MATA INDONESIA, JAKARTA – Tahukah kamu jika tak semua penyakit flu menyerang saluran pernapasan? Biasanya, kebanyakan orang menganggap flu sebagai penyakit yang mengakibatkan pilek, bersin sampai sakit tenggorokan.
Nyatanya, flu juga bisa menyerang anggota tubuh lainnya loh! Salah satunya ialah tulang. Flu tulang biasanya disebabkan oleh virus yang menyerang tubuh.
Menurut Nicolaas Budhiparama MD., PhD., SpOT (K), FICS dari Nicolaas Institute of Constructive Orthopedic Research & Education Foundation for Arthroplasty & Sports Medicine, menjelaskan bahwa flu tulang merupakan sebuah istilah non-medis yang digunakan untuk menggambarkan penyakit dengan gejala demam dan nyeri pada persendian. Secara medis, penyakit ini disebut dengan Chikungunya.
Chikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dari genus Alphavirus. Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus, nyamuk yang juga membawa virus Dengue atau demam berdarah.
Biasanya, gejala dari penyakit ini muncul 3-7 hari setelah gigitan nyamuk. Gejala yang umunya dirasakan pasien saat terkena penyakit ini ialah demam disertai nyeri sendi yang berat. Gejala lain dapat berupa sakit kepala, nyeri otot, bengkak pada sendi dan ruam pada kulit.
Gejala tersebut dapat bertahan selama 3-10 hari dan akan membaik dengan sendirinya. Namun gejala nyeri pada sendi dan otot dapat berlangsung hingga bulan bahkan tahunan.
Lantas, bagaimana menangani flu tulang ini?
Flu tulang atau chikungunya merupakan self limiting disease sehingga akan membaik tanpa pengobatan spesifik. Penanganan yang diberikan berupa beristirahat, mencukupi kebutuhan cairan, konsumsi obat paracetamol untuk mengurangi demam dan nyeri sendi.
Pada dasarnya, penyakit ini tidak membahayakan jiwa. Namun pasien dapat mengalami gejala yang cukup berat dan sangat mengganggu. Tindakan pencegahan dengan menjaga lingkungan bebas dari nyamuk adalah yang terbaik.
Meski tidak mebahayakan jiwa, sangat dianjurkan jika kamu mengalami gejala tersebut untuk segera mengonsultasikannya ke dokter ya. Pemeriksaan langsung oleh dokter diharuskan untuk menegakkan diagnosa yang tepat sehingga pasien dapat mendapatkan penanganan yang sesuai.