Hari Anak Sedunia, Masa Depan yang Lebih Baik untuk Anak.

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – 20 November, dunia memperingati Hari Anak Sedunia. Ada berbagai momentum untuk memperingati hari anak. Ada peringatan Hari Anak Internasional setiap 1 Juni serta Hari Anak Sedunia. Lalu apa bedanya?

Peringatan Hari Anak Sedunia berangkat dari pengesahan Deklarasi Hak Anak oleh Majelis Umum PBB. Deklarasi ini disahkan pada 20 November 1959. PBB membuat Deklarasi dan Konvensi tentang Hak-hak Anak.

Tema Hari Anak Sedunia 2021 adalah A Better Future for Every Child atau Masa Depan yang Lebih Baik untuk Setiap Anak. Siapapun dapat bergabung dan berpendapat tentang isu-isu penting bagi anak-anak. Hari ini juga menjadi momentum untuk mengingatkan orang dewasa tentang masa depan yang lebih baik untuk anak.

Sementara Hari Anak Internasional setiap 1 Juni berawal pada 1925. Saat itu perwakilan sejumlah negara bertemu di Jenewa, Swiss. Mereka menghadiri konferensi dunia untuk kesejahteraan anak. Pertemuan itu akhirnya menyepakati Hari Anak Internasional.

Meski ada dua momentum, Hari Anak Sedunia menjadi alat advokasi guna merangkul semua pihak untuk mencapai tujuan bersama.

Berdasarkan Konvensi ada 10 Hak Anak yang wajib diberikan oleh orang tua:

  • Bermain
  • Mendapatkan pendidikan
  • Perlindungan
  • Mendapatkan nama (identitas)
  • Status kebangsaan
  • Mendapatkan makanan
  • Akses kesehatan
  • Rekreasi
  • Mendapatkan kesamaan
  • Berperan dalam pembangunan

Reporter: Desmonth Redemptus Flores So

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

PKL Teras Malioboro 2: Suara Ketidakadilan di Tengah Penataan Kawasan

Mata Indonesia, Yogyakarta – Sejak relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) dari Malioboro ke Teras Malioboro 2, berbagai persoalan serius mencuat ke permukaan. Kebijakan relokasi yang bertujuan memperindah Malioboro sebagai warisan budaya UNESCO justru meninggalkan jejak keresahan di kalangan pedagang. Lokasi baru yang dinilai kurang layak, fasilitas yang bermasalah, dan pendapatan yang merosot tajam menjadi potret suram perjuangan PKL di tengah upaya mempertahankan hidup.
- Advertisement -

Baca berita yang ini