MATA INDONESIA, JAKARTA-Warganet dihebohkan dengan kemunculan seorang pria bernama Robinson Rangga Mone, warga Kodi-Kabupaten Sumba Barat Daya yang disebut-sebut bisa membuat ramuan penangkal virus corona.
Alhasil, kehadirannya menjadi buah bibir para pengguna media sosial Facebook dan YouTube di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Begitu pun dengan warga Kota Tambolaka dan sekitarnya yang ramai memperbincangkan terkait Robinson Rangga Mone ini.
Dalam unggahan video di akun YouTube Anjelina ND YouTube Channel, yang sudah ditonton sebanyak 4.164 kali, terlihat seorang warga yang menjelaskan bahan yang diminta oleh Robinson Rangga Mone untuk meramu obat penangkal virus corona.
Bahan tersebut terdiri dari gula pasir 1/2 Kg, garam 1 bungkus, 1 biji permen merek winston dengan air yang ditaruh di dalam botol ukuran 350 Ml.
Dia mengatakan bahwa bahan-bahan itu untuk menangkal corona virus. Bahan-bahan ini dimasak dan setelah dingin baru diminum.
Warga tersebut juga menyampaikan, selain bahan ramuan, Robinson Rangga Mone juga menyiapkan sebuah kitab injil dan berbagai buku doa. Selain itu, warga yang datang meminta ramuan juga diminta untuk memberikan sumbangan dalam bentuk kolekte.
Pada akun Facebook Sham Bani, terlihat ratusan warga mendatangi kediaman Robinson Rangga Mone. Terlihat, Robinson Rangga Mone dikerumunin oleh warga yang ingin mendapatkan doa dan ramuan dari pria ini.
Camat Kodi, Dominggus Kaka, mengatakan warganya itu berasal dari Desa Tanjung Karoso-Kecamatan Kodi yang sehari-hari hanyalah warga biasa. Namun belakangan menjadi viral di media sosial karena bisa meramu ramuan untuk penangkal corona.
Untuk memastikan kebenaran atas informasi itu, kata Dominggus dirinya bersama Kapolsek Kodi dan Dandramil 1629/02 Kodi langsung turun ke lapangan pada Rabu 27 Mei 2020 kemarin dan memastikan bahwa informasi itu benar adanya.
Bahkan, warga berbondong-bondong mendatangi untuk meminta pertolongan kepada Robinson Rangga Mone.
“Benar dia warga kecamatan saya. Kemarin kami sudah cek. Benar itu. Dia dapat berkat itu. Dia tidak bisa bahasa Indonesia. Banyak orang yang datang. Termasuk saya kemarin dikasih air untuk saya minum, dan hasilnya saya punya badan tidak sakit lagi. Begitupun dengan anak yang lumpuh bisa dia sembuhkan,” katanya.
Diakuinya proses penyembuhan semacan ini walaupun dimata banyak pihak meresahkan namun pihaknya tidak bisa melakukan langkah apapun, hanya meminta yang bersangkutan untuk menghentikan sementara aktivitas penyembuhan guna menghindari masalah lainnya, apalagi di tengah pandemi COVID-19 seperti ini
Kapolsek Kodi, Ipda Bernadus Mbili Kandi yang menyebut bahwa kehadirannya kemarin tidak dalam rangka mengamankan yang bersangkutan tapi lebih pada memberikan imbauan kepada warga yang hadir untuk tidak berkumpul dalam jumlah banyak karena itu akan melanggar protokol kesehatan yang ada.