencang dalam beberapa hari terakhir.

Kondisi tersebut semakin diperparah dengan langit mendung yang mengindikasikan hujan, sehingga nelayan banyak yang gagal melaut.

“Banyak nelayan sudah siap berangkat, tapi akhirnya membatalkan karena gelombang cukup tinggi,” katanya.

Aris menambahkan, dampak cuaca ekstrem tidak hanya dirasakan nelayan Pantai Congot saja, melainkan seluruh nelayan di pesisir pantai selatan Kulon Progo.

Menurutnya, setiap kali cuaca mendung biasanya disertai angin kencang sehingga nelayan lebih memilih menunda melaut demi keselamatan.

Mereka pun mengandalkan prakiraan cuaca sebagai acuan sebelum memutuskan turun ke laut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

KUHAP Baru Perkuat Peran Advokat dan Modernisasi Sistem Peradilan Pidana Nasional

MataIndonesia, Jakarta – Ketua Umum Asosiasi Pengajar Hukum Pidana dan Kriminologi, Fachrizal Afandi, menilai hadirnya Kitab Undang-Undang Hukum Acara...
- Advertisement -

Baca berita yang ini