Mengapa Perempuan Cenderung Enggan Berpolitik? Ini Kata Ahli

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Dunia politik kerap kali dianggap sebelah mata bagi masyarakat awam. Mereka menganggap politik hanya sebagai ajang politikus menyebar janji dan tak ditepati.

Bahkan, salah satunya yang menyita perhatian publik ialah jarangnya wanita yang terjun ke dunia politik. Mengapa?

Hal ini dijawab oleh seorang penulis, Bandot DM dalam acara Persembahan Untuk Bunda di Mata Milenial Indonesia TV. Dalam acara itu, ia mengatakan beberapa faktor wanita cenderung enggan terjun ke dunia politik.

“Kalau laki-laki mau jadi kepala daerah, pilkada, dia cukup nyalon aja, gak peduli sama kanan kiri, sedangkan perempuan kalau ingin mencalonkan sebagai bupati, dia harus pikirkan jabatan sang suami, kalau lebih tinggi (darinya) suami suka gak mau,” ungkap Bandot.

Tak sampai disitu, Bandot juga mengatakan faktor lain mengapa wanita kerap enggan berpolitik, salah satunya lingkungan.

Ia menyampaikan ada beberapa lingkungan yang tak terima jika dipimpin oleh seorang wanita. Hal itu bisa menjadi faktor pendukungnya.

“Tidak semua lingkungan di kita ini menerima dipimpin oleh perempuan, namun saya rasa, bukan perempuannya yang enggan untuk berpolitik,” katanya.

Bandot meluruskan bahwa ia yakin minimnya wanita dalam jajaran politik bukan karena mereka tak mau. Ia menegaskan aktivis politik perempuan pun cukup banyak.

Sehingga, jumlah yang sedikit itu bisa jadi karena faktor-faktor pendukung. Bukan dari diri perempuan itu sendiri.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini