Bukan Bahasa, Ini Kendala yang Dihadapi Asnawi di Korea

Baca Juga

MATA INDONESIA, ANSAN – Asnawi Mangkualam membeberkan kendala yang dihadapi selama dua tahun tinggal di Korea Selatan. Kendala utamanya bukan soal bahasa, tapi makanan.

Asnawi bergabung dengan klub Liga 2 Korea, Ansan Greeners dua tahun silam. Dia menjadi pemain Indonesia pertama yang berlaga di Negeri Ginseng.

Selama dua musim, Asnawi mulai mendapat kepercayaan mengawal sisi kanan pertahanan Ansan. Bahkan, musim ini dia sudah mencetak dua gol. Teranyar, satu gol dia lesakkan ke gawang Jeonnam Dragons, Minggu 31 Juli 2022.

Dua tahun tinggal di Korea Selatan, Asnawi mengaku kendala yang dihadapinya adalah makanan. Sebagai Muslim, dia kesulitan mencari makanan halal.

“Sebenarnya, saya seorang Muslim. Ada banyak makanan mengandung babi yang tidak halal untuk dimakan,” ujar Asnawi, dalam wawancara bersama Sports-G.

“Selama kesulitan dalam makanan itu teratasi, saya rasa tidak akan ada masalah besar yang saya hadapi karena saya sudah selesai menyesuaikan diri dengan semuanya,” katanya.

Penampilan apik Asnawi belakangan ini mendapat perhatian dari juara Liga Korea, Jeonbuk Hyundai. Tapi, mantan pemain PSM Makassar itu ingin menghormati kontraknya dengan Ansan Greeners.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Upaya Terpadu Lembaga Negara Berantas Judi Daring

Oleh : Andika Pratama Maraknya praktik judi daring di Indonesia tidak hanya menjadi persoalan moral dan sosial, tetapitelah menjelma menjadi ancaman serius terhadap ketahanan ekonomi dan keamanan digital nasional. Modus operandi yang semakin canggih, jaringan lintas negara, hingga keterlibatanakun bank dan dompet digital membuat praktik ini tak lagi bisa ditanggulangi oleh satu lembagasecara terpisah. Dalam konteks inilah pentingnya kolaborasi lintas lembaga untuk menanganijudi daring dengan pendekatan yang sistemik dan menyeluruh. Penindakan terhadap judi daring tidak bisa dilakukan secara sporadis atau parsial. KepalaEksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae menegaskanbahwa pendekatan yang diperlukan harus menyentuh semua sisi: dari pencegahan, edukasi, deteksi, hingga penindakan. Tidak cukup hanya mengandalkan kerja sama bilateral seperti antaraOJK dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), melainkan diperlukan sinergi kolektifyang melibatkan seluruh komponen pengawasan dan penegakan hukum negara. Upaya pemblokiran rekening terindikasi judi daring adalah langkah penting yang telah dilakukanOJK bersama perbankan. Berdasarkan data Komdigi, sekitar 17 ribu rekening telah diblokirkarena dicurigai terkait dengan transaksi judi daring. Namun, kerja teknis ini hanya akan efektifbila didukung oleh sistem identifikasi yang kuat. Penggunaan parameter dalam mendeteksiaktivitas mencurigakan, analisis nasabah, hingga pengawasan terhadap rekening dormant menjadi bagian dari sistem pengawasan keuangan yang tengah diperkuat. Selain itu, pendekatan sistemik juga menyentuh aspek regulasi. Masih terdapat celah atauloophole dalam sistem keuangan yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku judi daring. Maka dari itu, pertemuan intensif antara OJK dan direktur kepatuhan dari berbagai bank menjadi krusial untukmenyusun formulasi regulasi yang lebih ideal. Tujuannya adalah menyempurnakan mekanismeidentifikasi rekening mencurigakan serta memperkuat langkah enhanced...
- Advertisement -

Baca berita yang ini