NASA Gagal Perbaiki Teleskop Hubble, Kadaluarsa?

Baca Juga

MATA INDONESIA, NEW YORK – Gara-gara kesalahan komputer, Teleskop Luar Angkasa Hubble gagal diperbaiki oleh para insinyur NASA.

Teleskop yang bernilai 4,7 miliar dolar AS itu berhenti pada 13 Juni 2021, ketika komputer utama berhenti menerima sinyal. Sistem Hubble kemudian merestrat ulang dan menempatkan semua instrumen ilmiah ke dalam mode aman.

Saat kerusakan terjadi, NASA berusaha menghidupkan kembali teleskopnya, tetapi tidak berhasil. Menurut NASA, modul memori komputer yang rusak, yang dibuat pada 1980-an, adalah penyebab kesalahan tersebut.

”Tim misi mencoba untuk beralih ke modul memori cadangan, perintah untuk memulai modul cadangan gagal diselesaikan.” Demikian pernyataan NASA seperti dikutip dari Reuteres, Rabu 23 Juni 2021.

Upaya kedua kembali dilakukan NASA dengan harapan akan mendapatkan lebih banyak informasi diagnostik, namun hal itu tidak berhasil. Komputer yang disebut NASA Standard Spacecraft Computer-1 (NSSC-1) dibangun pada 1980-an sebagai bagian dari modul Science Instrument Command and Data Handling yang terakhir diganti selama misi servis pada 2009. Dirancang untuk mengkoordinasikan dan mengontrol instrumen ilmiah, serta memantau masalah kesehatan dan keselamatan di Bumi.

Sistem tersebut didukung oleh komputer kedua yang dapat mengambil alih kendali jika terjadi masalah. Kedua komputer memiliki empat modul memori 64K Complementary Metal-Oxide Semiconductor (CMOS). Komputer payload hanya menggunakan satu modul memori secara operasional pada satu waktu, dengan tiga lainnya berfungsi sebagai cadangan.

Belum diketahui kapan NASA akan dapat mengembalikan Teleskop Luar Angkasa Hubble ke fungsi normal.

Rencananya, teleskop Hubble akan digantikan oleh James Webb Space Telescope pada Oktober 2021 mendatang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wujudkan Pilkada Damai, Masyarakat Harus Lebih Bijak Gunakan Media Sosial

Jakarta - Masyarakat perlu lebih bijak dalam menggunakan media sosial untuk mewujudkan Pilkada Serentak 2024 yang Damai. Pusat Riset Politik...
- Advertisement -

Baca berita yang ini