Dilarang Mandi saat Demam, Mitos atau Fakta?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Demam adalah kondisi dimana suhu tubuh meningkat hingga lebih dari 38 derajat Celcius. Jika terjadi demam, maka tubuh sedang bereaksi terhadap suatu virus atau penyakit.

Saat sedang demam, sebagian besar orang memilih untuk menghindari aktivitas mandi. Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran kondisi tubuh yang akan semakin memburuk. Tak heran banyak orang memilih tidak mandi sampai kondisi benar-benar pulih.

Nyatanya hal ini adalah sebuah kekeliruan dan mitos belaka. Larangan mandi saat demam menjadi mitos yang masih melekat di masyarakat Indonesia sampai kini.

Dalam Buku Mengenal Demam dan Perwatan Pada Anak (2015), dijelaskan bahwa mandi boleh saja dilakukan oleh anak-anak maupun orang dewasa meskipun sedang mengalami demam.

Konsultan senior pengobatan dalam di Indraprastha Apollo Hospitals New Delhi, India, Suranjit Chatterjee, mengatakan bahwa mandi merupakan cara efektif untuk mengurangi demam. Mandi akan membantu melepaskan panas dari dalam tubuh sehingga dapat membantu penurunan suhu tubuh secara cepat.

Orang yang sedang demam diperbolehkan untuk mandi. Pasalnya, mandi tidak berkaitan dengan proses terjadinya demam. Bahkan tetap disarankan untuk mandi dua kali sehari untuk menjaga kebersihan tubuh.

Membersihkan tubuh dengan aktivitas mandi dibutuhkan untuk menjaga agar tidak ada penyakit, bakteri ataupun virus lain yang akan masuk ke dalam tubuh. Memang saat demam akan merasa kurang nyaman untuk melakukan berbagai aktivitas, salah satunya adalah mandi. Namun, kebersihan tubuh apalagi saat kondisi sedang sakit adalah suatu keharusan.

Aktivitas mandi saat demam harus memperhatikan suhu air. Suhu air yang direkomendasikan adalah sekitar 30-32 derajat Celcius. Menggunakan air hangat (anget kuku) sangat disarankan, karena untuk menyamakan dengan suhu tubuh. Air hangat dapat mempercepat terjadinya evaporasi karena adanya pelebaran pembuluh darah sehingga pori-pori tubuh akan terbuka.

Reporter: Shafira Annisa

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini