MATA INDONESIA, JAKARTA – Kekhawatiran penyebaran virus Covid-19 akan terjadi lagi di tahun 2022 semakin terbuka.
Sebanyak 11 juta orang akan melakukan perjalanan pada libur Natal 2021 dan pergantian 2022 di wilayah Indonesia. Hal itu terungkap dari survei Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan selama Oktober, November, dan Desember 2021.
Survei itu melibatkan 49 ribu responden di tingkat nasional. Mayoritas responden berasal dari wilayah Jawa dan Bali.
“Hasil dari survei ini memperlihatkan bahwa batalnya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) level 3 di seluruh Indonesia masih terdapat potensi pergerakan 7,1 persen. Atau sekitar 11 juta orang yang akan melakukan mobilitas atau perjalanan,” ujar staf khusus Menteri Perhubungan, Adita Irawati, Kamis 9 Desember 2021.
Untuk area Jadebotabek saja, potensi pergerakannya mencapai 7 persen atau 2,3 juta orang. Hal itu tentu menimbulkan kekhawatiran bagi pemerintah lantaran selalu terjadi kenaikan kasus Covid-19 usai peringatan hari raya dan libur panjang. Setidaknya, tercatat dua kali terjadi lonjakan kasus Covid-19 selama pandemik. Yakni usai perayaan Natal dan pergantian 2021 dan Idulfitri 2021.
Kemenhub akan memberlakukan pembatasan pada semua moda transportasi, agar usai liburan akhir tahun ini, tidak muncul lagi lonjakan kasus Covid-19.
Adita mengatakan ada tiga persyaratan umum bagi calon pengguna moda transportasi apapun. Pertama, memiliki kartu vaksin dan telah mendapat vaksin dua dosis. Kedua, telah melakukan tes Covid-19 dan menunjukkan hasil negatif. Ketiga, mengaktifkan aplikasi PeduliLindungi.
Selain itu, pemerintah bakal memberlakukan pembatasan kapasitas di dalam berbagai moda transportasi. Ia mengatakan kapasitas penumpang di berbagai transportasi antar daerah bakal berbeda. Sebab, kata Adita, jumlah penumpang bakal mengikuti status level PPKM di masing-masing daerah. ”Ini akan merujuk kepada Inmendagri dan surat edaran dari satgas,” katanya.
Kemenhub memperkirakan bakal terjadi pergerakan manusia dengan menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua yang jumlahnya signifikan. Untuk memastikan pengguna mematuhi protokol kesehatan, maka akan ada pembentukan posko bersama dengan kepolisian.
“Kami akan melakukan monitoring dan evaluasi secara komprehensif,” ujar Adita.
Kemenhub, kata Adita, juga memastikan kesiapan semua kendaraan umum dan akan melakukan pengecekan serta kelaikan armada jelang libur Nataru. Mereka akan melakukan ramp check dan kapasitas masing-masing moda kendaraan umum.
Data resmi dari Satgas Penanganan Covid-19 menunjukkan kasus harian pernah mencapai rekor tertinggi yakni 56.757.