Oleh: Agus Soepomo
Pemerintah berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok selama Ramadan 2025 melalui operasi pasar murah. Langkah ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal, yang menilai kebijakan tersebut sebagai langkah strategis untuk menjamin ketersediaan pasokan serta mencegah lonjakan harga yang berpotensi memberatkan masyarakat.
Menurut Cucun, operasi pasar ini sangat membantu masyarakat, khususnya umat Muslim, dalam menjalankan ibadah puasa dengan tenang tanpa khawatir terhadap kenaikan harga bahan pokok. Ia menyoroti adanya tren kenaikan harga beberapa komoditas pangan seperti telur ayam, cabai rawit merah, dan daging sapi menjelang bulan Ramadan. Oleh karena itu, ia berharap Satuan Tugas (Satgas) Pangan dapat bekerja optimal dalam memastikan harga-harga ini tidak mengalami kenaikan yang tidak terkendali.
Legislator asal Jawa Barat II ini juga menyinggung harga minyak goreng subsidi MinyaKita yang masih melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 15.700 per liter. Ia menilai perlu adanya langkah cepat dan konkret dari pemerintah agar harga minyak goreng tetap stabil, mengingat permintaan yang meningkat signifikan selama Ramadan. Selain itu, ia juga menegaskan pentingnya pengawasan di tingkat distribusi agar minyak goreng subsidi dapat benar-benar dinikmati oleh masyarakat yang membutuhkan.
Dalam upaya memastikan kestabilan harga, Cucun mendorong Satgas Pangan untuk melakukan pengawasan ketat terhadap stok di pasar guna menghindari praktik penimbunan barang yang bisa memicu kenaikan harga lebih lanjut. Ia menyampaikan bahwa berkurangnya pasokan akibat ulah spekulan dapat merugikan masyarakat luas. Oleh karena itu, tindakan preventif berupa sidak ke gudang penyimpanan perlu dilakukan untuk menghindari praktik-praktik yang merugikan.
Sebagai Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) di DPR, Cucun juga menekankan pentingnya penindakan terhadap pihak-pihak yang mencoba memainkan harga bahan pokok. Ia mengingatkan agar kementerian dan lembaga terkait melakukan pengawasan berkala guna memastikan harga tetap dalam batas yang wajar dan tidak ada praktik curang yang merugikan konsumen.
Pemerintah sendiri memastikan bahwa stok pangan nasional dalam kondisi aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat selama Ramadan. Cucun berharap kebijakan stabilisasi harga yang telah dirancang pemerintah pusat dapat diterjemahkan dengan baik oleh pemerintah daerah agar manfaatnya dapat dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat. Ia menilai bahwa koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah harus semakin diperkuat agar kebijakan ini berjalan efektif.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah strategis guna memastikan pasokan pangan tetap mencukupi dan harga terkendali. Ia menyatakan optimisme bahwa operasi pasar yang digelar akan berjalan sesuai rencana dan membantu menstabilkan harga di pasaran. Pemerintah juga terus berupaya agar harga sembilan bahan pokok (sembako) tetap terjangkau, termasuk beras, gula pasir, minyak goreng, daging sapi dan ayam, serta telur ayam.
Plt. Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (NFA), Sarwo Edhy, menambahkan bahwa pemerintah telah menyiapkan berbagai strategi guna menjaga keseimbangan antara pasokan dan harga pangan. Ia menekankan bahwa setiap tahun selama Ramadan dan Idulfitri terjadi peningkatan permintaan yang harus diantisipasi dengan baik agar inflasi tetap terkendali. Salah satu langkah utama yang ditempuh adalah memastikan distribusi bahan pangan berjalan lancar hingga ke tingkat daerah.
Dalam mendukung kebijakan ini, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Pangan Ad Interim menegaskan bahwa sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, harga bahan pokok diharapkan tetap stabil, bahkan jika memungkinkan lebih rendah dibanding tahun sebelumnya. Ia mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyiapkan mekanisme operasi pasar dengan mempertimbangkan volume distribusi komoditas, penentuan harga, serta lokasi pelaksanaan operasi pasar agar tepat sasaran dan efektif dalam menjaga harga tetap terkendali.
Lebih lanjut, Mentan memastikan bahwa stok bahan pokok utama seperti beras, daging, dan bawang dalam kondisi aman. Ia menyebut bahwa pemantauan dan koordinasi terus dilakukan untuk memastikan pasokan tetap mencukupi serta tidak ada kendala distribusi yang dapat menghambat kestabilan harga di pasar. Menurutnya, peran Bulog dalam menyerap hasil panen petani dan mendistribusikannya kembali kepada masyarakat sangat krusial dalam menjaga ketersediaan bahan pokok.
Sejalan dengan itu, pemerintah juga menggandeng berbagai pihak, termasuk distributor dan pedagang, untuk memastikan pelaksanaan operasi pasar berjalan dengan lancar. Langkah ini bertujuan agar harga yang diterapkan dalam operasi pasar benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Beberapa daerah telah mulai menggelar operasi pasar murah sebagai bagian dari program stabilisasi harga yang lebih luas.
Di beberapa kota besar, operasi pasar ini difokuskan pada wilayah dengan tingkat inflasi tinggi agar dampaknya lebih terasa. Beberapa bahan pokok seperti beras, minyak goreng, dan gula dijual dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga pasar guna membantu masyarakat menghadapi kenaikan harga menjelang Ramadan. Selain itu, upaya ini juga dirancang untuk memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa stok bahan pokok tetap tersedia dan dapat diperoleh dengan harga yang wajar.
Melalui berbagai langkah konkret ini, pemerintah berupaya memastikan masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dengan tenang tanpa terbebani oleh kenaikan harga bahan pokok yang tidak terkendali. Operasi pasar diharapkan menjadi solusi efektif dalam menjaga daya beli masyarakat serta mengendalikan inflasi selama Ramadan 2025. Dengan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, serta pihak swasta, diharapkan kestabilan harga dapat terus terjaga demi kesejahteraan masyarakat luas.
*) Konsultan Kebijakan Ekonomi – Forum Ekonomi Rakyat