Covid19 Masih Panjang, Dokter Muda Usulkan Perbanyak Rumah Sakit

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pandemi Covid19 mungkin belum akan berakhir tuntas 1 – 3 tahun dari sekarang sehingga diusulkan sejumlah rumah sakit darurat diresmikan menjadi rumah sakit penuh.

Hal itu diungkapkan Chairman Junior Doctor Network (JDN) Indonesia, dr. Andi Khomeini Takdir kepada Mata Indonesia News.

“Karena wabah ini mungkin masih membandel 1-3 tahun dari sekarang,” ujarnya, Selasa 2 Februari 2021.

Saat ini terdapat puluhan rumah sakit darurat (RSD) di seluruh Indonesia termasuk RSD Wisma Atlet, Pulau Galang dan RSD Lapangan Indrapura Surabaya.

RSD itu pada umumnya dibangun pemerintah daerah dan masih akan terus bertambah karena penularan Covid19 ini belum juga mereda.

Selain soal rumah sakit darurat, dr. Andi Khomeini Takdir itu juga menganjurkan tenaga kesehatan (nakes) tidak perlu menggunakan hazmat (APD) tingkat 3, kecuali di HCU/ICU.

Di tempat lain cukup menggunakan APD tingkat 2.

APD tingkat pertama biasanya digunakan pada lokasi atau kondisi yang relatif kurang berisiko. Jenis APD yang termasuk kategori ini yaitu berbagai jenis masker, sarung tangan kerja maupun berbahan karet sekali pakai serta hazmat.

Sedangkan APD tingkat kedua digunakan dokter, perawat, petugas laboratorium, radiografer, farmasi, dan petugas kebersihan ruang pasien Covid19. Biasanya terdiri dari masker bedah 3 lapis, hazmat, sarung tangan karet sekali pakai, dan pelindung mata.

Adapun APD tingkat ketiga, untuk ruang prosedur dan tindakan operasi pada pasien dengan kecurigaan atau sudah terkonfirmasi Covid19. Bagi dokter dan perawat, mereka diharuskan untuk menggunakan masker N95 atau ekuivalen, hazmat khusus, sepatu bot, pelindung mata atau face shield, sarung tangan bedah karet steril sekali pakai, penutup kepala, dan apron.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini