Lukisan Manusia Modern Pertama Tertua di Dunia Ada di Sulawesi

Baca Juga

MATA INDONESIA, MAKASSAR – Tak usah beranggapan bahwa manusia dari benua Eropa adalah manusia modren. Bisa jadi sebenarnya manusia modren pertama di dunia ini justru berasal dari Indonesia.

Hal ini dibuktikan dengan penemuan lukisan berusia puluha ribu tahun di Sulawesi tepatnya di Kabupaten Maros Pangkajene Kepulauan (Maros-Pangkep).

Lukisan hewan dan cap tangan tertua di dunia ditemukan di sebuah gua di Kabupaten Pangkep. Penemuan ini dianggap sangat penting karena bukti Indonesia miliki peradaban tertua di dunia. ”Selama ini euforia tentang peradaban leluhur manusia modern itu kan Eropa. Menganggap selalu leluhur mereka yang cerdas yang buat lukisan tetua, dan itu bergeser ke Indonesia khususnya ke Sulawesi. Ini jadi kebanggaan bahwa leluhur kita cerdas dan pandai,” kata Arkeolog Sulsel, Budianto Hakim.

Manusia pertama yang sampai ke Sulawesi sekitar 70 ribu tahun lalu dari berasal Afrika. Menurut Budi tidak menutup kemungkinan masih ada lukisan yang lebih tua lagi di wilayah Sulsel.

Dia menyebut 3 lukisan yang berumur 45.500 tahun lalu ini masih belum terjaga dengan baik. Saat ini pihak Balai Pelestarian Cagar Budaya menutup akses untuk publik ke lukisan itu agar tidak rusak. Ada 3 lukisan di Leang Tedongnge, Pangkep yang saat ini menarik perhatian para arkeolog dunia, yaitu gampar babi dan cap tangan manusia.

Melansir dari laman BBC, Maxime Aubert menuliskan laporan penemuan ini di jurnal ilmiah Science Advances. Ia mengaku kaget dan kagum dengan lukisan ini. Ia  mengatakan lukisan ini dibuat oleh orang-orang modren seperti sekarang ini.  Aubert yang sengaja datang ke Sulawesi Selatan telah melakukan identifikasi deposit kalsit yang terbentuk di atas lukisan. Menurut Aubert, deposit kalsit itu berusia 45.500 tahun. Penentuan itu dilakukan dengan cara penanggalan isotop Uranium, salah satu metode penanggalan radiometrik tertua.

Lokasi gua Leang Tedongnge tempat penemuan lukisan itu hanya bisa diakses ketika musim kemarau. Pada musim penghujan, wilayah itu seringkali banjir. Gua terdapat di sebuah lembah yang dikelilingi oleh tebing kapur terjal. Letak gua Leang Tedongnge sangat tersembunyi di Pangkajene Kepulauan. Lokasinya jauh dari jangkauan masyarakat umum. Berada di tempat yang dirahasiakan, untuk menghindari kerumunan yang dapat menyebabkan lukisan di bebatuan cadas ini rusak. Dan Lukisan purba itu berada sekitar 50 meter dari mulut gua. Kata  ‘Leang’ dalam bahasa Bugis-Makassar artinya ‘gua’, dan ‘Tedong’ bermakna ‘kerbau’.

Menurut keterangan komunitas Bugis terpencil di dekat gua, belum pernah ada orang Barat yang datang ke lokasi gua tersebut. Melansir dari laman The Guardian, lukisan di dalam gua bergambar babi dengan sepasang kutil (dua benjolan di bawah mata) di wajahnya seperti semacam tanduk yang biasa ada di babi hutan jantan dewasa.

Lukisan tersebut sangat terlihat jelas berbentuk babi Sulawesi dengan ukuran 1 meter lebih yang berada pada lengkungan dinding gua, Sepertinya gambar babi tersebut dilukis menggunakan pigmen merah serupa oker dengan cetakan dua tangan manusia di bagian punggungnya. Sementara dua gambar babi lainnya, sudah mulai terkelupas dimakan usia.

Selain itu, ada dua cetakan tangan di atas bagian belakang bokong babi. Para arkeolog memperkirakan cetakan itu disemburkan dari mulut si pelukis. Kini mereka berupaya untuk mengekstrak sampel DNA dari air liur sisa yang mungkin ditemukan diatas lapisan lukisan.

Lukisan babi tampak seperti sedang memperhatikan babi lainnya yang sedang berkelahi. ”Babi itu tampaknya mengamati perkelahian atau interaksi sosial antara dua babi kutil lainnya,”  tulis Maxime Aubert dalam laporannya.

Lukisan di gua Leang Tedongnge itu ditemukan pada tahun 2017 lalu oleh para ilmuwan Indonesia. Temuan adalah bagian dari survei dan riset yang dilakukan secara tim dengan pihak berwenang di Indonesia.

Sulawesi sebelumnya juga telah mencatatkan sebagai lokasi penemuan lukisan tertua dengan usia sekitar 43.900 tahun. Lukisan yang ditemukan saat itu adalah gambar seekor kerbau yang diburu oleh makhluk separuh manusia yang mungkin sedang memegang tombak atau pun tali.

Beberapa peneliti menyimpulkan bahwa gambar itu seperti adegan cerita tertua di dunia. Penemuan dipresentasikan di jurnal Nature yang disusun oleh para arkeolog dari Griffith University di Brisbane, Australia.

Adam Brumm yang juga peneliti arkeologis dari Griffith University menjelaskan bahwa dia sudah melihat ratusan situs seni di atas batu cadas di wilayah Sulawesi. Namun menurut Brumm, dia belum pernah melihat yang seperti adegan perburuan.

Reporter : Ananda Nuraini

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Serentak Diharapkan Jadi Pendorong Inovasi dalam Pemerintahan

Jakarta - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024, diharapkan dapat mendorong inovasi serta memperkuat sinkronisasi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini