Oleh: Rafif Ramadhan)*
Sekolah Rakyat digagas sebagai bagian dari Instruksi Presiden No.8 Tahun 2025 oleh Kementerian Sosial (Kemensos), untuk menyediakan pendidikan berkualitassetara sekolah unggulan bagi masyarakat yang masuk kategori miskin dan miskin ekstrem. Program ini dapat berjalan melalui koordinasi lintas kementerian terutamaantara Kemensos, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah(Kemendikdasmen), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi(Kemendikbudristek), Kementerian Agama, dan kementerian lain yang terkaitpendirian Sekolah Rakyat dijalankan secara sistematis, transparan, dan berorientasikeberlanjutan. Model pendidikan ini bertujuan untuk memutus mata rantaikemiskinan dengan menerapkan pendidikan inklusif yang memberdayakan.
Sekolah Rakyat ini hadir di tengah masyarakat sebagai respon pemerintah terhadapkesenjangan sosial dan ekonomi dalam sistem Pendidikan di Indonesia. Program inimemiliki target agar anak-anak yang tidak terjangkau oleh sekolah dapat menikmatifasilitas pendidikan tanpa harus memikirkan ekonomi mereka. Selain Pendidikan, program ini memberikan seluruh hal yang dibutuhkan oleh para siswa dalammelaksanakan kegiatan belajar mengajar yakni mulai dari seragam, makan, hinggadi sediakan asrama yang semuanya merupakan dukungan dari APBN dan adanyakontribusi bantuan daerah yang menyediakan lahan dan infrastrukturnya. Program Sekolah Rakyat ini memastikan bahwa setiap anak di Indonesia memilikikesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang
Berbeda dengan sekolah-sekolah pada umumnya, Sekolah Rakyat ini menerapkansistem boarding school atau asrama dengan tujuan agar para siswa mendapatkanlingkungan belajar yang kondusif, dengan asupan gizi yang seimbang sertapembinaan karakter secara intensif. Boarding School yang diterapkan pada program Sekolah Rakyat memiliki tujuan untuk memastikan bahwa setiap siswa yang mengikuti program ini akan mendapatkan tempat yang bersih, nyaman, dan layaksehingga terbebas dari penyakit.
Sistem pembelajaran Sekolah Rakyat mengadopsi kurikulum nasional yang dikombinasikan dengan pendekatan Multi Entry – Multi Exit, sehingga siswa dapatmasuk kapan saja dan menyelesaikan pendidikan sesuai kemampuan individu. Pendekatan ini dapat memudahkan para siswa untuk masuk kapan saja tanpa harusmenunggu tahun ajaran baru serta dapat menyelesaikan pendidikan mereka dengancapaian individu masing-masing. Terdapat beberapa aspek penting dalam kurikulumyang digunakan di Sekolah Rakyat ini antara lain fisik, psikologis dan akademik, halini dilakukan untuk membantu menyetarakan kesiapan para siswa dari latarbelakang yang berbeda sebelum memulai pendidikan formal.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan bahwa para siswa yang akan mengikutiprogram Sekolah Rakyat ini harus anak-anak dari keluarga yang tingkatkesejahteraan keluarga mereka dikategorikan miskin dan miskin ekstrem, sehinggadalam proses seleksinya dilakukan secara adil dan transparan dengan integrasi data milik Kementerian Sosial DTSEN (Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional) sertadata milik Kemendikbudristek Dapodik (Data Pokok Pendidikan) sehingga anak-anakyang terdata di sekolah formal tidak dapat mendaftar pada program Sekolah Rakyat dan anak–anak yang tidak terdata di sekolah formal merupakan prioritas utamauntuk masuk program ini.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti juga mengatakan bahwaTenaga pendidik Sekolah Rakyat dipilih melalui seleksi ketat dan berasal dari jalurresmi, termasuk guru ASN, guru P3K penuh/paruh waktu, serta lulusan PPG. Pemerintah juga membuka kemungkinan keterlibatan guru asing untuk memperkayakualitas pengajaran. Dengan komposisi guru yang memliki komitmen sertaprofesionalitas, program Sekolah Rakyat menjamin bahwa setiap proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif, inspiratif, dan juga berorientasi pada perubahan sosial.
Program Sekolah Rakyat terbukti berdampak positif terhadap kondisi sosial dan ekonomi keluarga siswa melalui pembekalan–pembekalan yang diberikan kepadasiswa dengan keterampilan hidup yang dapat berguna untuk masa depan mereka. Selain itu melalui pendidikan karakter dan keterampilan vokasi, siswa jugadipersiapkan untuk memasuki dunia kerja atau melanjutkan Pendidikan yang lebihtinggi, sehingga program ini diharapkan dapat mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Saat ini Sekolah Rakyat merupakan langkah konkret yang dilakukan pemerintahdalam mewujudkan pendidikan inklusif yang dapat menjangkau seluruh lapisanmasyarakat, terutama terhadap masyarakat yang masuk kedalam kategori miskin dan miskin ekstrem. Dengan adanya sistem pendidikan yang fleksibel, kurikulumyang adaptif serta dukungan penuh dari negara, Sekolah Rakyat dapat menjadiharapan baru bagi anak-anak Indonesia untuk meraih masa depan yang lebih baik. Program Sekolah Rakyat ini juga mencerminkan komitmen pemerintah dalammemuliakan masyarakat miskin dan memastikan mereka memiliki akses yang setaradalam bidang pendidikan.
)*Penulis merupakan Pengamat Pendidikan
