MATA INDONESIA, ROMA – Tak ada yang meragukan Kota Pompei di Italia sebagai pusat maksiat di zaman Romawi Kuno. Kota ini hancur lebur karena letusan Gunung Vesuvius yang memusnahkan seluruh kotanya. Nah, sebenarnya selain Pompei, di zaman Romawi kuno ada kota yang mirip dengan Pompei. Kota ini namanya Baia, sebuah kota resor sekitar 30 km dari Napoli di pesisir barat Italia.
Di Baia saat itu banyak warganya membangun villa-villa mewah yang dilengkapi dengan tempat pemandian pribadi dengan patung-patung yang mengundang hasrat liar dan fantasi. Karena wilayahnya sejuk, kota ini menjadi tempat peristirahatan para jenderal Romawi, pejabat, penyair hingga orang-orang kaya Romawi.
Orator kawakan Cicero menyusun pidato-pidatanya yang terkenal di vila miliknya di Baia. Sementara penyair Virgil dan Pliny menulis lirik-lirik puitis di vila yang tidak jauh dari tempat pemandian umum.
Banyak orang kaya Romawi mewujudkan fantasi seksualnya di kota ini. Mereka menjadikan Baia sebagai wilayah tempat ratusan perempuan cantik yang menemani mereka siang dan malam. ”Ada banyak kisah intrik terkait dengan Baia,” kata John Smout, seorang peneliti dan arkeolog.
Misalnya di kota ini, Cleopatra sempat disimpan oleh Julius Caesar saat dia memboyongnya dari Mesir. Setiap pekan, Caesar memilih berlibur di Baia dan bersenang-senang dengan Cleopatra. Saat Caesar dibunuh pada 44 SM, Cleopatra melarikan diri dari kota ini dan memilih kembali ke Mesir.
Selain itu ibu Kaisar Nero, Julia Agrippina merencanakan dan membunuh suaminya Kaisar Caludius di vila mewahnya. Ia juga melantik Nero sebagai Kaisar di kota ini. ”Dia meracuni Claudius dengan jamur mematikan saat makan malam,” ujar John Smout.
Kota Baia mulai dikenal sebagai tempat tetirah sekitar abad ke-2 SM. Banyak bangsawan Roma membangun vilanya di kawsan yang dulunya dikenal sebagai Ladang Phlegraean (ladang menyala). Dinamakan nama itu karena adanya Kaldera (pulau kecil di atas laut).
Kaldera dihormati oleh orang-orang Yunani dan Romawi kuno sebagai pintu masuk ke dunia bawah tanah. Di kaldera ini ditemukan banyak bahan-bahan seperti semen tahan air, campuran kapur dan batuan vulkanik. Bahan-bahan ini yang kemudian dijadikan sebagai bahan bangunan membuat vila, kolam renang dan kamar mandi mewah.
Namun kota ini akhirnya hancur oleh letusan gunung berapi. Sebagian besar kota Baia tenggelam ke dalam lautan air dan menjadi kota bawah laut yang suram dan penuh misteri. Bisa jadi runtuhnya kota ini disebabkan oleh karma dari dosa-dosa yang kerap terjadi di wilayah tersebut.
Jejak kota Baia pertama kali ditemukan pada tahun 1940-an. Sebuah foto mengegerkan yang dibuat seorang pilot menampilkan sebuah bangunan tepat di bawah permukaan laut.
Pemerintah Italia baru melakukan penyelidikan atas bangunan itu pada tahun 1970 an. Dinas Purbakala Italia mengirimkan kapal selam untuk mensurvei lokasi yang mengundang banyak perhatian itu. Dan temuan itu sangat persis dengan lokasi Baia sebelum hancur lebur oleh letusan gunung berapi. Pemerintah Italia kemudian menjadikan wilayah tersebut sebagai kawasan lindung. Baru pada tahun 2002, kawasan ini dibuka untuk umum dan dijadikan sebagai tempat wisata.
Penyelam, sejarawan dan fotografer yang mendatangi kawasan kota bawah laut ini telah mendokumentasikan banyak bangunan indah di dasar laut termasuk sebuah pemandian sauna yang mewah. Jika kalian suatu saat berwisata kesini, tak usah khawatir banyak sekali paket wisata dengan snorkeling dan scuba city turun ke dasar danau untuk menyaksikan keindahan reruntuhan kota ini.
Dan pengunjung juga dapat melihat situs-situs peninggalan romawi seperti jalan-jalan kuno, alun-alun yang diaspal dengan rumit. Patung Octavia Claudia dan Ulysses yang akan menghantarkan Kalian ke pintu masuk ke gua bawah air.
Ada banyak yang bisa dilihat di atas bawah air. Bahkan banyak dari patung yang terendam sebenarnya adalah replika; aslinya dapat ditemukan di atas bukit di Kastil Baia. Disana ada museum yang khusus memamerkan peninggalan-peninggalan dari Kota Baia.
Reporter : Ananda Nuraini