Alasan Taufik Hidayat Mundur dari PBSI: Hanya Dianggap Pajangan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Legenda bulutangkis Taufik Hidayat membeberkan alasannya mundur dari kepengurusan di PBSI. Dia menyebut kehadirannya tak dianggap.

Taufik pernah menjabat sebagai staf ahli Pembinaan dan Prestasi PBSI di bawah kepemimpinan Firman Agung Sampurna. Tapi, dia mengaku tak pernah diajak serta dalam rapat membahas soal pembinaan dan prestasi.

Padahal, kehadirannya dalam kepengurusan PBSI untuk membantu pembinaan dan prestasi bulutangkis Indonesia. Sayangnya, dia tak pernah diajak rapat soal bidang tersebut.

“Sebagai staf ahli Binpres, tidak pernah dibawa ikut rapat. Saat rapat hasil seleknas tidak dilibatkan. Kalau cuma jadi pajangan buat apa?” ujarnya.

Taufik mengatakan, sudah lebih dari satu kali dirinya tak diajak rapat. Bahkan, alasan dari pengurus lain sangat tidak masuk akal.

“Sudah lebih dari tiga kali. Alasannya ‘Oh iya, lupa’. Kalau begitu ngapain juga di situ? Sebagai staf ahli Binpres, seharusnya dilibatkan dalam rapat. Diterima atau tidak soal usulan, paling tidak seharusnya dilibatkan,” katanya.

Taufik membulatkan tekad mundur dari kepengurusan PBSI saat tak dilibatkan lagi proses promosi dan degradasi pemain dan pelatih pelatnas.

“Pemilihan atlet dan pelatih harusnya dirembukin. Misalnya ada calon pelatih A, B, C. Nanti sama-sama dibahas soal kelebihan dan kekurangan. Begitu juga soal Seleknas. Seharusnya Seleknas dibarengi data,” ucapnya.

“Juara seleknas sudah pasti harus masuk pelatnas, namun yang tidak juara seharusnya bisa dilihat lebih dalam lagi [soal potensi]. Mungkin mereka lebih paham dan lebih tahu. Saya tidak mau cuma nama doang [dipajang di kepengurusan],” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini