Negara Ini Sengaja Mengubah Zona Waktunya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – GMT atau Greenwich Mean Time merupakan standard waktu seluruh negara di dunia, termasuk di Indonesia. Namun ada beberapa negara di dunia yang sempat mengubah zona waktu mereka keluar dari GMT yang sudah ditentukan.

Ini negara-negaranya

  • Nepal. Negara ini sempat sepakat untuk memajukan zona waktunya 15 menit lebih cepat dari India pada tahun 1956. Hal tersebut membuat waktu Nepal menjadi 5 jam dan 45 menit lebih maju dari GMT.
  • Samoa.  Perubahan waktu Samoa pada tahun 2011 lalu bertujuan untuk menyelaraskan mitra mereka, yaitu Australia. Zona Samoa yang awalnya 21 jam di belakang Sydney jadi lebih maju 3 jam lebih cepat.
  • Krimea. Pada tahun 2014 lalu, saat Krimea meresmikan diri sebagai negara sendiri, mereka melakukan perombakan besar termasuk untuk urusan waktu. Pemerintah Krimea memajukan zona waktunya 2 jam ke depan untuk menyamai zona waktu Moskow.
  • Korea Utara. Pada 2015 lalu, Kim Jong Un, pemimpin Korea Utara menetapkan zona waktu Pyongyang bertambah 30 menit lebih cepat. Tujuan penambahan ini sebagai tanda melawan Imperialis Jepang yang jahat. Zona waktu Korea Utara sebenarnya tak jauh dengan zona Jepang. Penetapan waktu ini juga supaya sama dengan Korea Selatan.
  • Venezuela. Nicolas Maduro, Presiden Venezuela yang menjabat pada tahun 2016 silam memutuskan untuk memajukan zona waktu Venezuela 30 menit lebih cepat. Hal tersebut karena pemerintah beralasan pagi dan siang yang lebih lama akan mengurangi kebutuhan energi masyarakat di tengah krisis ekonomi yang berkembang di Venezuela saat itu.

Reporter: Desmonth Redemptus Flores so

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini