Program Hilirisasi Stimulus Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Baca Juga

Oleh : Ricky Rinaldi

Di tengah dinamika global yang penuh ketidakpastian, pemerintah Indonesia menunjukkan arahpembangunan yang semakin tajam dan strategis. Salah satu jurus jitu yang kini menjadi fokusadalah program hilirisasi industri—langkah konkret yang tak hanya menjanjikan nilai tambahekonomi, tapi juga membuka pintu kesejahteraan yang lebih merata di daerah.

Di Kalimantan Tengah, suara dukungan terhadap hilirisasi disampaikan oleh Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Tengah, Siti Nafsiah, yang menyoroti ketergantungan ekonomi daerahterhadap sektor primer dan kini pemerintah mendorong transformasi menuju ekonomi berbasisindustri untuk masa depan yang lebih stabil. Menurutnya, kondisi ini menjadikan ekonomidaerah rentan terhadap gejolak harga global dan menyulitkan pembangunan jangka panjangsecara berkelanjutan.

Ia menilai bahwa struktur ekonomi berbasis bahan mentah memerlukan penyempurnaan agar lebih produktif dan berkelanjutan, sejalan dengan visi pemerintah pusat. Karena itu, iamenegaskan pentingnya peralihan menuju hilirisasi sebagai langkah strategis yang harus segeradiwujudkan.

Siti Nafsiah juga mengungkapkan sektor industri pengolahan menghadapi tantangan, namunpeluang pemulihan sangat besar dengan dukungan hilirisasi dari pemerintah. Padahal, sektor iniseharusnya menjadi fondasi utama dalam mendorong transformasi ekonomi dan peningkatannilai tambah komoditas unggulan daerah.

Ia menyebut bahwa pengembangan industri hilir untuk komoditas seperti kelapa sawit, karet, rotan, dan hasil pertanian lainnya sangat penting agar proses pengolahan dapat dilakukanlangsung di daerah. Langkah ini dinilai akan meningkatkan daya saing, membuka lapangankerja, serta memperkuat ketahanan ekonomi lokal.

Untuk itu, ia mendorong agar Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah segera menetapkankebijakan pembangunan yang berpihak pada hilirisasi. Menurutnya, penyediaan infrastruktur, kemudahan perizinan, dan pelatihan teknis bagi pelaku usaha lokal adalah langkah konkret yang perlu diprioritaskan. Ia menilai bahwa hilirisasi bukan sekadar pilihan, tetapi merupakankebutuhan strategis yang harus direspons dengan kebijakan terintegrasi dan pendampingan nyata.

Dukungan terhadap hilirisasi tidak datang dari daerah saja. Dari level nasional, Kepala BadanPusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, juga menyampaikan pandangan senada. Iamenyatakan bahwa program hilirisasi industri terbukti mampu mendorong pertumbuhanekonomi daerah hingga mencapai dua digit. Ia mengacu pada data beberapa provinsi yang telahtersentuh oleh industrialisasi, dan menunjukkan lonjakan pertumbuhan ekonomi dalam wakturelatif singkat.

Amalia menambahkan bahwa dampak paling nyata dari hilirisasi terlihat di kawasan ekonomikhusus (KEK) dan kawasan industri di berbagai wilayah. Ketika struktur ekonomi daerahdiperkuat oleh sektor industri, ketahanan ekonomi wilayah tersebut meningkat secara signifikan. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa hilirisasi adalah langkah yang efektif dan berdampaklangsung pada pembangunan ekonomi.

Ia juga menyampaikan bahwa keberhasilan hilirisasi bisa menjadi rujukan strategi pembangunannasional ke depan. Menurutnya, pemerataan industrialisasi di berbagai daerah merupakan kuncipenting untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia secara menyeluruh.

Lebih lanjut, Amalia menilai bahwa kebijakan hilirisasi sejalan dengan target Presiden PrabowoSubianto dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional hingga mencapai angka 8 persen. Iamenekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, kalangan insinyur, dan pelaku industridalam mendukung percepatan transformasi industri di seluruh wilayah Indonesia.

Pandangan ini memperkuat keyakinan bahwa hilirisasi bukan hanya strategi lokal, melainkanbagian integral dari visi besar pembangunan nasional. Pemerintah telah menunjukkan komitmenserius dalam mewujudkan reindustrialisasi sebagai landasan pertumbuhan ekonomi yang kokohdan berkelanjutan.

Di Kalimantan Tengah, peluang ini harus dijawab dengan langkah konkret. Pemerintah daerahdapat menyusun peta jalan hilirisasi yang berbasis potensi lokal, seperti pengembangan industrikelapa sawit, karet, rotan, dan pertanian. Kawasan industri terpadu yang dekat dengan sumberbahan baku harus diprioritaskan untuk menekan biaya logistik dan meningkatkan efisiensiproduksi.

Selain itu, pelaku usaha lokal, khususnya UMKM dan koperasi, perlu dilibatkan dalamekosistem hilirisasi. Pelaku usaha lokal perlu dilibatkan secara aktif sebagai mitra utama dalamrantai nilai industri nasional.

Program hilirisasi juga memiliki dampak sosial yang luas. Ketika industri tumbuh dan lapangankerja tercipta, maka kesejahteraan masyarakat akan ikut meningkat. Pendapatan yang naik berartidaya beli meningkat, yang pada gilirannya akan menghidupkan sektor-sektor ekonomi lainnyaseperti perdagangan, jasa, dan pariwisata.

Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, hilirisasi terbukti menjadi strategi pembangunanyang mampu mengangkat ekonomi daerah sekaligus memperkuat fondasi nasional. Pemerintahtelah membuka jalannya, dan kini saatnya daerah seperti Kalimantan Tengah menjawabtantangan ini dengan kesiapan penuh dan semangat kolaboratif.

Melalui hilirisasi, Indonesia tidak hanya mengekspor bahan mentah, tetapi juga menghasilkanproduk bernilai tambah tinggi yang mampu bersaing di pasar global. Program ini menjadi simboltransformasi besar dalam arah pembangunan nasional—dari ekonomi berbasis komoditas menujuekonomi berbasis industri.

Dengan langkah-langkah yang terarah, kebijakan yang konsisten, dan dukungan penuh dari pusatdan daerah, hilirisasi akan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi baru bagi Indonesia. Pemerintah hadir, bekerja nyata, dan siap mengantar daerah ke tingkat pertumbuhan ekonomiyang lebih tinggi dan berkeadilan.

*) Pengamat Isu Strategis

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Generasi Muda Harus Jaga Nilai Kemerdekaan di Tengah Gempuran Budaya Pop

Oleh: Aulia Sofyan Harahap )* Seluruh generasi muda Indonesia harus terus menjaga nilai kemerdekaan meski di tengah adanya berbagai macam gempuran budaya pop, termasuk yang sedangmenjadi tren belakangan ini yakni anime One Piece. Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, ruang digital terus ramai memperbincangkan adanya fenomena pengibaran bendera bajak lautdari serial anime One Piece.  Simbol tengkorak dengan topi jerami itu muncul di sejumlah lokasi, yang kemudianmenyulut pro dan kontra di tengah masyarakat. Sebagian menganggapnya sebagaibentuk ekspresi semata, namun sebagian lainnya justru menilai bahwa pengibaranbendera One Piece itu sebagai salah satu bentuk upaya provokasi yang berpotensimengaburkan nilai-nilai sakral kemerdekaan. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Ahmad Muzani merespons seluruh haltersebut dengan pandangan yang lebih moderat. Ia memandang bahwa tindakantersebut sebagai ekspresi kreatif dari masyarakat, terutama pada para generasimuda yang tengah hidup dalam era digital dan budaya global.  Meski begitu, ia tetap menegaskan bahwa sejatinya semangat kebangsaan yang dimiliki oleh seluruh masyarakat Indonesia tidak akan pernah tergantikan oleh apapun bahkan termasuk keberadaan budaya pop sekalipun. Muzani meyakinibahwa di balik simbol asing yang diangkat tersebut, seluruh masyarakat sejatinyatetap menyimpan Merah Putih dalam lubuk hati mereka. Senada dengan hal itu, politikus Andi Arief memandang bahwa pengibaran benderatersebut memang bukan sebagai bentuk pemberontakan, melainkan sebagai simbolharapan. Ia membaca tindakan itu sebagai protes yang muncul dari keresahan, namun tetap mengandung semangat untuk membangun Indonesia tercinta. Bagi sebagian kalangan, ekspresi semacam itu bukan berarti meninggalkan kecintaanpada tanah air, tetapi justru sebagai bentuk pencarian atas harapan yang lebih baikbagi bangsa. Sementara itu, Menteri Kebudayaan Fadli...
- Advertisement -

Baca berita yang ini