Ngeri! Sederet Tempat Horor Ini Justru Ramai Pengunjung, Berani Coba?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Berlibur ke tempat-tempat indah yang memiliki pemandangan alam memang sudah biasa. Akan tetapi, bagaimana jika berwisata ke tempat yang aneh dan mengerikan?

Ternyata ada banyak tempat di Indonesia yang misterius dan menyimpan sejarah mengerikan lho. Bahkan, tempat-tempat angker tersebut justru malah jadi destinasi liburan paling favorit banyak masyarakat Indonesia.

Penasaran? Ini dia tempat mengerikan nan mencekam di Indonesia  yang dijadikan destinasi!

1. Monumen Mei 1998


Monumen Mei 1998 merupakan salah satu monumen berkelir hitam. Monumen itu berdiri kokoh di tengah hamparan batu nisan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur.

Monumen tersebut menggambarkan sebuah tangan yang tertutup oleh kain kelambu yang menjuntai hingga bawah. Pada bagian kanan atas kain kelambu tersebut, nampak bekas jahitan benang berwarna merah berikut jarum yang masih tertancap.

Dibagian bawah monumen tertulis sebuah tulisan yang digoreskan menggunakan tinta berwarna emas. Menjelaskan tentang tragedi kerusuhan Mei 1998.

Monumen tersebut merupakan karya seorang pematung kenamaan Awan Simatupang.

Ada makna tersendiri dibalik uniknya bentuk Monumen Mei 1998 ini. Jarum dan benang yang terlihat pada monumen ini merupakan simbol bahwa Indonesia sedang menjahit luka dari tragedi kelam masa lalu dan menyimbolkan juga harapan bagi kemajuan bangsa.

Bila dicermati lebih dekat, di atas makam tersebut terdapat batu nisan bertuliskan ‘Korban Tragedi 13-15 Mei 1998 Jakarta’. Ya, makam tersebut tanpa nama, tidak ada yang tahu siapa yang dimakamkan disitu, yang jelas semuanya merupakan korban kerusuhan Mei 98.

Monumen Mei 1998 pun sempat menjadi perbincangan setelah Tiara pemilik akun Instagram @diarycewekindigo mengunggah foto monumen tersebut dan memberi keterangan.

Katanya, di monumen berbentuk kain itu terdapat bercak darah gaib yang bisa dilihat oleh orang-orang pemilik indra keenam. Menurutnya, bercak darah tersebut sangat mudah dilihat dengan jelas, bahkan saat siang hari.

2. Lubang Buaya dan Museum Pancasila Sakti

Bicara soal Lubang Buaya, tentu tidak lepas dari peristiwa Gerakan 30 September 1965 atau G30S/PKI. Lubang Buaya menjadi saksi dari kekejaman dan penyiksaan terhadap para Jenderal TNI AD yang dilakukan oleh para pemberontak.

Lubang Buaya terletak di kawasan Pondok Gede, Jakarta Timur. Seiring berjalannya waktu, kawasan Lubang Buaya juga telah dibangun Monumen Pancasila Sakti.

Hal itu sebagai wujud penghormatan terhadap deretan Jenderal dan Letnan yang menjadi korban atas kekejaman dan penyiksaan para pasukan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Mengingat atas peristiwa apa yang telah terjadi di sana, salah satu lokasi wisata sejarah di Jakarta ini pun menyimpan aura mistis. Bahkah, saat kondisi siang hari aura mencekam masih cukup kental menyelimuti kawasan Lubang Buaya dan Monumen Pancasila Sakti.

Merangkum dari berbagai sumber, kesaksian keangkeran Lubang Buaya sempat dialami oleh warga sekitar. Saat sedang menikmati suasana sore hari, dengan jarak sekitar 12 meter dari lubang sumur tiba-tiba terdengar suara teriakan minta tolong yang begitu jelas.

Tidak hanya jeritan suara meminta tolong, tangisan, atau suara aneh lainnya, sosok tentara dengan kondisi muka rusak dan berlumuran darah pernah menampakkan wujudnya yang datang dari lubang sumur tersebut dan kembali menghilang.

Hal serupa juga terjadi di Museum Pancasila Sakti. Museum paseban ini memiliki dua lantai, di lantai satu dapat melihat sisa-sisa pakaian dan peninggalan ke tujuh jenderal. Di lantai ini terkadang masih tercium bau anyir darah dari ruang penyimpanan baju yang dipakai para jenderal.

Selain bau anyir, di dalam museum terdapat sosok lelaki yang mengenakan pakaian angkatan dengan kondisi berlumuran darah. Sosok tersebut juga diyakini warga sekitar kawasan Lubang Buaya sebagai penghuni museum.

Sedangkan di lantai dua, terdapat diorama tentang proses penangkapan para jenderal. Selain itu, terdapat jembatan yang menghubungkan dengan museum pengkhianatan PKI. Dari museum itu dapat melihat Partai Komunis Indonesia sebelum 1965.

Atas kejadian mistis tersebut, fenomena kesurupan di lokasi wisata sejarah ini pun kerap kali terjadi. Masih menurut warga sekitar, peristiwa kesurupan yang terjadi sering kali dialami oleh para pengunjung yang datang.

3. Tjong A Fie Mansion

Tidak bisa dipungkiri kalau Tjong A Fie Mansion merupakan permata bersejarah di kota Medan. Dibangun pada 1895, gedung ini menjadi saksi sejarah perjuangan dan perkembangan budaya Tionghoa di Medan.

Semula bangunan ini adalah kediaman Tjong A Fie, pengusaha kelahiran Guangdong, China, yang sukses membangun bisnis perkebunan di Medan. Lelaki tersebut dikenal sebagai sosok dermawan sekaligus orang terkaya di pulau Sumatera.

Berkat usianya yang tua dan gaya arsitekturnya yang unik, bangunan ini menjadi salah satu destinasi wisat populer. Selain keindahan arsitekturnya, terdapat pula banyak cerita mengenai penampakan.

Konon arwah lelaki berkeliaran di kediaman tersebut. Sehingga menjadikan bangunan bersejarah kota Medan ini salah satu destinasi wisata horor di Indonesia yang menarik untuk dijelajahi.

4. Hotel P.I Bedugul

Terletak di daerah Bedugul, Bali, terdapat sebuah hotel besar bergaya Bali bernama P.I Bedugul. Jangan salah. Meski jelas-jelas disebut sebagai hotel, kamu nggak bisa memesan kamar di sini karena hotel ini sudah tidak lagi beroperasi.

Awalnya Hotel P.I Bedugul merupakan sebuah proyek pembangunan yang telah berjalan di tahun 90-an. Akibat peristiwa bom Bali, hotel ini dibiarkan terbengkalai sebelum selesai dibangun.

Hasilnya, bangunan hotel megah bergaya Bali yang berdiri lengkap dengan segala perabotannya ini terlantar dan dipercaya menjadi salah satu tempat paling angker di Bali.

Konon kata warga sekitar, terdapat suara keramaian dari dalam hotel kosong ini dan beberapa orang sering melihat sosok perempuan berambut pendek.

Keberadaan destinasi wisata horor di Indonesia ini jadi terkenal setelah penulis travel, Jacob Laukaitis, membahas Hotel P.I Bedugul di akun jejaring sosialnya.

Tak berhenti di situ, lewat penulis yang sama, Hotel P.I Bedugul mendapatkan julukan Ghost Palace karena bangunannya yang megah dan cerita-cerita seram yang didapat dari tempat ini.

Bisa dibilang, Hotel P.I Bedugul ini lumayan mirip ya dengan serial K-Drama Hotel Del Luna. Sama-sama hotel untuk para hantu.

5. Lawang Sewu

Siapa yang tak kenal dengan destinasi wisata horor di Indonesia satu ini? Terletak di Semarang, tempat wisata bersejarah  sekaligus ikon kota ini merupakan bangunan tua peninggalan zaman penjajahan.

Semenjak berdiri di tahun 1904, bangunan ini tampak berdiri kokoh dan bersih karena rutin dirawat. Dahulu tempat ini berperan sebagai kantor administrasi Indische Spoorweg Maatschappij (NIS). Sebuah perusahaan kereta api asal Belanda dan pada masa pendudukan Jepang beralih fungsi menjadi penjara.

Bangunan bergaya Art Deco ala Eropa ini mendapatkan julukan Lawang Sewu. Sebab, memiliki sekitar 429 pintu dengan jumlah daun pintu mencapai jumlah lebih dari 1.200. Meski sudah tercatat memiliki jumlah pintu yang pasti, konon katanya jumlah tersebut bisa berubah saat dihitung.

Selain nilai sejarah dan keindahan arsitekturnya, Lawang Sewu sering dijadikan destinasi wisata horor oleh warga setempat. Penjara bawah tanahnya menjadi salah satu destinasi wisata horor di Indonesia paling terkenal.

Dimulai pukul 22.00-03.00 WIB, kamu bisa menikmati sensasi wisata mistis di sini. Sayangnya, pihak Lawang Sewu sudah menambahkan penerangan dan tutup pada pukul 21.00.

6. Benteng Vredeburg

Benteng Vredeburg merupakan wisata populer yang berada di Yogyakarta, tepatnya di dekat Jalan Malioboro. Benteng ini dibangun oleh Belanda pada tahun 1760, dengan dalih menjaga keamanan keraton dan sekitarnya.

Sekarang bagunan ini beralih fungsi menajadi museum yang menyimpan regalia dan dokumen zaman penjajahan Belanda.

Nuansa benteng yang dingin dengan dominasi warna putih, menciptakan atmosfer yang menyeramkan. Legenda urban yang beredar, pernah ada beberapa orang melihat penampakan hantu Belanda di malam hari.

7. Benteng Fort Rotterdam
Benteng Fort Rotterdam dibangun pada masa penjajahan Belanda. Sempat disebut Benteng Ujung Pandang, bangunan ini terletak di pinggir pantai sebelah barat Kota Makassar.
Bangunan ini dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa IX dan sempat menjadi saksi sejarah perjuangan warga Makassar melawan penjajahan bangsa Belanda.

Oleh karena umurnya yang sangat tua serta perannya dalam sejarah bangsa, bangunan ini menjadi salah satu destinasi bersejarah sekaligus destinasi wisata horor di Indonesia.

Konon, karena sering terjadi pembantaian saat upaya perebutan benteng ini oleh masyarakat Gowa, terdapat banyak orang yang meregang nyawa di tempat yang kini terkenal angker ini.

8. Gua Jepang

Satu lagi situs bersejarah peninggalan masa penjajahan Jepang menjadi destinasi wisata horor terbaik di Indonesia dalam daftar ini. Dibangun pada tahun 1942 dan terletak 3 km dari Stasiun Bandung.

Gua ini awalnya berfungsi sebagai tempat penyimpanan senjata dan keperluan logistik. Baru semenjak tahun 1965, gua berlorong panjang dan gelap serta sedikit berliku ini resmi dijadikan objek wisata oleh warga sekitar.

Konon katanya, selain menjadi tempat penyimpanan senjata, Gua Jepang sering pula dijadikan tempat penyiksaan. Korbannya dikatakan berasal dari penduduk asli Indonesia yang menjadi romusha atau kerja paksa di masa penjajahan Jepang.

Gua Jepang ini juga menjadi destinasi wisata yang makin populer setelah Jurnalrisa, kelompok YouTuber yang dinaungi oleh Risa Saraswati melakukan penelusuran di sana.

Punya nyali besar? Telusuri gua lebih dalam lagi untuk mendengar jeritan arwah korban penyiksaan minta tolong yang telah menjadi mitos dan legenda setempat yang bernuansa mistis.

9. Tana Toraja

Bicara soal pemakaman, kamu akan dibuat merinding bila menyinggung Tana Toraja. Salah satu tempat wisata horor di Indonesia ini memang menawarkan nuansa yang tidak biasa dan membuat bulu kuduk berdiri di sejumlah destinasi wisata makam.

Setidaknya ada lima jenis pemakaman di Tana Toraja yang anti-mainstream. Mulai dari kuburan gua di Londa dan Tampang Allo Sangalla, kuburan gantung di Kete Kesu hingga Tampangallo. Belum lagi upacara adat untuk mengantar jenazah dengan menjadikannya sebagai mayat hidup.

Sebagai salah satu budaya dengan ritual pemakaman tertua di dunia, bagi masyarakat Toraja kematian bukanlah sesuatu yang menakutkan.

Malahan mereka merayakannya dengan mengadakan prosesi pemakaman secara megah dan besar-besaran. Tak jarang mereka rela menabung hingga bertahun-tahun agar bisa “merayakan” kematian kerabat mereka.

Dan selama bertahun-tahun itu pula, jenazah kerabat yang meninggal disimpan di dalam rumah dan diperlakukan layaknya masih hidup, diberi makan, dimandikan, bahkan kadang dibawa ke luar.

Menurut kepercayaan masyarakat Toraja, seseorang baru benar-benar meninggal setelah dilakukan upacara. Lusinan kerbau dan babi sengaja dikorbankan untuk “perayaan”  yang berlangsung sampai 11 hari ini.

Kemudian, arak-arakan membawa jenazah tersebut menuju bukit batu, di mana peti mati mereka telah dipersiapkan. Bagi bayi yang meninggal sebelum tumbuh gigi, mereka akan dimakamkan di lubang-lubang khusus yang dipahat di batang pohon.

Bagian lain dari tradisi yang benar-benar langka ini adalah anggota keluarga yang masih hidup akan memandikan dan menggantikan pakaian sang jenazah setiap tahun lewat upacara Ma’Nene.

Tak berakhir sampai di situ, jenazah kemudian dibawa ke tempat di mana mereka meninggal lalu dibiarkan berjalan kembali ke bukit!

Patung-patung kayu dengan bentuk menyerupai sang jenazah lengkap dengan pakaian dan perhiasan diletakkan di lubang-lubang bukit. Masyarakat Toraja percaya bahwa patung-patung ini akan diisi oleh roh mereka yang telah meninggal supaya tetap bisa menjaga keluarganya.

10. Desa Trunyan

Tidak berbeda jauh dengan Tana Toraja. Di Desa Trunyan juga memiliki tradisi pemakaman yang bisa membuatmu merinding.

Terletak di tepi Danau Batur, di daerah Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Warga di desa ini memiliki tradisi yang berbeda dengan masyarakat Bali pada umumnya. Di sini, jenazah orang yang meninggal tidak dikremasi maupun dikubur.

Melainkan dibiarkan membusuk di dalam ‘kandang’ bambu yang didirikan di sekitar pohon Trunyan. Aroma wangi yang dikeluarkan dari pohon ini secara alami menutupi aroma busuk dari jenazah-jenazah tersebut.

Begitu mayat sudah terurai, sisa-sisa tengkorak dan tulang belulangnya kemudian ditata dengan rapi di bagian bawah pura. Sayangnya area ini sekarang tidak terbuka untuk umum.

11. Taman Festival Sanur

Masih di Bali. Tempat destinasi horor selanjutnya adalah Taman Festival di wilayah Sanur. Taman Festival merupakan theme park yang terbengkalai dan penuh belukar dengan wahana permainan yang sudah rusak, bahkan hilang dari tempatnya.

Nuansa kusam begitu jelas terasa, mulai dari cat tembok yang terkelupas hingga banyaknya grafiti dan mural yang tercoret di hampir setiap dindingnya. Rangka atap bangunan yang tidak tersisa menambah atmosfer mengerikan dari tempat ini.

Meski begitu, kamu tetap harus membayar 10,000 IDR untuk bisa masuk ke tempat ini dan menikmati nuansa horor yang menaikkan bulu kuduk kamu.

12. Taman Langsat Mayestik

Dari Bali, balik ke Jakarta. Ternyata ada juga lho taman dengan nuansa horor di Jakarta. Taman tersebut berada di belakang Pasar Burung Barito dan memiliki atmosfer yang sejuk dan adem, pas dijadikan paru-paru kota Jakarta yang terkenal pengap karena polusi.

Namun di malam hari, Taman Langsat ini kerap disebut menghadirkan nuansa yang berbeda 180 derajat, yaitu menjadi horor. Banyaknya pohon tua di taman ini melahirkan kesan mistis.

Ada juga pohon beringin yang dikenal cukup angker oleh warga sekitar. Padahal saat pagi hingga sore hari, lokasi taman ini cukup Instagenik, lho!

13. Taman Nasional Baluran

Taman nasional ini biasa dikenal sebagai Africa Van Java. Terdapat sekitar 444 jenis tumbuhan dan 26 jenis mamalia. Beberapa di antaranya merupakan khas dari Taman Nasional Baluran seperti banteng dan widoro bukol.

Di balik alam yang mempesona, pernahkah kamu mendengar cerita mistis di sana? Kabarnya, ada wisatawan yang melewati daerah Baluran pada malam hari. Di tengah perjalanan yang hanya ada pepohonan, motor yang digunakan mogok.

Di saat itulah, mereka melihat “penampakan”. Karena terlalu lelah, mereka diam, terus mendorong motor dan penampakan itu tidak mengganggu. Area Baluran juga menuntut kewaspadaan ekstra karena kerap terjadi kecelakaan.

14. Taman Nasional Alas Purwo
Taman Nasional Alas Purwo merupakan salah satu hutan hujan dataran rendah tertua di Pulau Jawa, rata-rata curah hujan 1.000-1.500 ml per tahun. Terletak di Jalan Brawijaya Nomor 20, Kebalenan, Banyuwangi, Jawa Timur.
Awalnya, kawasan Alas Purwo terkenal karena pesona pantainya yang asyik untuk berselancar. Alas Purwo sendiri memiliki arti “hutan rimba” dalam Bahasa Jawa.
Sebelum tenar karena pantainya, siapa yang menyangka di sinilah tempat berkumpulnya para jin? Bahkan ada paranormal yang menuturkan ada kerajaan jin di sana.

Tak jarang para penduduk melihat penampakan seperti genderuwo hingga kuntilanak. Pohon-pohon yang tumbuh rapat di Alas Purwo, terkadang menimbulkan masalah. Misalnya seperti tersesat atau diculik jin.

Oleh karenanya, bagi kamu yang ingin mencoba memacu adrenalin, mengunjungi Alas Purwo dalam rangka wisata horor dapat menjadi pilihan liburanmu berikutnya.

15. Pantai Parangkusumo

Bila berbicara mengenai pantai dengan sudut pandang mistis, Pantai Parangkusumo di Bantul juga disebut sebagai gerbang menuju istana Ratu Laut Selatan, Nyi Roro Kidul. Beberapa ritual adat seringkali dilaksanakan di pantai ini.

Akan tetapi, bila berbicara eksotismenya, tidak ada yang menyangka bila pantai yang bertetangga dengan Parangtritis itu sangat mengesankan.

Mulai dari Gumuk Pasir hingga pantainya sendiri yang berpasir hitam dengan gelombang besar khas Laut Selatan memberikan nuansa luar biasa. Jika ingin bertamasya dengan sedikit nuansa mistis horor di Yogyakarta, kamu bisa pergi ke Pantai Parangkusumo.

16. Pelabuhan Ratu, Sukabumi
Salah satu tempat wisata horor di Indonesia yang kerap dikunjungi selanjutnya adalah Pelabuhan Ratu di Sukabumi. Bahkan ada pantangan tersendiri bila tidak ingin ketiban sial saat berkunjung ke tempat ini. Yaitu para pria tidak boleh mengenakan baju atau aksesoris apapun yang berwarna hijau.

Terlepas dari itu, Pelabuhan Ratu di Sukabumi merupakan destinasi wisata favorit bagi banyak orang. Gelombang Laut Selatan yang begitu fenomenal itu bisa kamu nikmati dari pinggir pantai, sembari melepas pandangan ke Samudera Hindia yang biru. Momen paling asyik adalah menikmati waktu sore saat sunset.

