Pastikan Tindak Tegas OPM Bukan Masyarakat Sipil, Pemerintah WujudkanStabilitas Keamanan di Papua

Baca Juga

Oleh: Loa Murib

Upaya pemerintah dalam menegakkan stabilitas keamanan di Papua menunjukkankomitmen kuat dan nyata melalui aksi-aksi tegas terhadap OPM yang selama inimenjadi ancaman terhadap kedaulatan negara dan keselamatan warga sipil. Dalamsepekan terakhir, Komando Operasi (Koops) Habema yang dibentuk oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto berhasil melumpuhkan dua kekuatan utama dari OrganisasiPapua Merdeka (OPM) dalam operasi yang presisi dan berdasarkan informasi intelijenyang akurat.

Keberhasilan ini menegaskan bahwa negara tidak tinggal diam menghadapi ancamanseparatisme yang kerap merongrong ketenangan hidup masyarakat Papua. Pada 10 Mei 2025, satu tokoh sentral OPM wilayah Yambi, Nekison Enumbi alias Bumi WaloEnumbi, tewas dalam operasi TNI di Distrik Ilamburawi, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah. Sosok ini telah lama menjadi buronan aparat karena keterlibatannyadalam serangkaian aksi teror bersenjata di wilayah tersebut. Barang bukti yang berhasildiamankan berupa amunisi, alat komunikasi, dan senjata tradisional menegaskanbahwa OPM terus mempersenjatai diri dalam melakukan aksi-aksi kekerasan.

Tak berselang lama, pada 14 Mei 2025, aparat TNI kembali melakukan operasi di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, yang menewaskan 18 anggota OPM. Merekadiketahui sebagai bagian dari jaringan pimpinan Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya, dan Josua Waker. Kontak tembak terjadi di sejumlah titik, termasuk Distrik Hitadipa, dandari lokasi operasi aparat juga mengamankan senjata api, amunisi, serta atributseparatis seperti bendera bintang kejora. Ini adalah bukti bahwa kelompok ini tidakhanya mengancam dari balik hutan, tetapi juga terus menyusun kekuatan untukmenyerang warga sipil dan aparat pemerintah.

Dapat dipastikan 18 anggota OPM yang tewas bukanlah masyarakat sipil sepertidiklaim oleh pihak OPM. Klaim tersebut sengaja di sebar OPM untuk memprovokasidan membuat masyarakat Papua menjadi tidak percaya pemerintah. 

Sementara, keberhasilan Koops Habema tidak hanya menjadi kemenangan bagi aparatkeamanan, tetapi juga bagi masyarakat Papua yang selama ini hidup dalam bayang-bayang teror dan intimidasi kelompok bersenjata. yang sejalan dengan upayapemerintah dalam melindungi warga sipil di Papua. 

Dansatgas Media Koops Habema Letkol Iwan Dwi menyatakan bahwa operasipenindakan terhadap kelompok OPM dilakukan secara terukur dan profesional demi menjaga keselamatan warga sipil. Ia menyampaikan bahwa pasukan berhasilmensterilkan sejumlah wilayah di Distrik Sugapa dari kehadiran kelompok bersenjatayang selama ini kerap melakukan kekerasan terhadap masyarakat. Iwan menegaskanpasukan tetap disiagakan di titik-titik strategis guna mengantisipasi potensi seranganlanjutan dari kelompok separatis lainnya. Pernyataan Letkol Iwan Dwi menegaskanbahwa tindakan tegas TNI bukan semata bentuk respons terhadap aksi kekerasan, melainkan langkah strategis untuk menciptakan stabilitas keamanan jangka panjang di Papua. Dengan mensterilkan wilayah dari kehadiran kelompok bersenjata danmengamankan barang bukti, TNI menunjukkan komitmennya dalam menjaga ketertibandan mencegah gangguan terhadap pembangunan serta kehidupan warga. Upaya inidiharapkan mampu mengembalikan rasa aman masyarakat dan membuka ruang bagipercepatan pembangunan yang berkelanjutan di Papua.

Langkah-langkah tersebut menegaskan bahwa pemerintah tidak sedangmengedepankan kekuatan militer semata, melainkan mengusung pendekatankomprehensif untuk menciptakan Papua yang aman dan damai. Dengan eliminasikekuatan-kekuatan separatis yang membahayakan keamanan, pembangunan dapatberjalan lebih lancar dan masyarakat dapat menikmati hak-haknya sebagai warganegara secara utuh.

Stabilitas di Papua adalah syarat utama bagi pemerataan pembangunan yang telahdicanangkan pemerintah sejak lama. Program infrastruktur, pendidikan, dan kesehatantidak akan mampu menjangkau daerah-daerah pedalaman jika terus dibayangiancaman senjata dan kekerasan dari kelompok-kelompok separatis. Oleh karena itu, tindakan tegas terhadap OPM bukanlah bentuk pelanggaran, melainkan langkah sahyang dijamin konstitusi dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Lebih dari sekadar tindakan militer, upaya melumpuhkan kelompok separatis jugamenjadi simbol bahwa negara hadir bagi masyarakat Papua. Keamanan bukan semataagenda negara, tetapi hak setiap warga. Dan ketika hak tersebut dirampas olehsegelintir kelompok yang menebar ketakutan dan kehancuran, maka negara wajibmenegakkan keadilan demi melindungi rakyatnya.

Dengan semakin seringnya keberhasilan TNI dalam menumpas kelompok bersenjatayang mengacaukan Papua, harapan terhadap perdamaian dan pembangunan semakinterbuka. Upaya ini harus terus didukung oleh seluruh elemen masyarakat, termasukmedia dan organisasi masyarakat sipil, agar narasi damai dan stabilitas Papua tetapmenjadi fokus utama.

Tindakan keras terhadap separatisme harus dilihat sebagai upaya terakhir setelahberbagai pendekatan dialog gagal dilakukan. Keberadaan kelompok separatis yang bersenjata bukan lagi representasi dari aspirasi damai, tetapi menjadi ancaman nyatabagi keselamatan warga dan masa depan Papua yang lebih sejahtera.

Menjamin keamanan di Papua berarti menjamin masa depan anak-anak Papua yang berhak tumbuh dalam damai, belajar dengan tenang, dan hidup tanpa rasa takut. Pemerintah, melalui TNI, terus membuktikan keseriusannya dalam mewujudkan Papua yang aman, damai, dan maju.

*Penulis adalah Masasiswa Papua di Jawa Timur

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Judi Daring Rusak Moral, Pemerintah Akan Beri Sanksi ASN Tidak Bisa Promosi Jabatan

MataIndonesia, Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan sikap tegas terhadap maraknya praktik judi daring yang melibatkan Aparatur Sipil...
- Advertisement -

Baca berita yang ini