MATA INDONESIA, JAKARTA – Sosok Fahri Hamzah menggambarkan bagaimana masa depan rakyat Indonesia lewat karyanya bertajuk, ‘Buku Putih: Kronik Daulat Rakyat Vs Daulat Parpol.’
Dalam acara Bedah Buku pada Jumat, 30 April 2021, di Rocketz Cafe, The Nyaman Hotel, Tebet, Jakarta Selatan, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia ini memaparkan maksud dari Buku Putih.
Salah satunya ialah masa depan daulat rakyat di tengah kegagalan partai politik di negara demokrasi.
“Buku ini supaya masyarakat tahu sekian tahun kita berdemokrasi dan mengejar mimpi kita dan menghendaki demokrasi sebagai platform dari kehidupan kita berbangsa dan bernegara,” kata Fahri.
Lebih lanjut, Fahri juga menegaskan bahwa maksud dari buku putih ini adalah untuk membangun tradisi yang baik bagi partai politik. Mengingat parpol merupakan pilar bagi demokrasi yang diharapkan rakyat.
Selain itu, mantan anggota DPR RI ini juga menyampaikan lewat bukunya bahwa suara rakyat tak boleh dirampas begitu saja. Kebebasan bersuara dan berpendapat merupakan hal yang sangat penting.
“Pada semuanya yang paling penting adalah kebebasan, ruang bagi semua orang untuk mengatakan ‘ini yang saya katakan dan saya ingin dilindungi oleh apa yang saya katakan’,” kata Fahri.
Ex-Kader PKS ini menjelaskan kenapa harus ada buku putih tersebut, supaya masyarakat tahu dimana kita berada sekarang setelah sekian tahun berdemokrasi. Serta mengejar mimpi kita dengan cara-cara demokratis.
“Ke depan, kita harus membangun sistem partai politik yang sehat, modern dan terbuka menuju demokrasi Indonesia yang semakin dewasa,” ucapnya.