Gunakan Teknologi Masa Depan, Ini 4 Senjata Rusia yang Mengerikan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Rusia tak henti-hentinya menjadikan tentara militer terbaik di dunia setelah Amerika Serikat. Kegigihannya dalam membuat senjata untuk mempersenjatai negaranya sangatlah kuat. Tidak heran, banyak negara lain yang membeli senjata perang dari Rusia.

Senjata yang dibuat beragam, tentunya semua bisa dipakai Angkatan Darat, Laut dan Udara. Berikut 4 senjata Rusia yang membuat negara beruang merah tersebut dan dinilai  mengerikan.

TANK T-72B3 DAN T-90

Tank T-72B3 merupakan tank tempur utama Rusia. Sebanyak 1.400 unit, tank ini dalam pelayanan aktif juga 350 unit T-90A. T-90A memiliki bentuk serupa dari pendahulunya yang membedakan adalah T-90A  mempunyai lapis baja yang lebih baik dibanding T-72B3.

T-72 dikatakan jauh dari tank super, ratusan di antaranya terbukti telah dihancurkan oleh tank M1 Abrams Amerika Serikat dan Challenger Inggris dalam Perang Teluk 1991. T-72 memiliki kualitas penting, yakni jauh lebih mudah untuk dioperasikan dan beratnya hanya sekitar 45 ton dibandingkan dengan 60-70 ton tank Barat.

Perancang tank Rusia juga telah meningkatkan perlindungan terhadap rudal dan roket anti-tank. Rudal dan roket anti-tank lebih banyak menghancurkan tank daripada peluru. T-72 dan T-90 dilapisi dengan perisai Explosive Reactive Armor (ERA) yang dirancang untuk memicu bentuk muatan hulu ledak sebelum waktunya.

Selain itu, tank-tank ini juga dilengkapi dengan Sistem Perlindungan Aktif  yang dirancang untuk mengacaukan sistem pemandu inframerah dan laser. Beberapa kasus mampu menembak jatuh rudal yang menyerang masuk. Fitur ini kemudian diterapkan oleh tank barat.

BM-30 Smerch

Tentara Rusia memiliki hubungan selama berabad-abad dengan “Dewa Perang”, yaitu artileri berat. Doktrin militer Rusia menekankan tembakan artileri berskala lebih besar yang diarahkan secara terpusat bertujuan untuk memusnahkan pasukan musuh. Di sisi lain militer Barat berfokus pada akurasi dan waktu respons untuk mendukung pasukan meminimalkan kerusakan tambahan.

Sebagian besar artileri Rusia terdiri dari sekitar 7.000 senjata self-propelled 2S1 dan 2S3 yang lebih tua, 500 sistem 2S19 Msta yang lebih modern, dan 1.000 sistem peluncur roket multi BM-21 Grad. Taktik Next Generation Warfare Rusia mengandalkan artileri sehingga dengan mudah dapat memusnahkan musuh.

BM-30 Smerch dapat menghujani target dengan hulu ledak termobarik yang memicu badai api mengerikan.

Rudal Balistik Iskander

Banyak target militer utama seperti lapangan udara, pusat komando, dan depot bahan bakar terletak jauh di luar jangkauan artileri dan terlindungi dengan baik dari serangan udara. Rusia membuat sistem rudal balistik yang dapat menghancurkan targetnya hingga jarak 300 mil.

Rudal Iskander milik Rusia jauh lebih cepat dan lebih akurat daripada rudal Scud yang digunakan Irak untuk membombardir Arab Saudi, Israel, dan Iran pada 1980 dan 1990-an. Selain itu, sistem rudal ini dirancang untuk menghindari rudal pertahanan udara dengan cara mengelak.

Hulu ledak konvensional seberat 1.500 pon Iskander cukup menakutkan. Sistem ini juga dapat membawa hulu ledak nuklir seberat 50 kiloton.

Tidak seperti AS, Rusia masih memiliki persediaan besar hulu ledak nuklir yang diyakini dapat digunakan untuk mengintimidasi musuh agar mundur dari konflik.

Rudal S-400

S-400 Triumf adalah sistem rudal pertahanan udara jarak jauh yang Rusia akui paling canggih dan mulai beroperasi pada 2007.  Rudal S-400 bisa menghancurkan rudal jelajah, rudal balistik sampai pesawat siluman serta dapat menyerang target pada jarak 400 km dan ketinggian hingga 30 km.

Rudal ini bisa dibawa dan dipindahkan serta dioperasikan untuk menyerang target ke berbagai lokasi karena terpasang pada mobil truk. Setiap mobil truk mampu mengangkut empat tabung peluncur yang memiliki berbagai jenis rudal buatan Rusia.

S-400 Triumf memiliki sistem radar multifungsi terintegrasi, sistem deteksi dan target otonom, sistem anti-pesawat terbang, peluncur dan pusat komando. Sistem ini mampu menembakkan 3 jenis rudal untuk menciptakan lapisan pertahanan udara. Sistem S-400 dianggap lebih canggih dua kali lipat dibanding pendahulunya dan bisa dipasang untuk Angkatan Darat, Laut, dan Udara.

Reporter : Rama Kresna Pryawan

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini