MATA INDONESIA, JAKARTA-Bicara soal isi dari sumpah pemuda, dalam ikrar sumpah pemuda di point ketiga terdapat pengakuan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan, dalam ikrar yang berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”.
Hasil kesimpulan dari kongres pemuda II yang dilaksanakan pada 28 Oktober 1928 di rumah kediaman dari Sie Kong Liong, Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat (sekarang Museum Sumpah Pemuda) menegaskan bahwa pemuda dari berbagai daerah di seluruh Nusantara bersumpah untuk bersatu atas nama tanah air Indonesia, berbangsa Indonesia dan memiliki bahasa persatuan bahasa Indonesia.
Namun apakah kalian mengetahui dari manakah sebenarnya bahasa Indonesia berasal?
Kemunculan Bahasa Indonesia tidak lepas dari peran Mohammad Tabrani Soerjowitjitro. M Tabrani menerbitkan tulisan berjudul Kasihan pada 10 Januari 1926 sebagai gagasan awal untuk menggunakan nama “Bahasa Indonesia”.
Karena saat itu keberagaman masyarakat masih kedaerahan atau kesukuan dan masih mengutamakan kepentingan suku serta daerahnya masing masing. Bahkan terbentuk organisasi-organisasi pemuda yang mengusung nama masing-masing daerah.
Pada kongres pemuda pertama tahun 1926, M.Yamin mengusung konsep di butir ketiga yang menyebutkan bahwa menjujung bahasa persatuan, bahasa Melayu. Namun M.Tabrani menolak karena ia bersikukuh bahasa persatuan adalah bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia lahir pada 28 Oktober 1928 saat momen Sumpah Pemuda. para pemuda dari seluruh pelosok Nusantara berkumpul untuk rapat dan mengucapkan ikrar sumpah pemuda.
Pada saat itulah, Bahasa Indonesia dikukuhkan sebagai bahasa nasional. Dan dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945 bertepatan dengan pengesahan UUD 1945.
Pada saat kongres Bahasa Indonesia II tahun 1945 yang diadakan di Medan menyatakan Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu dan tumbuh berkembang dari bahasa Melayu. Karena sejak zaman dahulu bahasa Melayu telah digunakan sebagai bahasa penghubung (lingua franca) di kepulauan Nusantara dan hampir di seluruh Asia Tenggara.
Bahasa Melayu mulai terpecah sekitar abad 19, menjadi bahasa Indonesia yang waktu itu sebagai Bangsa Hindia Belanda dan Persekutuan Tanah Melayu yang sekarang menjadi Malaysia.
Karena bahasa Melayu dinilai sederhana dan fleksibel serta dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat suku Jawa dan Sunda. Hal itu menjadikan alasan bagaimana bahasa Melayu merupakan asal dari Bahasa Indonesia.
Begitulah asal muasal Bahasa Indonesia dan dijadikan sebagai bahasa persatuan. Bagaimanapun, Bahasa Indonesia adalah bahasa yang harus dijunjung tinggi keberadaannya.
Dari manapun asal suku dan daerahnya, Bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa persatuan, sehingga sudah menjadi tanggung jawab sebagai warga negara Indonesia untuk bangga dan melestarikan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Reporter: Tiara Arninda