Sindrom Ramsay Hunt, Penyakit Langka yang Dialami Justin Bieber

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Tiba-tiba saja Justin Bieber mengumumkan setengah wajahnya mengalami kelumpuhan. Kondisi ini menyebabkan ia membatalkan sejumlah konser Bieber di beberapa negara.

Dalam video di akun Instagramnya pada Jumat 10 Juni 2022,  tampak jelas efek kelumpuhan pada wajah penyanyi yang populer di kalangan anak muda ini.

Justin menjelaskan bahwa ia menderita Sindrom Ramsay Hunt (RHS), yang penyebabnya adalah virus.

Cacar

Penyebab RHS karena virus varicella zoster (VZV), yang juga menyebabkan dua penyakit umum lain: cacar air dan cacar api. Penyakit itu muncul ketika infeksi virus menyerang saraf wajah di belakang telinga, yang mengontrol gerakan dan ekspresi wajah.

Menurut lembaga kesehatan Facial Palsy dari Inggris, orang-orang yang memiliki sindrom ini pernah mengalami cacar air ketika masih kecil. Meski telah sembuh dari cacar air, bukan berarti virus itu hilang. Alih-alih, virus itu tetap tinggal di tubuh kendati tak berbahaya selama virus itu tidak aktif.

Pada kemudian hari, virus itu bisa aktif kembali karena kondisi sistem kekebalan tubuh yang melemah.

Penyebab lainnya munculnya kembali virus ini adalah adalah stres.

Gejala

Dalam video unggahan Justin Bieber, salah satu gejala yang jelas adalah bagian wajah yang lumpuh. Hal ini karena virus itu menyerang saraf yang menggerakkan ekpresi wajah.

Selain itu, gejala yang lain adalah munculnya ruam dan kulit yang melepuh di wajah, telinga, dan kepala atau di dalam mulut. Beberapa orang juga mengalami masalah pendengaran dan nyeri yang parah.

Hal inilah yang dialami Nicoya Rescorla. Perempuan berusia 28 tahun di Inggris ini mengidap gejala RHS.”Rasa sakitnya luar biasa, itu sangat melemahkan”, ujarnya.

Nicoya mendapat diagnosa terjangkit RHS pada Oktober 2020 silam. Awalnya dia sakit di leher sebelum kelumpuhan pada wajah dideritanya.

Setelah itu, dia mengalami berbagai gejala lain, seperti vertigo dan ketidakseimbangan.

Tak seperti cacar air, cacar api dan RHS tidak menular. Namun dokter memperingatkan agar orang tanpa kekebalan terhadap cacar air dan cacar api bisa terinfeksi virus ini ketika bersentuhan dengan ruam atau kulit yang melepuh dari orang yang menderita RHS.

Nicola yang mengalami Sindrom Ramsay Hunt pada 2020 silam mengatakan bahwa penyakit ini membuat mentalnya rusak.”Penyakit ini benar-benar mengisolasi saya secara fisik dan mental karena saya tidak bisa keluar begitu saja walapupun saya mau – saya harus bergantung pada suami dan ibu saya.”

Meski sudah hampir dua tahun sejak dia pertama kali mendapat dengan Sindrom Ramsay Hunt, Nicoya mengatakan dia masih kesakitan setiap hari.”Wajah saya belum – dan mungkin tidak akan – pulih sepenuhnya.”

Sindrom Ramsay Hunt adalah penyakit langka.

Di Amerika Serikat, National Organization for Rare Disorders (NORD), lembaga swadaya di bidang penyakit langka, memperkirakan bahwa RHS dialami oleh lima dari 100.000 orang tiap tahun. Sebagai perbandingan, penyakit kanker dialami oleh 440 dari 100.000 orang.

Rasa sakit yang parah di bagian wajah adalah salah satu gejala yang dikaitkan dengan sindrom Ramsay Hunt

Perawatan

Dokter akan meminta orang dengan gejala RHS untuk melakukan tes darah dan pemindahan untuk melakukan diagnosis.

Penyakit ini bisa pulih dengan obat anti-virus, steroid dan penghilang nyeri. Dalam beberapa kasus, olahraga wajah juga bisa membantu.

Dengan perawatan ini sebagian besar orang akan pulih total. Akan tetapi, semakin parah kerusakan syaraf yang dialami, akan semakin lama waktu yang diperlukan untuk pulih.

Dalam beberapa kasus kelumpuhan pada wajah dan kehilangan pendengaran tak bisa sembuh.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upayakan Berantas Penumpukan Sampah Liar, Pemkab Bantul Optimalisasi 15 TPS3R

Mata Indonesia, Bantul - Pemkab Bantul terus mencari solusi terhadap sampah yang belum terkondisi di beberapa titik. Tak jarang masyarakat hingga pelaku usaha cukup kesulitan harus membuang kemana sampah mereka.
- Advertisement -

Baca berita yang ini