Adegan dalam Serial ‘Money Heist: Korea’ Dikritik Karena Tekankan Sentimen Anti-Jepang

Baca Juga

MATA INDONESIA, SEOUL – Meski sukses, serial ‘Money Heist: Korea’ tampaknya mendapatkan ulasan buruk. Kali ini, adegan tertentu dalam drama tersebut dikritik oleh penggemar karena mengobarkan api sentimen anti-Jepang.

Melansir dari Koreaboo, adegan yang menimbulkan kontroversi ini melibatkan karakternya yang bernama Tokyo. Dalam ceritanya, Tokyo adalah orang Korea Utara yang meninggalkan negaranya demi tetangga selatannya.

Tokyo jadi sasaran serangan seksual tapi membunuh penyerangnya untuk melindungi wanita lain. Pada titik terendahnya, dia kemudian direkrut oleh professor.

Professor meminta semua rekrutannya untuk memilih alias berdasarkan nama kota mana pun di dunia. Adegan bermasalah muncul ketika karakter menjelaskan alasannya memilih Tokyo.

“Karena kita akan melakukan sesuatu yang buruk,” kata Tokyo dalam serialnya.

Kata-kata tersebut mengacu pada guyonan lama yang lazim di awal 2000-an.

Pada saat itu, orang Korea akan saling memberi tahu, jika mereka kedapatan melakukan sesuatu yang buruk di negara asing mereka akan menyebutkan dirinya adalah orang Jepang. Sehingga mereka tidak mempermalukan Korea.

Tampaknya generasi baru orang Korea tidak memiliki humor yang sama seperti orang zaman dulu. Netizen melakukan diskusi di komunitas online dan mereka menjelaskan alasannya terkait adegan itu jadi bermasalah.

Meski begitu, serial ‘Money Heist: Korea’ telah berhasil menduduki peringkat pertama dalam kategori serial non-Inggris di Netflix lho! Baca selengkapnya di sini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tol Baru, Tantangan Baru: Polisi Siapkan Strategi Hadapi Kepadatan di Jogja saat Nataru

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tol Jogja-Solo segmen Klaten-Prambanan dipastikan mulai beroperasi secara fungsional selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Kehadiran tol ini diperkirakan akan meningkatkan jumlah kendaraan yang masuk ke wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Untuk mengantisipasi kepadatan, polisi lalu lintas telah mempersiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas.
- Advertisement -

Baca berita yang ini