Oleh: Silvia A.P *)
Transparansi dan penegakan hukum dalam kasus korupsi memegang peranan sentral dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. Sebagai negara dengan potensi besar, baik dari segi sumber daya alam maupun sumber daya manusia, Indonesia memiliki kesempatan untuk menciptakan stabilitas ekonomi yang kuat. Namun, korupsi menjadi salah satu penghambat utama yang merusak fondasi kepercayaan publik, memperburuk alokasi sumber daya, dan melemahkan iklim investasi. Oleh karena itu, memprioritaskan transparansi dan penegakan hukum dalam pemberantasan korupsi tidak hanya menjadi kebutuhan mendesak, tetapi juga strategi fundamental dalam menggerakkan roda pembangunan ekonomi.
Korupsi di Indonesia telah lama menjadi isu yang kompleks, mencakup berbagai sektor, mulai dari pemerintahan hingga sektor swasta. Dalam konteks ini, transparansi adalah kunci untuk menciptakan akuntabilitas. Ketika transparansi ditegakkan, setiap keputusan, kebijakan, dan pengelolaan anggaran dapat diawasi secara efektif oleh publik maupun lembaga pengawas independen. Dengan demikian, peluang terjadinya penyimpangan dapat diminimalkan. Transparansi tidak hanya mencakup keterbukaan dalam hal informasi, tetapi juga dalam proses pengambilan keputusan, pengelolaan anggaran, dan pelaksanaan proyek-proyek pemerintah.
Penegakan hukum menjadi pilar utama dalam memastikan bahwa transparansi berjalan dengan semestinya. Tanpa penegakan hukum yang tegas, transparansi hanya akan menjadi slogan tanpa makna. Penegakan hukum dalam kasus korupsi harus dilakukan secara adil, tidak pandang bulu, dan berdasarkan prinsip-prinsip keadilan. Dalam praktiknya, hal ini membutuhkan kolaborasi yang kuat antara berbagai institusi, termasuk lembaga peradilan, kepolisian, kejaksaan, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Masing-masing lembaga harus bekerja dalam kerangka hukum yang jelas dan bebas dari intervensi politik.
Baru-baru ini, Komisi Pemberantasan Korupsi menahan Bupati Situbondo Karna Suswandi (KS) dan Kepala Bidang Bina Marga PUPP Kabupaten Situbondo Eko Prionggo Jati (EPJ). Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu mengatakan bahwa keduanya ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka dugaan tindak pidana korupsi atas penerimaan hadiah atau janji oleh penyelenggara negara atau yang mewakilinya pada pengelolaan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) serta pengadaan barang dan jasa di Pemerintah Kabupaten Situbondo. Asep juga mengatakan bahwa penyidik menahan kedua tersangka ditahan di Rumah Tahanan Negara Kelas I Jakarta Timur Cabang Rutan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Salah satu dampak positif dari transparansi dan penegakan hukum adalah meningkatnya kepercayaan publik terhadap pemerintah. Kepercayaan ini merupakan modal sosial yang sangat berharga dalam mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan ekonomi. Ketika masyarakat percaya bahwa pemerintah bekerja secara jujur dan bertanggung jawab, mereka cenderung lebih mendukung kebijakan-kebijakan yang diimplementasikan. Selain itu, kepercayaan publik juga berkontribusi pada peningkatan kepatuhan pajak, yang menjadi sumber utama pendapatan negara.
Dari sudut pandang ekonomi, pemberantasan korupsi yang efektif mampu menciptakan iklim investasi yang kondusif. Investor, baik domestik maupun asing, cenderung memilih negara yang memiliki sistem hukum yang jelas dan transparan. Ketika korupsi dapat diminimalkan, biaya-biaya tersembunyi yang seringkali membebani investasi dapat dikurangi secara signifikan. Dengan demikian, transparansi dan penegakan hukum tidak hanya berdampak pada stabilitas politik, tetapi juga pada pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan arus investasi.
Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Budi Gunawan mengapresiasi kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menangani beragam kasus korupsi besar beberapa waktu terakhir. Menurut Budi, langkah yang dilakukan KPK telah sejalan dengan misi kinerja 100 hari pemerintahan Presiden Prabowo, yakni memberantas tindak pidana korupsi. Budi beserta jajarannya pun kini berupaya memperkuat peran KPK dengan mendorong kerja sama dengan seluruh kementerian dan lembaga dalam upaya pencegahan korupsi.
Disisi lain, Anggota Komisi III DPR RI Sarifudin Sudding mendorong semua penegak hukum khususnya Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, untuk menindak secara tegas para pelaku korupsi di daerah itu. Ia mengemukakan ke depan Kejaksaan Negeri Donggala dapat terus memberikan edukasi kepada para kepala desa dan aparat desa terkait penggunaan dana desa yang baik dan sesuai dengan perundang-undangan.
Dalam jangka panjang, keberhasilan transparansi dan penegakan hukum dalam kasus korupsi akan memberikan dampak yang signifikan terhadap pembangunan ekonomi Indonesia. Dengan meminimalkan korupsi, anggaran negara dapat dialokasikan secara lebih efektif untuk sektor-sektor yang mendukung pertumbuhan ekonomi, seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Selain itu, efisiensi dalam pengelolaan sumber daya juga dapat mendorong daya saing Indonesia di pasar global.
Penting untuk diingat bahwa pemberantasan korupsi bukanlah tugas yang dapat diselesaikan oleh satu pihak saja. Diperlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, sektor swasta, dan media dalam menciptakan ekosistem yang mendukung transparansi dan penegakan hukum. Masyarakat memiliki peran penting sebagai pengawas yang aktif dan kritis terhadap kebijakan pemerintah. Sektor swasta dapat berkontribusi dengan mengadopsi praktik bisnis yang beretika, sementara media dapat menjadi saluran informasi yang objektif dan akurat dalam mengungkap kasus-kasus korupsi. Dengan komitmen yang kuat dari semua pihak, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi negara yang tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga bermartabat dalam tata kelola pemerintahan.
)* Penulis adalah Redaktur Media Persatuan Pemuda Sulawesi Selatan