MATA INDONESIA, JAKARTA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) adalah partai politik yang akan menentukan peta koalisi pada Pemilihan Presiden 2024.
Hal itu diungkapkan Direktur Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah Putra dalam Diskusi Parwa Institute bertajuk “Potensi Skema Koalisi Pemilu 2024 yang dilihat Sabtu 30 Juli 2022.
Kurnia menilai ada dua opsi pembentukan poros koalisi yang bisa terjadi pada kontestasi politik dua tahun mendatang itu.
Pertama adalah hanya ada dua poros koalisi dan kedua tiga poros.
Pembentukan dua poros koalisi akan terjadi jika PDIP membongkar Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan mengajak berkoalisi.
Kemungkinan yang akan terjadi menurut Dedi adalah hanya dua anggota KIB yang akan bergabung yaitu Golkar dan PPP.
Sementara PAN kemungkinan besar akan bergabung dengan Gerindra yang hingga kini masih ragu berkoalisi dengan PKB.
Menurut perkiraan Dedi, jika PAN berlabuh ke Gerindra maka besar kemungkinan akan mengusung Prabowo dan Erick Thohir.
Pasangan tersebut sangat potensial didukung karena memiliki basis suara dan kapital, sedangkan PKB dan Muhaimin hanya memiliki basis suara.
Sedangkan poros ketiga adalah gabungan Nasdem, Demokrat dan PKS yang dipastikan akan mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden.
Sebab, mereka kemungkinan besar sulit mendukung Ganjar Pranowo yang merupakan kader PDIP yang tidak satu koalisi.
Hanya saja, menurut Dedi koalisi terakhir ini rentan untuk solid karena mereka masih harus mencari dukungan kapitalnya.
Jika dukungan kapital di poros ketiga ini tidak kuat maka Nasdem akan bergabung dengan PDIP atau Gerindra.
Tinggallah Partai Demokrat dan PKS lagi-lagi harus berada di luar koalisi karena mereka sulit mengusung Anies Baswedan.
Jika pun ada partai politik yang mengusung Anies Baswedan, Dedi memperkirakan kemungkinan besar PDIP akan memajukan Ganjar Pranowo.
Sebaliknya, jika dua Ganjar dan Anies tidak ikut dalam kontestasi Pilpres 2024, maka tokoh lainnya memiliki peluang terpilih.
 adalah partai politik yang akan menentukan peta koalisi pada Pemilihan Presiden 2024.){kind=link}