MINEWS, JAKARTA – Sejumlah pihak kembali ‘nyinyir’ atas kebijakan Presiden Joko Widodo yang menaikkan gaji pegawai negeri sipil (PNS). Mereka menuding kebijakan itu bagian dari kampanye calon presiden petahana tersebut.
Mendengar isu negatif itu, juru bicara (jubir) Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Arya Sinulingga membantahnya. Ia mengajak kubu oposisi untuk berpikir positif, bahwa kenaikan gaji tersebut untuk mensejahterakan PNS.
“Itu kan kesejahteraan para PNS aja, itu adalah langkah-langkah untuk mensejahterakan PNS,” kata Arya di Jakarta beberapa waktu lalu.
Arya juga membantah pernyataan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang mengatakan Jokowi bermain politik uang saat mengeluarkan kebijakan itu.
“Bukan money politic, orang itu gaji orang kok,” ucapnya.
Padahal, kata dia, kenaikan gaji PNS ini sepengetahuan DPR. Badan legislatif itu dinilai turut andil dalam menyetujui kenaikan dan percepatan gaji 13 dan 14 PNS.
Arya justru mempertanyakan apakah Fahri Hamzah mengetahui hal tersebut. “Yang tanda tangan gaji 13 dan 14 Fahri ikut tanda tangan gak? Ikut dia. Itu sah dan benar gak ada hubungannya dengan money politic,” katanya. (Amanda Faras)