8.000 Pengemudi Transjakarta Diperiksa Kesehatannya, Imbas Kecelakaan di Jalan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Sekitar 8.000 pengemudi bus Transjakarta diperika kesehatannya secara bertahap. Hal ini dilakukan imbas dari lima insiden kecelakaan bus TransJakarta dalam waktu 40 hari terakhir.

“Jumlah pengemudi bus TransJakarta seluruhnya sekitar 8.000 orang. Memang butuh waktu untuk mengecek kesehatan semuanya,” kata Direktur Utama PT TransJakarta, Mochammad Yana Aditya di Cililitan, Jakarta Timur.

Direktur Pelayanan dan Pengembangan TransJakartam Achmad Izzul Waro, menambahkan dari sekitar 8.000 pengemudi itu, sekitar 600 di antaranya pengemudi di bawah naungan BUMD DKI itu.

Sedangkan, selebihnya adalah pengemudi di bawah naungan 17 operator yang menjadi mitra TransJakarta. Sekitar 600 pengemudi itu seluruhnya sudah menjalani ‘check up.

Izzul menambahkan, setiap menerima pengemudi baru, pihaknya menerapkan syarat “check up” dan diteruskan menjadi “check up” berkala setiap tahun.

“Dengan adanya kejadian kecelakaan, maka pelaksaan ‘check up’ lebih intensif lagi untuk mengetahui kondisi kesehatan pengemudi,” katanya.

Pemeriksaan kesehatan ringan juga diintensifkan ketika apel sebelum pengemudi melakukan tugas, di antaranya dengan pemeriksaan suhu tubuh dan tekanan darah.

“Kami tahu bahwa pengemudi kerjanya cukup berat, sehingga pengurukan tensi itu penting. Apakah mereka tiba-tiba kena hipertensi atau seperti apa. Itu bagian rutin yang kami lakukan,” katanya.

Pada saat apel manajemen TransJakarta juga menambah pemeriksaan urine dari para pengemudi secara acak. Tujuannya untuk memastikan para pengemudi bebas dari pengaruh alkohol atau obat terlarang.

“Itu juga meningkatkan kewaspadaan mereka, kalau kami lakukan cek secara random,” katanya.

Sebelumnya, dua insiden kecelakaan melibatkan bus TransJakarta menabrak pos polisi di dekat Pusat Grosir Cililitan (PGC) pada Kamis (2/12).

Esoknya, pada Jumat (3/12), kembali terjadi insiden kecelakaan bus TransJakarta yang menabrak separator di sekitar halte Bundaran Senayan. Tidak ada korban jiwa dalam dua insiden terakhir tersebut.

Dalam kurun waktu 40 hari terakhir total ada lima insiden, termasuk tabrakan di hal Cawang Ciliwung, Jakarta Timur, yang mengakibatkan dua orang tewas, serta bus TransJakarta terbakar di Senen, Jakarta Pusat, dan insiden di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan. 

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wujudkan Pilkada Damai, Masyarakat Harus Lebih Bijak Gunakan Media Sosial

Jakarta - Masyarakat perlu lebih bijak dalam menggunakan media sosial untuk mewujudkan Pilkada Serentak 2024 yang Damai. Pusat Riset Politik...
- Advertisement -

Baca berita yang ini