Pemberantasan Narkoba oleh Presiden Prabowo, Wujud Komitmen Pemerintah Dalam Melindungi Anak Bangsa

Baca Juga

Oleh : Joanna Alexandra Putri )*

Langkah Presiden Prabowo Subianto dalam memerangi narkoba menunjukkan komitmen kuat pemerintah untuk melindungi masyarakat dari ancaman besar ini. Dengan menginstruksikan seluruh lembaga terkait untuk bekerja lebih intensif, Presiden menggarisbawahi pentingnya upaya kolektif dalam menghadapi persoalan narkoba yang semakin meresahkan. 

Tidak hanya sebatas penindakan hukum, tetapi juga pendekatan edukatif. Presiden mendorong semua elemen bangsa untuk bersatu melawan ancaman yang dapat menghancurkan generasi mendatang. Sudah saatnya masyarakat bersama-sama mendukung langkah ini agar Indonesia menjadi bangsa yang lebih berdaya dan tangguh.

Narkoba telah lama menjadi ancaman serius bagi bangsa. Dampaknya tidak hanya menghancurkan individu tetapi juga menimbulkan luka sosial yang mendalam. Kehancuran yang ditimbulkan mencakup rusaknya tatanan keluarga, lumpuhnya produktivitas masyarakat, hingga meningkatnya tindak kriminal. 

Presiden Prabowo melihat ancaman ini sebagai hal yang tidak bisa diabaikan. Dengan pendekatan holistik, beliau memastikan bahwa upaya pemberantasan narkoba menjadi prioritas utama dalam pemerintahannya.

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan bahwa Presiden memberikan arahan tegas kepada jajaran kabinet untuk tidak memberi ruang bagi praktik terkait narkoba. Seluruh institusi, mulai dari Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan hingga aparat penegak hukum, diarahkan untuk bersinergi. 

Tidak ada toleransi bagi pihak-pihak yang mencoba bermain-main dengan kejahatan narkoba. Meutya juga mengingatkan bahwa instruksi ini mencakup penegasan kepada lembaga-lembaga terkait agar tidak ada lagi perlindungan terhadap jaringan narkoba.

Pesan ini menjadi sinyal serius bahwa pemerintah tidak main-main dalam upaya memberantas narkoba. Dalam arahan Presiden, ditekankan bahwa korban utama dari praktik ini adalah masyarakat kecil yang rentan. Karena itu, segala bentuk kolusi yang melibatkan pelaku narkoba harus dihentikan. Presiden menekankan pentingnya kerja sama dan persatuan untuk melawan narkoba demi menyelamatkan masa depan bangsa.

Dalam mendukung program prioritas ini, Polri berkomitmen penuh untuk menjalankan mandat pemberantasan narkoba. Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, menyatakan bahwa langkah ini selaras dengan salah satu poin utama program “Asta Cita” yang diusung Presiden Prabowo. 

Program ini tidak hanya berfokus pada pemberantasan jaringan narkoba, tetapi juga menyasar pencegahan di level masyarakat. Dengan memutus rantai pasokan dan memberikan edukasi, upaya ini bertujuan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan bebas narkoba.

Menurut Karyoto, keberhasilan pemberantasan narkoba membutuhkan pendekatan yang tidak setengah-setengah. Penindakan tegas harus diiringi dengan pencegahan yang menyentuh akar masalah. Aparat penegak hukum dituntut untuk tidak hanya mengejar para pelaku tetapi juga membangun kesadaran di tengah masyarakat. Pendekatan ini akan memastikan bahwa pemberantasan narkoba berjalan efektif, menyeluruh, dan berkelanjutan.

Program Asta Cita yang diimplementasikan pemerintah tidak hanya reaktif terhadap kejahatan narkoba, tetapi juga bersifat strategis. Program ini menjadi fondasi bagi sinergi antara pemerintah pusat, aparat penegak hukum, dan masyarakat. 

Tidak hanya menyentuh aspek hukum, pendekatan ini juga mencakup dimensi sosial, pendidikan, dan ekonomi. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pemberantasan narkoba memiliki dampak jangka panjang yang signifikan.

Di wilayah Lampung, Kapolda Irjen Pol Helmy Santika menunjukkan komitmen serupa. Lampung dinilai sebagai salah satu wilayah strategis yang kerap menjadi jalur perlintasan penyelundupan narkoba. Ancaman narkoba tidak memandang usia atau profesi, sehingga upaya penanggulangan harus mencakup semua lapisan masyarakat.

