La Rinconada, Kota Tambang Emas di Peru yang Jauh dari Sejahtera

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – La Rinconada merupakan kota tambang emas di Peru yang berada pada ketinggian 5.100 meter di atas permukaan laut. Letaknya yang berada di 40 mil di utara Danau Titicaca dan 10 mil dari perbatasan Bolivia membuat daerah ini jarang dikunjungi penduduk dan wisatawan di Peru.

Menurut Atlas Obscura, kabar tentang temuan emas membuat puluhan ribu penambang berdatangan ke La Rinconada untuk mencari peruntungan dengan bekerja untuk perusahaan tambang. Akibatnya, dari tahun 2001 sampai 2009, populasi di daerah ini melonjak lebih dari 230 persen.

Meski dikenal dengan ‘kota emas’ namun kehidupan masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut tidak sejahtera. La Rinconada sudah lama dikenal sebagai kawasan pemukiman kumuh tertinggi di dunia. Rumah-rumah di lokasi tersebut hanya dibangun dari lembaran timah dengan sedikit atau tanpa sekat.

Akibatnya, masyarakat setempat kerap mengalami masalah kesehatan yaitu terserang hipoksia. Hal ini disebabkan tingkat oksigen yang rendah di dataran tinggi. Tidak hanya itu, kasus kontaminasi karena merkuri pertambangan juga menjadi masalah serius. Para penambang memurnikan bijih dengan menggiling dan mengolahnya dengan merkuri lalu menyaringnya hanya dengan kain.

Sementara perusahaan pertambangan yang ada di daerah itu beroperasi dengan sistem cachorreo atau struktur informal. Para penamabang pun bekerja sepanjang bulan dan tidak menerima bayaran. Setelah 30 hari bekerja mereka meninggalkan tambang dan membawa pulang sebanyak mungkin bijih yang ditemukannya.

Maka, bisa disimpulkan bahwa bayaran yang diterima tergantung pada keberuntungan para penambang ketika menemukan bijih.

Potret muram ini semakin buruk dengan akses yang sulit untuk mencapai kota tersebut. Tidak ada rute bus yang terjadwal antara La Riconada dan kota terdekat Puno dan Juliaca yang lebih besar. Satu-satunya akses yaitu menggunakan kendaraan pibadi lalu mendaki gunung.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini