Teman Juang Baru

Baca Juga

MATA INDONESIA, – Perkenalkan saya Sri Yuliana Mandasari dan sehari-hari biasa di panggil Sri. Saya berasal dari Sumatera barat dan sekarang berusia 23 tahun.

Izinkan aku sedikit cerita. Aku tak pandai menulis dan tidak jago dalam merangkai kata yang menarik, tapi setidaknya aku sedikit berharap ceritaku tersampaikan dengan baik.

“Tidak harus hormat untuk menghormati, tidak harus memberi harga untuk menghargai dan juga tidak harus mati untuk dapat mengenang dan merasakan.” Setidaknya begitulah bagiku.

Setiap tahunnya, tanggal 17 Agustus bukan hal baru namun selalu spesial dan mempunyai makna, selalu diingat, dikenang dan bahkan selalu menjadi kebanggaan. Ada cerita dan kesan tersendiri bagi setiap orang terlebih bagi mereka pencinta sejarah dan pencinta perjuangan. Bulan Agustus, bulan puncak perjuangan, bulan kemenangan dan bulan merdeka dari penjajahan.

Setiap insan akan mengenang sosok pejuang, setiap deret tragedi dan semaraknya merebut kemerdekaan. Dengan hiruk pikuk kemeriahan dalam kehidmatan, tidak pudar dan tidak melunturkan warna perjuangan. Menceritakan kembali dalam bentuk reka ulang perfileman agar cerita kemerdekaan tetap terbaca dan terdengar di telinga dan mata para generasi saat ini agar semangat kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan tetap berkobar dan tidak pudar.

Agustus 75 tahun yang lalu, Indonesia telah merdeka dan telah mengikrarkan Proklamasi Kemerdekaan dari segala bentuk perang penjajahan dan pengusiran. Indonesia menjadi lebih baik dan berdiri lebih kokoh tanpa perlu khawatir akan diusik dan dirampas dari tanah sendiri.

Setiap tahunnya bahkan setiap harinya, negara merdeka ini terus memperbaiki dan terus memerdekakan negara dan masyarakatnya.

Alhamdulillah, tahun ini sudah 75 tahun Indonesia jauh dan bersih dari perperangan fisik dan tumpah darah. Sudah tidak lagi bersembunyi dan menghindari penjajah yang hendak memenggal leher mereka, yang akan menghancurkan rumah mereka, merampas harta dan anak keluarga mereka.

Ekonomi yang juga lebih membaik dari tahun pertama merdeka setelah 75 tahun, meskipun masih banyak rakyat yang belum terpenuhi ekonomi dan bahan pokoknya namun semoga tetap menjadi lebih baik dan menjadi PR yang harus diselesaikan agar menjadi negara yang lebih makmur setiap tahunnya.

Indonesia, tahun ini kembali dijajah. Indonesia kembali berjuang dari penjajahan yang kembali merenggut kebahagiaan dan kemeriahan. Bukan lagi bertahan dan berjuang dari pedang, meriam atau bahkan tombak penjajah yang siap membantai. Tahun ini Indonesia berjuang melawan virus yang datang dan telah merenggut banyak nyawa. Dan sedang berjuang agar kembali normal seperti sedia kala.

Banyak hal yang terjadi beberapa bulan ini dan banyak hal yang telah berubah. Menjadi lebih inovatif dan banyak hal baru dalam kehidupan.

Semoga, tahun ini menjadi pembelajaran tersendiri untuk menjadi lebih baik bagi generasi sekarang dan di tahun mendatang menjadi tahun merdeka yang lebih baik dan tahun depan Indonesia dapat merayakan dan mengenang Merdekanya Indonesia 76 tahun dengan lebih khidmat dan meriah. Aamiin

Terimakasih banyak telah sudi membaca.

 

Penulis: Sri Yuliana Mandasari 

Ig: @rasa.ceri

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Bersinergi Menjaga Netralitas Pemilu Demi Pilkada yang Berkualitas

Jakarta - Netralitas aparatur sipil negara (ASN) menjadi perhatian utama dalam menjaga kualitas Pilkada Serentak 2024. Badan Pengawas Pemilu...
- Advertisement -

Baca berita yang ini