Waspada! Ini 5 Kandungan Skincare yang Bahaya Untuk Kulit

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Wajah bersih, bening, dan glowing merupakan impian kebanyakan orang khususnya wanita. Penampilan menjadi hal utama yang harus diperhatikan dalam keseharian beraktivitas.

Selain menggunakan makeup sebagai riasan wajah, skincare atau perawatan kulit dibutuhkan sebagai penetralisir bahan yang terkandung pada makeup dan melindungi kulit dari kotoran yang menempel pada kulit wajah. Skincare adalah serangkaian kegiatan yang mendukung kesehatan kulit, memberikan nutrisi pada kulit sehingga kulit menjadi sehat dan terjaga.

Perawatan kulit sangat penting dilakukan mengingat begitu banyak jenis kulit dan resiko yang harus dihadapi apabila salah menggunakan skincare pada kulit. Kesalahan pemakaian skincare terjadi karena ketidakcocokan kulit pada skincare yang digunakan, penggunaan yang asal-asalan atau tidak teratur.

Atau, bisa juga skincare yang digunakan mengandung bahan yang berbahaya untuk kulit. Maka dari itu sebelum menggunakan skincare ada baiknya kita mengetahui kandungan apa saja yang ada pada skincare yang kita ingin gunakan.

Dalam akun youtube SKWAD Beauty, Dr. Matahari Arsy, Sp.KK menjelaskan ada beberapa bahan skincare yang berbahaya untuk digunakan. Penasaran? Yuk disimak ulasannya!

1. Paraben

Paraben merupakan preservatives atau bahan pengawet yang sudah dipakai dalam industri kosmetik dan kecantikan sejak 1920-an. Paraben berfungsi untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan membunuh mikroba atau bakteri.

Di Eropa penggunaan paraben tidak diperbolehkan semenjak ilmuwan Eropa melakukan studi pada hewan menggunakan paraben. Hasilnya dalam jumlah banyak paraben berdampak pada hormon.

Namun, paraben dalam kosmetik digunakan dalam jumlah yang sangat sedikit. Dan, FDA atau The U.S. Food and Drug Administration masih memperbolehkan paraben dalam kosmetik.

Menurut Dr. Matahari, paraben masih belum memiliki kesimpulan apakah berbahaya atau boleh digunakan. Faktanya, paraben ketika dioleskan ke kulit akan menjadi zat yang mirip hormon dan akan menyebabkan kanker payudara.

Namun, apabila digunakan pada kulit wajah dalam jumlah yang sangat sedikit masih terbilang cukup aman dan bagi orang yang memiliki riwayat kanker payudara tentu harus lebih berhati-hati menggunakan paraben.

2. Witch Hazel

Witch hazel adalah bunga yang tumbuh liar di daerah Amerika Utara dan Asia. Witch hazel banyak digunakan untuk produk skincare obat oles (topical ointment) sampai toner.

Witch hazel memiliki beberapa antioksidan dan banyak diantaranya yang memiliki benefit untuk kulit. Namun, salah satu antioksidan utamanya adalah tannin yang mampu membuat kulit menjadi kering.

Witch hazel sering dipakai sebagai obat jerawat. Skincare yang mengandung witch hazel apabila ditutulkan pada kulit akan mempercepat jerawat untuk kering.

Selain itu, digunakan untuk kulit yang cenderung berminyak. Penggunaan skincare dengan kandungan witch hazel akan lebih seimbang tidak terlalu berminyak dan tidak terlalu lembab serta kering.

Meski memiliki manfaat yang banyak, tetap saja, jika penggunaannya terlalu banyak dalam jangka waktu yang lama akan membuat kulit menjadi iritasi. Hal ini karena kulit terlalu kering sehingga bisa mengakibatkan perih pada kulit, kulit mengelupas, dan kemerahan.

Dr. Matahari memberikan peringatan untuk Ibu hamil dan menyusui diharapkan untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan witch hazel. Kandungan tannin dalam witch hazel memiliki sifat seperti kafein, sehingga dapat meningkatkan tekanan darah.

3. Alkohol

Alkohol merupakan salah satu bahan yang sering digunakan dalam produk kecantikan. Alkohol diklaim dapat membuat kulit menjadi kering. Namun disisi lain, alkohol membuat tekstur dari produk skincare jadi lebih ringan dan cepat menyerap.

Dr. Matahari mengatakan alkohol sendiri sudah terkenal dapat mengiritasi kulit, tetapi sebenarnya tidak untuk semua jenis kulit. Pada jenis kulit yang kering tentunya penggunaan alkohol akan mengiritasi, terlebih pada kulit yang terdapat eksimnya atau peradangan kulit.

Namu, alkohol juga bagus untuk kulit misalnya kandungan alkohol pada toner yang berfungsi untuk menyeimbangkan minyak. Jadi penggunaan alkohol sebagai kandungan skincare baik digunakan sesuai jenis kulit, apabila kulit berminyak dan normal aman dikonsumsi, apabila jenis kulit yang kering atau sensitif sebaiknya digunakan secukupnya saja.

Solusi untuk kulit yang sensitif bisa menggunakan produk-produk seperti gel dengan kandungan alkohol akan mengurangi efek iritasi dari alkohol tersebut.

4. Silicon

Silicon memiliki banyak sisi negatif yang terkandung di dalamnya seperti buruk untuk lingkungan, menyebabkan jerawat, sulit untuk dihapus dan tidak natural. Nyatanya silicon juga memiliki kelebihan tersendiri, yaitu dapat mengunci kelembaban produk skincare yang digunakan pada kulit agar tidak hilang atau menguap, membuat kulit terasa lebih lembut dan flawless, serta mengisi pori-pori dan membuat kulit tampak poreless.

Dr. Matahari menjelaskan bahwa silicon lebih sering digunakan pada kosmetik daripada skincare, namun silicon adalah zat yang aman ketika dioleskan ke kulit, karena zat ini sangat hipoalergenik atau tidak mudah memicu alergi pada kulit.

Tetapi, menurut Dr Matahari keburukan silicon tidak mudah didegradasi dan akan bertahan sangat lama sehingga bisa merusak lingkungan. Skincare yang mengandung silicon juga sulit dibersihkan, kemudian lebih berbahaya jika tertelan atau dimasukkan ke bawah kulit yang dapat memicu reaksi kulit kita.

5. Mineral Oil

Mineral oil memiliki efek baik dan buruk pada kulit. Efek baiknya dapat digunakan untuk menenangkan kulit yang sedang iritasi, namun jika digunakan pada kulit yang sedang normal dapat mengurangi pH atau keasaman pada kulit kita sehingga bakteri-bakteri yang ada pada kulit akan berubah keseimbangannya.

Sudah ada penelitian mengenai mineral oil di Amerika, hasil menyebutkan bahwa penggunaan mineral oil dapat bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker pada kulit kita. Tetapi itu hanya terjadi pada mineral oil yang tidak diproses secara baik.

Selain itu kekurangan penggunaan mineral oil pada kulit adalah bersifat komedogenic untuk tipe kulit yang cenderung berjerawat dan berminyak.

Jadi, lebih berhati-hati dan selektif lagi dalam memilih produk skincare ya! Ini penting banget agar tidak terjadi gangguan kesehatan yang tidak diinginkan.

Jika ada istilah zat yang tidak kita kenali dalam komposisi skincare, kita bisa bertanya pada dokter atau search melalui internet karena kulit yang sehat akan meningkatkan kepercayaan diri dan lebih awet mudah lho!

Reporter: Ananda Sri Maulida

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini