Soal dan Jawaban Materi Seni Membuat Patung 4-6 SD di TVRI 27 Agustus 2020

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Program Belajar dari Rumah TVRI hingga kini masih terus berlanjut di masa new normal corona (covid-19).

Berikut soal dan kunci jawaban materi ‘Seni Membuat Patung’ di TVRI untuk kelas 4-6 SD pada Kamis, 27 Agustus 2020, dilansir dari Kemdikbud :

1. Jelaskan bagaimana cara membedakan karya seni rupa murni dan seni rupa terapan!

Membedakan karya seni rupa murni dan terapan bisa dilihat dari fungsinya. Seni rupa murni ialah seni rupa yang dibuat dengan mempertimbangkan nilai estetikanya. Sementara seni rupa terapan mempertimbangkan fungsinya.

Dengan demikian, karya seni rupa murni hanya bisa dinikmati dari segi keindahannya saja. Contohnya adalah patung, lukisan, dan foto.

Berbeda dengan karya seni rupa terapan yang bisa digunakan sebagai fungsi tertentu. Contoh karya seni rupa terapan antara lain, anyaman, gerabah, dan lain-lain.

2. Buatlah patung manusia dari bubur kertas!

Bahan :
Koran bekas
Air
Ember atau baskom
pengaduk
Tepung kanji
Cat warna
kuas
Kawat kasa
Cetakan kue atau robot mainan
Pisau cutter
Kompor
Wajan
tumbukan

Langkah-langkah membuat patung dari bubur kertas :

1. Rendam koran yang sudah digunting dengan air, sekitar 30 menit

2. Buat pola patung, tipsnya, kamu bisa menggunakan alat bantu cetakan kue (tanpa menggunakan pola)
Atau membuat pola baru menggunakan kawat kasa dengan menempelkan kawat pada robot mainan, sehingga berbentuk patung yang diinginkan

3. Setelah rendaman koran mulai lembek, maka tiriskan dan tumbuk secara perlahan sampai halus

4. Panaskan wajan berisi air menggunakan kompor, masukkan secara perlahan tepung kanji sampai berbentuk lem

5. Kemudian campurkan dengan hasil tumbukan koran tadi, aduk hingga merata, jangan terlalu kental ataupun cair agar mudah pada proses penempelannya pada kawat kasa atau cetakan kue

6. Tempelkan bubur koran pada kata kasa secara perlahan, kemudian agin-anginkan sampai mengering (jangan dijemur agar tidak retak)

7. Untuk mendetailkan bentuk patung, seperti bentuk mata, telinga, tangan, dll, kamu bisa menggunakan ujung pisau cutter yang tajam

8. Berilah warna yang sesuai dengan bagian patung yang kamu buat.

3. Buatlah clay sesuai kreativitasmu!

Bahan:
1 buah sabun mandi batangan
Tepung terigu secukupnya
Lem putih atau lem kayu secukupnya
1 sendok teh garam dapur halus
Pewarna makanan

Langkah-langkah Membuat Clay dari Sabun:

1. Ambil sebuah sabun batang lalu potong kecil-kecil. Kemudian rendam potongan sabun tersebut dalam air. Ukuran air setinggi potongan sabun.

2. Diamkan rendaman tersebut sampai sabun menjadi lembek. Jika ada yang masih mengeras, bisa dihaluskan dengan sendok agar sabun manjadi halus dan lembut.

3. Kemudian masukkan tepung terigu, garam dan lem putihnya.

4. Uleni semua bahan tersebut sampai tercampur rata dan kalis. Jika belum kalis bisa ditambahkan terigunya atau lem putihnya sampai menjadi kalis.

5. Jika adonan sudah kalis berarti adonan clay sudah jadi. Agar terlihat cantik, tambahkan pewarna makanan sesuai selera. Selanjutnya uleni sekali lagi sampai warna menyatu sampai rata.

6. Clay yang sudah jadi siap dibuat mainan dan dibentuk sesuai selera.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sistem Kontrak Kerja jadi Masalah Generasi Muda, GMNI Singgung Keadilan Ketenagakerjaan di Indonesia

Sistem Kontrak Kerja jadi Masalah Generasi Muda, GMNI Singgung Keadilan Ketenagakerjaan di Indonesia Kondisi ketenagakerjaan saat ini menghadirkan berbagai tantangan signifikan yang berdampak pada kesejahteraan pekerja, terutama dalam menghadapi ketidakpastian kerja dan fenomena fleksibilitas yang eksploitatif atau dikenal sebagai flexploitation. Sistem kontrak sementara kerap menjadi salah satu akar permasalahan, karena tidak menjamin kesinambungan pekerjaan. Situasi ini semakin diperburuk oleh rendahnya tingkat upah, yang sering berada di bawah standar kehidupan layak, serta minimnya kenaikan gaji yang menambah beban para pekerja. Selain itu, kurangnya perlindungan sosial, seperti jaminan kesehatan yang tidak memadai, serta lemahnya penegakan hukum memperkuat kondisi precarization atau suatu kerentanan struktural yang terus dialami oleh pekerja. Di sisi lain, keterbatasan sumber daya negara juga menjadi penghambat dalam mendorong pertumbuhan sektor ekonomi kreatif yang potensial, di mana banyak pekerja terjebak dalam tekanan produktivitas tanpa disertai perlindungan hak yang memadai. Dalam konteks ini, generasi muda, termasuk kader-kader Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), menjadi kelompok yang paling rentan terhadap dinamika pasar kerja yang semakin eksploitatif. Generasi ini kerap menghadapi kontradiksi antara ekspektasi tinggi terhadap produktivitas dan inovasi dengan realitas kerja yang penuh ketidakpastian. Banyak dari mereka terjebak dalam sistem kerja fleksibel yang eksploitatif, seperti tuntutan kerja tanpa batas waktu dan kontrak sementara tanpa jaminan sosial yang memadai. Akibatnya, kondisi precarization semakin mengakar. Bagi kader GMNI, yang memiliki semangat juang dan idealisme tinggi untuk memperjuangkan keadilan sosial, situasi ini menjadi ironi. Di satu sisi, mereka harus tetap produktif meskipun kondisi kerja tidak mendukung, sementara di sisi lain mereka memikul tanggung jawab moral untuk terus memperjuangkan aspirasi kolektif para pekerja. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi kesejahteraan individu, tetapi juga dapat mengikis potensi intelektual, semangat juang, serta daya transformasi generasi muda dalam menciptakan struktur sosial yang lebih adil. Oleh karena itu, peran negara menjadi sangat penting untuk merumuskan kebijakan yang konkret dan menyeluruh. Kebijakan ini harus memastikan pemenuhan hak-hak dasar pekerja, termasuk perlindungan sosial yang layak, serta penegakan regulasi yang konsisten untuk mengurangi ketimpangan dan menghentikan eksploitasi dalam sistem kerja fleksibel. Tanpa langkah nyata tersebut, ketimpangan struktural di pasar tenaga kerja akan terus menjadi ancaman bagi masa depan generasi muda dan stabilitas tatanan sosial secara keseluruhan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini