Indonesia Seharusnya Jadi Kiblat Wisata Halal Dunia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Dihuni mayoritas penduduk beragama Islam tak serta merta menjadikan Indonesia memiliki kekuatan industri halal yang kuat. Bahkan, Indonesia kalah dengan negara-negara lain yang jumlah penduduk Muslimnya jauh lebih sedikit, seperti Malaysia ataupun negara-negara Arab.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin prihatin dengan kondisi itu. Ia meminta semua pihak terkait agar berupaya menjadikan Indonesia sebagai model utama bagi negara-negara lain dalam hal pelayanan terhadap wisatawan Muslim.

“Saya tegaskan, itulah yang disebut wisata halal yaitu layanan yang membuat wisatawan Muslim nyaman ketika mengunjungi sebuah destinasi,” kata Ma’ruf dalam Munas PHRI di Karawang, Senin 10 Februari 2020.

Ma’ruf menekankan, semua pihak yang terkait dengan pariwisata harus bisa memberi suguhan menarik untuk wisatawan Muslim luar negeri, terutama dari segi kebutuhan akan produk yang halal.

Selain itu, Ma’ruf memberi PR untuk Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) agar ikut serta mengembangkan sektor pariwisata Indonesia. Utamanya dalam sarana akomodasi, kuliner hingga kebutuhan para wisatawan untuk beribadah.

“Misalnya wisatawan yang beragama Islam, sangat membutuhkan fasilitas untuk dapat menjalankan ibadah melaksanakan shalat dan menikmati makanan halal dengan mudah,” kata dia.

Wapres Ma’ruf menilai penting bagi pelaku industri pariwisata untuk menyediakan layanan tambahan seperti tempat ibadah atau shalat yang laik dan bersih, serta menu makanan halal. Sebab, dengan fasilitas tersebut diyakini wisatawan Muslim akan meningkat karena merasa lebih nyaman mengunjungi destinasi wisata.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini