Cek Kualitas Air di Kota Jogja saat Peralihan Cuaca, DLH Peringatkan Sungai masih Tercemar

Baca Juga

Mata Indonesia, Yogyakarta – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja, bersama UPT Laboratorium Lingkungan DLH Kota Jogja, secara teratur melakukan pengujian kualitas air sungai di wilayah tersebut. Bergantinya cuaca panas ke cuaca hujan saat in hasil pengujian menunjukkan bahwa air sungai di Kota Jogja masih tergolong dalam kategori tercemar.

Intan Dewani, Analis Kebijakan DLH Kota Yogyakarta yang juga Ketua Tim Kerja Pengawas Lingkungan Hidup, menyatakan bahwa Indeks Kualitas Air (IKA) sungai di Kota Jogja belum menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Hal ini menjadi dasar untuk terus melakukan pengambilan sampel secara berkala guna mengukur dan memonitor kualitas air sungai.

“Kami terus melakukan pengambilan sampel secara rutin untuk menilai tingkat pencemaran di sungai,” ungkap Intan, Sabtu 20 Januari 2024.

Menurut Intan, mayoritas pencemaran di sungai disebabkan oleh limbah rumah tangga, seperti tinja, aktivitas mandi, limbah cucian warga di sekitar sungai, dan limbah industri kecil.

“Hingga saat ini, masih terjadi pencemaran dominan dari sampah rumah tangga, yang berdampak pada penurunan kualitas air,” jelasnya.

Berdasarkan data DLH Kota Yogyakarta, selama tahun 2023, IKA sungai di Kota Yogyakarta masih berada pada rentang 25-50 dalam skala 0-100. Bakteri e-coli menjadi faktor dominan yang memperburuk kualitas air sungai.

“Dari pemantauan yang dilakukan, bakteri e-coli menjadi penyebab utama penurunan kualitas air sungai di Kota Yogyakarta,” tambahnya.

Situasi ini mendorong ajakan kepada masyarakat untuk lebih peduli terhadap kelestarian sungai, terutama empat sungai utama di Kota Jogja, yaitu Sungai Code, Winongo, Gajah Wong, dan Manunggal.

Terpisah, Kepala UPT Laboratorium Lingkungan DLH Kota Jogja, Sutomo, menambahkan bahwa pada tahun 2024, pengujian kualitas air sungai akan dilakukan setiap hari. Minimal, pengujian akan dilakukan di lima titik di masing-masing sungai Kota Yogyakarta.

“Kami mengambil sampel air dari empat sungai tersebut, lalu membawanya ke laboratorium untuk diuji dan disesuaikan dengan parameter yang telah ditentukan,” jelas Sutomo.

Tahun ini, pihaknya juga berencana menyelesaikan pengujian sampel pada 400 air sumur di Kota Jogja, termasuk mata air di sepanjang sungai, serta pengambilan sampel udara di beberapa titik di Kota Yogyakarta.

“Untuk tahun ini, jadwal pengujian air di empat sungai di Kota Jogja sudah penuh. Kami berharap kualitas air sungai di Kota Jogja meningkat dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar dia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini