MATA INDONESIA, JAKARTA – Infetilitas merupakan gangguan kesuburan pada pria yang menjadi salah satu faktor penghambat pasutri mendapatkan keturunan. Masalah fertilitas dapat terjadi bagi pria maupun wania.
Infertilitas bisa terjadi apabila pria tidak dapat menghasilkan sperma dalam jumlah yang cukup, sperma berkualitas baik atau tidak menghasilkan sperma sama sekali.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai alasan, yaitu gangguan hormon, kelainan fisik dan masalah psikologis yang sedang diderita.
Berikut adalah penyebab infertilitas pria yang wajib untuk diketahui:
- Gangguan tiroid
Hormon tiroid berfungsi sebagai pengatur metabolisme tubuh dan kinerja organ reproduksi pria. Jika hormon tiroid bermasalah, maka pria dapat mengalami infertilitas. - Hiperprolaktinemia
Kondisi ini terjadi ketika hormon prolactin dalam darah meningkat drastis hingga melebihi batas normal. Apabila kadar prolaktin terlalu tingga, maka dapat mempengaruhi produktivitas sperma, libido hingga impotensi. - Hipogonodotropik hipopituitarisme
Kondisi ini terjadi akibat rendahnya produksi hormon perangsang folikel dan hormon luteinizing di kelenjar pituitary. Rendahnya produksi kedua hormon ini memicu terjadinya penurunan jumlah dan kualitas sperma, sehingga menimbulkan infertilitas pria. - Kelainan genetik
Kelainan genetik dapat menjadi penyebab infertilitas pria. Kelainan ini dapat membuat organ reproduksi tidak bekerja dengan baik atau terdapat masalah pada hormon seks pria. Hal ini memengaruhi produksi, pergerakan dan kualitas sperma. - Panhipopituitarisme
Kondisi ini terjadi akibat kelenjar hipofisis atau pituitari di otak tidak dapat menghasilkan hormon dengan baik. Akibatnya, sistem organ di dalam tubuh akan terganggu, termasuk organ reproduksi. - Infeksi
Infeksi atau peradangan pada organ reproduksi pria dapat menyebabkan terjadinya infertilitas pria. Penyakit infeksi ini dapat menyebabkan kemandulan pada pria, seperti radang testis, radang prostat, infeksi saluran kemih, hingga penyakit menular seksual.
Infertilitas pria dapat pula disebabkan oleh banyak kondisi. Oleh karena itu, kondisi ini harus diperiksakan ke dokter agar bisa segera dideteksi penyebabnya dan diobati secepat mungkin.
Reporter: Shafira Annisa