Pihaknya akan terus melaksanakan tugas dengan profesionalisme tinggi dalam upaya memberantas peredaran narkoba. Menurutnya, wilayah ini membutuhkan pengawasan ekstra untuk memastikan jaringan narkoba tidak berkembang lebih jauh.

Pemberantasan narkoba di Lampung, seperti yang digagas Helmy, menunjukkan bahwa masalah ini membutuhkan pendekatan serius di setiap daerah. Tidak ada ruang bagi kompromi. Aparat di wilayah tersebut terus bekerja tanpa henti untuk mengungkap jaringan narkoba, sekaligus melakukan pencegahan melalui sosialisasi kepada masyarakat. 

Langkah Presiden Prabowo dalam memerangi narkoba mencerminkan komitmen pemerintah untuk melindungi bangsa dari ancaman yang menghancurkan. Dengan pendekatan holistik, pemberantasan narkoba tidak hanya fokus pada penindakan hukum, tetapi juga menyentuh sisi edukasi dan pemberdayaan masyarakat. Sinergi antara lembaga negara, aparat penegak hukum, dan masyarakat menjadi fondasi penting dalam perang melawan kejahatan ini. 

Presiden Prabowo dengan tegas menginstruksikan seluruh pihak terkait untuk bekerja tanpa kompromi, menghilangkan celah yang memungkinkan aktivitas ilegal ini berlangsung. Ini adalah bukti nyata bahwa pemerintah serius dalam upaya menciptakan lingkungan yang sehat dan aman bagi semua warga negara.

Namun, perjuangan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Masyarakat juga memiliki peran vital dalam mendukung pemberantasan narkoba, baik melalui edukasi, deteksi dini, maupun kolaborasi dengan pihak berwenang. 

Dengan adanya kesadaran dan keterlibatan semua elemen bangsa, perang melawan narkoba dapat menjadi gerakan kolektif yang kuat. Masa depan bangsa bergantung pada upaya ini, karena generasi muda adalah aset yang harus dijaga. 

Mari kita bersama-sama mendukung kebijakan ini dengan langkah nyata, demi menciptakan masyarakat yang berdaya dan mampu menghadapi tantangan bangsa. Hanya dengan bersatu, kita dapat mewujudkan Indonesia yang bebas dari narkoba dan penuh harapan untuk masa depan.

)* Penulis adalah Kontributor Jeka Media Institute

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Tegaskan Bansos Harus Bermanfaat, Bukan Alat Judi Daring

Oleh : Wiliam Pratama Bantuan sosial (bansos) yang disalurkan oleh pemerintah merupakan bentuk nyata kepeduliannegara terhadap masyarakat yang terdampak situasi ekonomi. Di tengah tekanan daya beliakibat fluktuasi harga kebutuhan pokok, bansos menjadi instrumen penting untuk menjagastabilitas sosial, membantu keluarga kurang mampu memenuhi kebutuhan dasar, sertamenjadi penguat daya tahan rumah tangga. Namun di balik niat baik itu, terdapat tantanganserius: penyalahgunaan bansos untuk praktik Judi Daring yang merusak sendi ekonomi dan moral masyarakat. Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, secara tegas mengingatkan masyarakatpenerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) agar tidak menyalahgunakan dana bantuan untukaktivitas yang kontraproduktif. Dalam kunjungannya ke Kota Pekanbaru, Wapres meninjaulangsung proses penyaluran BSU yang diberikan kepada pekerja sektor informal dan buruhterdampak ekonomi. Ia menekankan bahwa bansos ini bukan untuk dibelanjakan pada kegiatan spekulatif seperti Judi Daring, tetapi harus digunakan untuk memenuhi kebutuhanpokok dan memperkuat ekonomi keluarga. Peringatan Wapres Gibran bukan tanpa dasar. Praktik Judi Daring saat ini telah menjangkitiberbagai lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada dalam tekanan ekonomi. Dengandalih “mencari keberuntungan,” sebagian masyarakat justru terjebak dalam pusaran hutangdan ketergantungan. Hal ini sangat ironis, karena dana yang disediakan negara sebagaipenopang hidup justru berpotensi menjadi jalan kehancuran jika tidak digunakan secara bijak. Hal senada juga ditegaskan oleh Gubernur Jawa...
- Advertisement -

Baca berita yang ini