Mata Indonesia, Yogyakarta – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta melakukan pemeriksaan makanan olahan di Kulon Progo. Inspeksi ini menargetkan empat toko di wilayah di lokasi setempat.
Tujuan dari pemeriksaan BBPOM ini adalah memastikan bahwa makanan olahan yang beredar selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) terjamin kualitas dan kesehatannya. Sasaran inspeksi meliputi produk yang kadaluarsa, tidak memiliki izin edar, serta yang mengandung bahan berbahaya.
Seperti di Handayani Swalayan, Kalurahan Tawangsari, Kapanewon Wates, petugas BBPOM memeriksa kemasan dan tanggal kadaluarsa produk.
“Kami juga akan melakukan uji laboratorium untuk makanan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya,” jelas Bagus Heri Purnomo, Kepala BBPOM Yogyakarta, Jumat 13 Desember 2024.
Bagus menambahkan bahwa pemeriksaan makanan olahan juga dilakukan di kabupaten/kota lain.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk memastikan produk yang beredar aman dan sehat sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,” ungkapnya.
Selain mengerahkan petugas pemeriksa, BBPOM juga menyediakan mobil laboratorium keliling.
“Hal ini memungkinkan pengujian dan tindakan langsung jika ditemukan produk yang tidak sesuai aturan,” lanjutnya.
“Kami berkolaborasi dengan Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagin) untuk saling memperkuat dan memberikan ketenangan kepada masyarakat,” ujarnya.
Endang Zulywati, Kepala Bidang Usaha Perdagangan Disdagin Kulon Progo, menjelaskan bahwa kegiatan pemeriksaan makanan olahan ini juga rutin dilakukan oleh pihaknya.
“Selain bersama BBPOM, kami juga melakukan pemeriksaan secara mandiri ke beberapa titik sebagai kegiatan rutin kami,” jelasnya.
Endang menambahkan bahwa pihaknya juga rutin melakukan pendampingan kepada kelompok usaha produk makanan untuk memastikan keamanan pangan.
“Kami telah menghimbau produsen makanan olahan lokal untuk menjaga kualitas produknya, terutama dalam aspek kesehatan,” ujarnya.
Menurut Endang, stok bahan pokok menjelang Nataru di Kulon Progo juga mencukupi.
“Sejauh ini, semuanya mencukupi, tersedia, dan terjangkau. Kami terus memantau agar selama Nataru tetap aman,” ujar dia.