17. Gunung Kawi

Gunung kawi yang berlokasi di dekat Gunung Butak ini selalu ramai dikunjungi banyak orang. Selain menjadi tempat pendakian, biasanya juga dijadikan tempat ziarah Pesarean.

Banyak sekali aktivitas ritual dilakukan saat Jumat Legi. Salah satunya sebagai pemakaman Eyang Jugo (Kyai Zakaria II). Sedangkan, tanggal 12 bulan Suro merupakan perayaan wafatnya Eyang Sujo (Raden Mas Iman Sudjono).

Selain itu, Gunung Kawi juga biasa menjadi tempat pesugihan dan tumbal. Mereka yang datang kebanyakan bertujuan untuk meminta berkah kekayaan dengan jalan pintas. Yakni melalui ritual pemujaan pada penguasa gaib gunung Kawi.

Konon katanya, pemilik pesugihan biasanya akan mulai mengalami peningkatan kualitas dan kuantitas ekonomi dalam kehidupannya. Biasanya setelah melewati satu tahun.

18. Gunung Merapi

Diramalkan meletus setiap lima tahun sekali, Gunung Merapi merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di dunia. Hingga saat ini, Merapi telah meletus kurang lebih sebanyak 68 kali sejak 1548.

Meski begitu, Merapi tetap menjadi salah satu destinasi favorit dengan ketinggian puncak 2.930 meter di atas permukaan laut (mdpl). Banyak pendaki mengenal puncak gunung itu dengan sebutan puncak Garuda.

Gunung Merapi sendiri selain cukup berbahaya, ternyata juga menyimpan banyak misteri.

Sama seperti halnya Yogyakarta yang pemerintahannya dijalankan oleh Keraton, Gunung Merapi pun diyakini memiliki kerajaan penguasa tersendiri, yaitu kerajaan yang tak kasat mata!

Konon, di sekeliling area Gunung Merapi terdapat kerajaan tak kasat mata yang mengendalikan segalanya. Mulai dari pegunungan, kesuburan tanah, cuaca, dan tentu saja letusannya.

Bukannya takut akan makhluk-makhluk gaib tersebut, masyarakat setempat justru menghormati keberadaannya dengan terus menjaga lingkungan sekitar. Salah satu lokasi yang jadi favorit para pecinta alam mistis adalah Pasar Bubrah.

Terletak tak jauh dari puncak gunung, area ini kerap digunakan sebagai lokasi berkemah para pendaki yang ingin memburu sunrise.

Namun ketika larut malam, saat pendaki mulai tidur, di sini sering terdengar suara hiruk pikuk layaknya di tengah pasar, dan diiringi oleh sayup-sayup suara gamelan. Kalau sudah begini, biasanya para pendaki lebih memilih untuk tetap diam di dalam tenda dan berpikir seribu kali sebelum melihat ke luar.

Namun, banyak juga pendaki yang nekat, sehingga menimbulkan adanya korban. Dari situ lah sekarang terbuat larangan mendaki hingga sampai puncak tertinggi.

Spot angker lain di Gunung Merapi adalah sebuah bunker di mana dua orang penjaganya tewas terpanggang lahar panas saat gunung ini meletus.

Menurut kepercayaan, kawah Gunung Merapi merupakan gerbang menuju kerajaan gaib tersebut. Dan sekali masuk, jangan harap bisa keluar!

Nah, gimana? Dari ceritanya saja sudah banyak yang bikin merinding. Apakah kamu punya cukup nyali dan keberanian untuk mengunjungi tempat-tempat di atas?

Reporter: Indah Utami

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Berikan Paket Stimulus Demi Jaga Daya Beli Masyarakat TerdampakPenyesuaian PPN 1%

Oleh : Rivka Mayangsari*) Perekonomian global dan domestik yang terus menghadapi ketidakpastian menuntut kebijakan yang cerdas dan tepat sasaran untuk menjaga daya...
- Advertisement -

Baca berita yang ini