Kriuk, Samphire Asparagus Laut yang Asin dan Gurih

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Suatu saat kalian makan di restoran mendapat makanan sayur hijau tidak berdaun yang bentuknya mirip dengan rumput laut dan asparagus. Bisa jadi itu adalah Samphire, asparagus laut yang terkenal di Inggris, Eropa, Afrika, dan Australia.

Makanan ini mahal. Biasanya disajikan di restoran kelas atas. Dan sebagai hidangan sampingan pelengkap hidangan laut. Sayur berwarna hijau cerah ini biasanya campuran salad. Teksturnya renyah. Bentuknya kurus panjang berbuku-buku. Rasanya asin alami.

Samphire adalah tanaman sejenis kaktus yang banyak tumbuh di pinggir pantai Inggris. Zaman dulu, tanaman ini bisa menyembuhkan penyakit kudis pada pelaut, menjadi bahan pembuat kaca, hingga terkenal sebagai asparagusnya orang miskin.

Sayuran ini dibagi menjadi dua kategori besar, yaitu Samphire Rawa dan Batu.  Samphire rawa alias salicornia bentuknya seperti ranting dan berbuku-buku. Habitatnya adalah rawa asin. Tumbuh di tepi danau garam di daerah bagian utara bumi dan bagian subtropis dari Afrika. Sementara Samphire Batu tumbuh di tepi karang dan batuan jurang di pinggir laut. Tanaman ini banyak terdapat di Inggris dan Irlandia, Mediterania, pantai utara Eropa, Afrika Utara, dan Laut Hitam.

Di tempat lain selain kedua jenis itu ada Terticornia yang berasal dari Australia dan Sarcocornia. Ada juga di Afrika Selatan. Di antara keempat jenis Samphire itu, jenis rawa yang paling banyak dibudidayakan.

Samphire biasanya dimakan mentah. Rasanya asin dan gurih
Samphire biasanya dimakan mentah. Rasanya asin dan gurih

Apapun jenisnya, rasanya yang gurih alami menjadi tambahan yang menyenangkan untuk berbagai makanan, terutama hidangan laut. Untuk memasaknya, cukup rebus sebentar lalu rendam di air dingin. Cara lainnya adalah dengan mengukus atau menumisnya dengan sedikit mentega.

Samphire rawa

Samphire rawa bukan termasuk jenis rumput laut. Meskipun sama-sama memiliki kualitas air asin yang kaya yodium. Justru tanaman ini seperti kaktus yang tahan garam dan tumbuh subur di lumpur tertutup oleh air pasang.

Tanaman rawa ini bisa ditemukan di seluruh pantai Inggris. Banyak orang menyebut Samphire terlezat berada di dataran lumpur pasang surut luas di pantai utara Norfolk, Inggris.

Untuk memetiknya harus mengetahui waktu pasang surut laut. Samphire bisa dipetik antara Juni dan Agustus sebelum mengeras seperti kayu. Jika ingin memetik Samphire paling enak, bisa dicoba saat awal musim. Saat tanaman tersebut akan muncul di atas lumpur saat air surut.

Asal nama Samphire

Diambil dari nama Saint Pierre (St Peter), Santo pelindung para nelayan di Prancis. Nama lainnya ialah Glasswort. Karena di masa lalu tanaman ini pernah digunakan dalam pembuatan kaca ketika terjadi kebangkitan kerajinan di Inggris yang terinspirasi dari kedatangan imigran Venesia, Italia, dan Lorraine pada abad ke-16.

Tak hanya lezat, herbalis abad ke-17, Nicholas Culpeper memuji tanaman ini karena khasiatnya sebagai obat. Acar Samphire pernah diandalkan untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit kudis pada pelaut. Di dalamnya terkandung vitamin A, B, dan C.

Sayuran ini terkenal dengan sebutan “Asparagus orang miskin”. Selain murah, keduanya memiliki kualitas yang sama. Hanya saja Samphire lebih asin.

Berkat pengakuan koki selebriti, Hugh Fearnley-Whittingstall dan Rick Stein, Samphire akhirnya menjadi sayuran yang populer. Bahkan sering muncul di menu restoran top London.

Peran penting samphire

Selain enak, samphire berperan penting pada ekologi pesisir. Rawa pasang surut tempat samphire, tumbuh penting untuk melindungi garis pantai yang rapuh dari badai dan naiknya permukaan laut yang dapat menyebabkan erosi secara serius.

Menurut ahli tanaman, Paul Simons dalam The Guardian, rawa asin menyerap kekuatan gelombang yang lebih efektif. Akarnya mengikat lumpur yang berguna untuk membuat pijakan tanaman terhadap garam laut.

Berkat kemampuan mengikat kotoran organik dan organisme mati, rawa asin penting untuk menangkap dan menyimpan karbon. Oleh karena itu, penting sekali untuk tidak mengeksploitasi habitat alami secara berlebihan.

Cara memasak

Makan Samphire bisa dalam keadaan mentah khususnya yang muda. Masaklah dengan perlahan guna menghilangkan rasa asin yang tajam. Kalau di restoran kelas atas, cara mereka dalam memasak Samphire memakai waktu yang sangat singkat. Ini untuk menjaga kerenyahan dan kemurnian rasa alami.

Galton Blackiston, pemilik dan koki hotel, di Morston Hall, Norfolk utara, memanfaatkan tanaman itu sebagai bahan renyah di dalam bacon, kacang panjang, dan salad kentang.

Sementara Dominic Chapman, yang pernah menjadi kepala koki di Fat Duck, Heston Blumenthal, memanfaatkan samphire sebagai hiasan pada ravioli kepiting yang lezat.

Di Norfolk, cara yang paling tepat yaitu merebus atau mengukus sekitar 5 menit. Biasanya ada penambahan cuka dan mentega pada menit terakhir untuk melapisi pinggiran Samphire. Untuk beberapa orang menyiapkan saus Hollandaise untuk dicelup. Jadi, tak memerlukan garam dan penyedap rasa lainnya.

Menyantap Samphire dengan bau laut yang asin dan sedikit yodium seperti rasa rumput laut, merupakan pengalaman lezat sama seperti menikmati keindahan pantai Norfolk di Inggris.

Reporter: Annisaa Rahmah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini