Oleh : Andi Mahesa )*
Salah satu langkah besar yang tengah dijalankan oleh pemerintah Indonesia adalah pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Namun, IKN bukan sekadar proyek pembangunan kota baru, melainkan juga sebuah visi besar untuk mewujudkan sebuah kota yang ramah lingkungan. Dalam upaya ini, reforestasi atau penanaman kembali pohon di lahan-lahan kritis menjadi salah satu kebijakan yang sangat penting. Pemerintah juga menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan IKN sebagai kawasan hijau dan berkelanjutan dengan berbagai inisiatif reforestasi yang telah dilaksanakan.
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono, mengatakan kegiatan reforestasi di IKN telah berlangsung sejak 2022, dengan dukungan penuh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Pemerintah menyiapkan antara 15 hingga 25 juta bibit pohon untuk menanam kembali kawasan hutan yang kritis dan rusak di IKN. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga kelestarian alam dan mewujudkan IKN sebagai kota yang ramah lingkungan.
Sebagai informasi, sekitar 65% dari luas kawasan IKN, yang mencakup lebih dari 250.000 hektar, direncanakan untuk dijadikan kawasan hutan tropis yang dilindungi. Ini adalah langkah besar yang tidak hanya berdampak pada pelestarian ekosistem, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Pemanfaatan Kehutanan dan Sumber Daya Air OIKN, Pungky Widiaryanto, menyebutkan bahwa pencapaian ambisius tersebut memerlukan kolaborasi lintas sektor. Pemerintah tidak bekerja sendiri dalam merealisasikan target tersebut, melainkan mengajak berbagai pihak, baik dari sektor publik maupun swasta, untuk berpartisipasi aktif dalam upaya reforestasi.
Salah satu bentuk partisipasi yang diharapkan adalah melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dijalankan beberapa perusahaan, seperti PT Pama Persada Nusantara, Danone Indonesia, dan Komatsu Indonesia, telah bergabung menjadi mitra OIKN untuk mendukung reforestasi melalui dana CSR mereka. Selain itu, beberapa perusahaan lain yang bergerak di sektor kehutanan dan energi, seperti PT Multi Harapan Utama dan TIS Petroleum, juga turut berperan aktif dalam rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS), yang menjadi bagian integral dari program reforestasi ini.
Pendekatan kolaboratif ini sangat penting, mengingat reforestasi adalah upaya besar yang memerlukan dukungan dan kontribusi dari semua kalangan. Selain itu, kegiatan ini juga menciptakan peluang bagi sektor swasta untuk berperan dalam menjaga keberlanjutan alam sambil memenuhi kewajiban mereka terhadap rehabilitasi lingkungan.
Upaya pemerintah dalam mereforestasi kawasan IKN juga melibatkan dunia akademis, yang diwakili oleh tujuh perguruan tinggi negeri di Indonesia. Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan OIKN, Thomas Umbu Pati Tena Bolodadi, mengungkapkan bahwa perguruan tinggi memiliki peran penting dalam mendukung keberhasilan reforestasi di kawasan inti pusat pemerintahan IKN. Kawasan ini sebelumnya merupakan hutan tanaman industri (HTI), yang kini sedang dipulihkan menjadi hutan tropis alami. Dengan melibatkan perguruan tinggi, pemerintah berharap dapat mengembangkan berbagai solusi ilmiah yang berbasis penelitian dan teknologi untuk meningkatkan efektivitas reforestasi.
Keberhasilan upaya reforestasi ini sangat bergantung pada penelitian dan pengembangan ilmiah yang dapat memberikan solusi terbaik dalam memilih jenis tanaman yang tepat, metode penanaman yang efisien, serta pemantauan keberlanjutan ekosistem hutan. Kolaborasi ini tidak hanya bermanfaat untuk lingkungan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia.
Upaya reforestasi ini bukan hanya untuk kepentingan lingkungan semata. Dengan menanam pohon-pohon yang beragam dan menjaga kelestarian hutan, IKN akan memiliki banyak manfaat ekologis dan sosial. Hutan tropis yang terjaga dapat meningkatkan kualitas udara, mengurangi emisi karbon, serta menjaga ketersediaan air bersih di kawasan tersebut. Selain itu, dengan menjadikan sebagian besar kawasan IKN sebagai hutan lindung, pemerintah juga melindungi berbagai spesies flora dan fauna yang ada, sehingga turut mendukung upaya konservasi keanekaragaman hayati.
Secara sosial, keberadaan hutan tropis yang luas juga dapat membuka peluang bagi masyarakat sekitar untuk berpartisipasi dalam program-program pengelolaan hutan, baik itu dalam bidang ekowisata, penelitian, maupun pelatihan terkait pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Ini akan menciptakan lapangan pekerjaan baru yang berkelanjutan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar IKN.
Meskipun pemerintah telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam melaksanakan reforestasi lahan di IKN, pencapaian ini tidak akan terwujud tanpa dukungan penuh dari masyarakat dan berbagai pihak. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia untuk mendukung upaya ini. Kita semua dapat berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup dengan mendukung kebijakan pemerintah, terlibat dalam berbagai inisiatif reforestasi, atau setidaknya berperan aktif dalam menjaga kelestarian alam di sekitar kita.
Reforestasi lahan di IKN adalah langkah konkret yang menunjukkan bahwa pembangunan tidak harus mengorbankan kelestarian lingkungan. Sebaliknya, pembangunan yang berkelanjutan dapat menjadi solusi untuk memajukan Indonesia sekaligus menjaga bumi kita tetap hijau dan lestari. Dengan semangat kolaborasi dan kesadaran bersama, kita bisa memastikan bahwa IKN Nusantara menjadi model kota hijau dan ramah lingkungan yang dapat dibanggakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
)* Penulis seorang mahasiswa yang tinggal di Jakarta.