The Lord of the Rings, Trilogi Terbesar Sepanjang Masa

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – The Lord of The Rings merupakan film yang berasal dari novel karya J.R.R. Tolkien dengan judul yang sama. Seperti novelnya, film ini terbagi ke dalam tiga bagian.

Sutradara terkenal Peter Jackson menggarap khusus film The Lord of the Rings. Ia mengandeng New Line Cinema sebagai distributor filmnya. Trilogi ini menjadi salah satu proyek film terbesar Jackson. Anggaran keseluruhan mencapai 280 juta dolar AS dan memakan waktu 8 tahun dalam pengerjaannya.

The Lord of the Rings: The Fellowship of the Ring merupakan sekuel pertama. Rilis pada tahun 2001. Setahun kemudian, sekuel kedua rilis dengan judul The Lord of the Rings: The Two Towers. Untuk sekuel terakhir, The Lord of the Rings: The Return of the King rilis pada tahun 2003.

Trilogi ini sangat sukses di box office dan mendapat pujian, baik dari penonton maupun kritikus film. Film-film ini juga memenangkan 17 Academy Awards, dengan The Return of the King meraih Piala Oscar dalam kategori Film Terbaik dan Sutradara Terbaik.

Total kemenangan trilogi ini yakni 475 kali dan masuk dalam nominasi sebanyak 800 kali. Seperti dalam penghargaan Alexandria Awards, film ini menang 14 kali dan mendapat nominasi sebanyak 41 kali. Sedangkan di MTV Movie Award, film ini mampu membawa pulang 8 piala dan masuk dalam 12 nominasi.

The Fellowship of The Ring menjadi awal film sukses ini. Kisahnya berawal dari cerita Galadriel soal penempaan cincin sakti untuk menaklukan bangsa masing-masing. Cincin tersebut akhirnya menjadi milik peri, kurcaci, dan manusia.

Tanpa sepengetahuan peri, kurcaci, dan manusia, Sauron, sang penguasa kegelapan ternyata telah menempa satu lagi cincin (The One Ring) yang ternyata bisa menguasai cincin lainnya.

Persekutuan antar manusia dan peri akhirnya dapat membunuh Sauron. Cincin tersebut jatuh ke tangan Isildur dan terus turun ke tangan-tangan lainnya. Hingga akhirnya, cincin tersebut jatuh di tangan Frodo Baggins.

Lewat mulut Gandalf, Frodo mengetahui bahwa cincin tersebut kembali bangun dan memanggil tuannya, Sauron. Bersama dengan Samwise Gamgee, Frodo pergi dari Shire agar pasukan Saurin tak dapat menemukan cincin tersebut. Namun, mereka harus melalui berbagai rintangan dalam perjalanannya.

Sebagai sekuel pembuka, The Fellowship of the Rings menawakan visual effect yang sangat luar biasa. Visual yang tampil sangat halus dan hampir tanpa cela sedikit pun.

Selain itu, make up dan kostum para pemain sangat kental akan fantasi sehingga mendukung film ini. Pengambilan angle dan pemilihan warna dalam film ini pun sangat apik.

Kisah dalam The Fellowship of the Rings berlanjut ke The Two Towers. Di sekuel ini, fokus film terbelah menjadi dua. Frodo dan Sam masih harus menempuh perjalanan untuk ke Gunung Doom. Di sisi lain, ada upaya penyelamatan Pippin dan Merry.

Cerita berkembang menjadi lebih rumit dan menarik. Bahkan, dalam sekuel ini ditambahkan kisah cinta segitiga antara Aragorn, Arwen, dan Eowyn. Hal ini menambah keseruan dalam film.

Dalam menyutradarai, Peter Jackson makin menguatkan keterampilannya dalam The Two Towers. Kemampuannya diuji dalam membuat setiap kisah agar tetap menarik. Ia mampu merangkai dua cerita tersebut dengan kekuatannya masing-masing dan dengan porsi yang sama besarnya. Meski tak dapat dipungkiri, kisah cinta antara Aargorn, Legolas, dan Gimli menjadi bagian yang paling menarik perhatian.

Sama seperti pendahulunya, The Two Towers merupakan blockbuster yang mengandalkan teknologi canggih. Dalam sekuel ini, CGI nya tampil memuaskan dan menakjubkan. Sinematografinya masih hebat dan latar musik yang megah. Dalam rottentomatoes, The Two Towers mendapat rating sebesar 95 persen.

The Return of the King menjadi bagian penutup dalam trilogi ini. Sekuel ini menceritakan tentang Frodo dan anggota persaudaraan cincin lainnya untuk mengakhiri semua kejahatan yang ada dalam dua film pendahulunya.

Sekuel ini merupakan satu-satunya seri The Lord of the Rings yang pendapatannya mencapai 1 miliar dolar AS. Film ini pun mampu menyapu bersih seluruh nominasi Oscar. Dari sebelas penghargaan, tiga award merupakan penghargaan yang paling bergengsi yaitu Best Picture, Best Director, dan Best Adapted Screenplay.

Reporter: Diani Ratna Utami

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Memperkokoh Kerukunan Menyambut Momentum Nataru 2024/2025

Jakarta - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, berbagai elemen masyarakat diimbau untuk memperkuat kerukunan dan menjaga...
- Advertisement -

Baca berita yang ini