Mata Indonesia, Yogyakarta – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY berupaya untuk mengantisipasi dampak bencana alam di musim hujan saat ini.
Sedikitnya ada 21 kejadian yang terjadi selama hujan besar yang terjadi Senin 4 November 2024. Rinciannya di Kapanewon Pakem ada 12 kejadian, mulai dari pohon tumbang, tiang listrik patah dan atap rumah berterbangan.
Sementara laporan lain terjadi 9 kejadian di Kapanewon Cangkringan yang menyebabkan tembok rumah roboh dan juga pohon tumbang.
Di Bantul hujan kencang yang terjadi sejak Senin kemarin terjadi 22 peristiwa pohon tumbang dan juga bangunan ambruk.
Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengeluarkan status Siaga Darurat Hidrometeorologi.
“Siaga kekeringan sudah tidak berlaku. Kita sekarang sudah Status Siaga Darurat Hidrometeorologi basah. Mulai tanggal 24 Oktober sampai dengan 24 November,” ujar dia Kamis 7 November 2024.
Pihaknya sudah melakukan koordinasi antar lembaga termasuk pemerintah di Kabutpaten Kota.
Termasuk di Gunungkidul. BPBD Gunungkidul mengimbau masyarakat agar memangkas pohon yang sudah lapuk dan cabang yang berlebihan untuk mengantisipasi potensi angin kencang selama masa peralihan musim atau pancaroba.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono, saat ini wilayah Gunungkidul mulai memasuki musim hujan secara merata.
“Pada masa pancaroba ini, potensi hujan disertai angin kencang sangat tinggi. Karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk memangkas pohon lapuk dan cabang yang berlebihan,” ungkap Purwono.
Beberapa hari terakhir, hujan yang mengguyur Gunungkidul telah menyebabkan pohon tumbang di beberapa lokasi, mengakibatkan kerusakan rumah dan padamnya aliran listrik akibat jaringan tertimpa pohon.
“Hujan deras pada Senin kemarin menyebabkan setidaknya lima rumah mengalami kerusakan, mulai dari ringan hingga berat, akibat tertimpa pohon tumbang,” tambahnya.
Purwono menjelaskan, BPBD Gunungkidul segera melakukan asesmen melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) dan pihak terkait untuk meminimalkan dampak serta korban bencana.
“Dukungan peralatan dan logistik disiapkan untuk mempermudah penanganan bencana,” jelasnya.
Selain itu, Purwono menyebutkan bahwa BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca, sehingga masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
Dia juga mengingatkan masyarakat untuk menjauhi area sekitar pohon besar, tiang listrik, papan reklame, daerah rawan longsor, dan aliran sungai saat hujan deras disertai angin kencang terjadi.
“Kami mengimbau masyarakat di daerah rawan bencana agar waspada terhadap hujan deras berintensitas tinggi dan berangin kencang. Jika kondisi memburuk, segera mengungsi ke tempat aman,” kata dia.