Makna Sumpah Pemuda untuk Generasi Milenial

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Dalam buku Makna Sumpah Pemuda (2012) karya Sri Surdaniyatun, Sumpah Pemuda  berasal dari kata sumpah dan pemuda. Sumpah berarti janji dan harus ditepati. Maka Sumpah Pemuda berarti janji para pemuda yang diucapkan pada saat Kongres Pemuda II di Jakarta, 28 Oktober 1928.

Isi Sumpah Pemuda berbunyi sebagai berikut:

  1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
  2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
  3. Kami putra dan putri Indonsia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indoensia.

Kontribusi pemuda dan pemudi untuk kemajuan suatu bangsa dapat dikatakan sangat besar, sebab di tangan pemuda dan pemudilah sebuah peradaban akan berubah dan melahirkan peradaban baru yang lebih modern.

Presiden Republik Indonesia yang pertama, Ir Soekarno bahkan pernah berkata, “Berikan aku 10 pemuda, maka akan aku guncang dunia.”

Melihat isi Sumpah Pemuda, makna yang terkandung di dalamnya masih sangat relevan sampai saat ini khususnya bagi kaum milenial. Berikut makna Sumpah Pemuda yang dapat diambil untuk generasi muda saat ini:

Mencintai Tanah Air

Kemerdekaan Indonesia didapatkan dari perjuangan ratusan tahun yang melibatkan banyak pengorbanan. Terciptanya Sumpah Pemuda menjadi sumbangan besar pada gerakan kemerdekaan sebagai cerminan rasa cinta yang besar para pemuda kepada Tanah Air. Termasuk mencintai keragaman budaya, keyakinan, bahasa, dan suku.

Dari Sumpah Pemuda, generasi muda diajarkan untuk selalu mempunyai rasa cinta kepada Tanah Air. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, seperti misalnya dengan berusaha berkarya untuk bangsa sendiri, selalu menggunakan produk-produk dalam negeri dan lain sebagainya.

Indonesia juga dikenal sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam dan beragam budayanya. Generasi muda patutnya menjadikan kekayaan ini untuk terus dilestarikan dan bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia.

Menjaga Persatuan Bangsa

Sumpah Pemuda dimaknai sebagai salah satunya untuk menjaga persatuan bangsa. Para generasi muda Indonesia harus ditanamkan makna Sumpah Pemuda ini sejak dini, melalui pelajaran sejarah dan pendidikan kewarganegaraan. Pengenalan sejak dini itu bertujuan untuk menumbuhkan sikap nasionalisme dan patriotisme bagi generasi muda. Perkembangan teknologi yang cukup pesat saat ini rentan dengan pola pikir generasi muda yang dapat dipengaruhi.

Sumpah Pemuda juga tercipta dari para perwakilan pemuda di seluruh Indonesia yang berkumpul untuk bersatu dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan, maka pelajaran yang dapat diambil adalah generasi muda harus terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, tak lupa juga untuk menghilangkan perselisihan satu sama lain.

Bangga Terhadap Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dalam pasal 36. Kebanggan terhadap Bahasa Indonesia perlu ditekankan, terlebih saat ini Bahasa Indonesia mulai tergeser karena modifikasi bahasa asing.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa pesersatu bangsa. Masyarakat Indonesia menggunakan Bahasa Indonesia sebagai komunikasi universal dalam negara. Oleh karena itu, Bahasa Indonesia harus tetap menjadi bahasa yang digunakan sehari-hari dimanapun dan kapanpun, sesuai dengan isi Sumpah Pemuda yang diikrarkan para pemuda terdahulu.

Mendorong Semangat Juang

Makna Sumpah Pemuda yang dapat diambil selanjutnya adalah semangat yang terus berkobar sekalipun banyak rintangan, seperti yang dilakukan para pemuda generasi terdahulu. Semangat juang dalam isi Sumpah Pemuda dapat dijadikan contoh nyata bagi generasi muda saat ini untuk mengambil langkah dalam mengisi kemerdekaan. Pemberian makna yang dalam terhadap Sumpah Pemuda akan menumbuhkan semangat juang untuk mendapatkan suatu pencapaian tertentu.

Reporter: Sheila Permatasari

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini