Gitaris Tom Marello Daur Ulang Lagu AC/DC

Baca Juga

MATA INDONESIA, LOS ANGELES – Tom Marello masih eksis. Gitaris Rage Against The Machine, Prophet of Rage dan Audioslave ini baru saja merilis album terbarunya. Kali ini ia merilis sebuah album bertajuk The Atlas Underground Fire. Ini merupakan lanjutan dari album The Atlas Underground yang ia rilis pada 2018.

Album kali ini terasa istimewa, karena Tom Morello berkolaborasi dengan banyak musisi lintas generasi. Beberapa di antaranya adalah Bruce Springsteen, Eddie Vedder, Mike Posner, Damian Marley dan Bring Me The Horizon.

Di album ini, Tom tidak lagi terjebak dengan satu warna musik saja. Di album solonya ini memadukan berbagai genre musik, mulai dari alternative, rock, hingga EDM.

Semua lagu di album The Atlas Underground Fire akan rilis di layanan streaming secara bertahap. Lagu pertama yang ia rilis adalah Highway To Hell.

Bila kalian penggemar AC/DC, ini adalah salah satu lagu hits band asal Australia.

Ya, Tom Morello mengemas ulang lagu hits dari AC/DC tersebut bersama Bruce Springsteen dan Eddie Vedder. Morello merasa, nuansa lagu tersebut akan terasa sangat berbeda dari versi aslinya. ”Lagu itu adalah salah satu karya rock n’ roll terbaik sepanjang masa. Jadi, aku harus juga berkolaborasi dengan dua penyanyi rock papan atas. Aku juga menyematkan solo gitar yang pastinya membuat lagu semakin liar,” ujar Tom Morello, Jumat 6 Agustus 2021.

Tom menceritakan proses penggarapan album yang menurutnya cukup sulit untuk dilakukan. Sebab, pandemi Covid-19 membuatnya tak bisa berada satu studio dengan para kolaborator. ”Selama lockdown aku tak punya akses untuk berhubungan dengan engineer. Jadi, aku harus merekam bagian gitarku di voice memo di ponsel,” katanya.

Aktivis Politik

Selama ini Tom Marello dikenal karena aksi-aksi gemuruh berisik yang liar, permainan gitar eksploratif, hingga musik yang menyuarakan keresahan masyarakat. Kiprahnya sebagai gitaris di Rage Against the Machine, Audioslave, The Nightwatchman, hingga Prophet of Rage menunjukan Tom sebagai gitaris terbaik di dunia. Selain sebagai gitaris, Tom adalah seorang aktivis. Ia sering menggunakan musiknya sebagai pesan untuk melawan tatanan, memperkuat yang lemah, dan memberikan asupan tenaga untuk terus berjuang.

Lahir pada 30 Mei 1964 di Harlem, New York, Tom dikandung oleh seorang ibu Amerika keturunan Irlandia-Italia dan ayah dari Kenya. Kedua orang tuanya bertemu pada sebuah demonstrasi pro-demokrasi di Nairobi, Kenya.

Saat ibunya hamil, dia kembali ke New York bersama dan menikah menuju kelahiran Morello. Ketika umurnya masih 16 bulan, ayahnya angkat koper dan pulang ke Kenya—menolak kewajibannya mengurus anak. Ibunya, yang adalah seorang guru bahasa Inggris, membesarkannya sendiri di Libertyville, Illinois.

Di umur ke-13, Morello mendirikan band pertamanya bernama Nebula, sebuah band cover lagu-lagu Led Zeppelin, Steve Miller Band, dan lain sebagainya. Saat ini jugalah masa dimana dia memperoleh gitar pertamanya.

Mengemban pendidikan hingga SMA di Libertyville, ibunya merupakan seorang guru sejarah dan wali kelas dari Tom dan sahabatnya, Adam Jones—yang kita kenal sebagai personil Tool. Morello sudah aktif bermusik sedari masih belajar di sekolah.  Proses ini membentuk kesadaran dan pemahaman politiknya.

Lulus dari sekolah dengan nilai baik, dia melanjutkan studi ke Harvard dan lulus dengan sarjana seni jurusan ilmu sosial. Pada awal perkuliahannya, dia mulai serius menekuni instrumen gitar. Morello sempat membentuk band bersama Adam dan mulai menulis lirik yang “politis”.

Morello sempat bekerja sebagai seorang staff  senator Alan Cranston dari kubu Partai Demokrat dari California selama setahun. Setelah menghabiskan satu tahun di lingkungan politik kepartaian, Morello enggan lagi bekerja dalam di sana karena lingkungan yang dia anggap “kotor”.

Tahun 1991, Tom ingin membentuk band baru ketika bandnya bernama Lock Up bubar. Saat itu, dia terpukau melihat kemampuan rap seorang Zach de la Rocha saat sedang freestyle—maka langsunglah ia sapa dan ajak bergabung dalam band barunya. Zach tertarik, sehingga ditariklah Brad Wilk—drummer yang dia kenal saat Lock Up membuka audisi untuk mencari penggebuk drum. Setelah itu, Zach juga turut merangkul sahabat bernama Tim Commerford, seorang bassis. Terbentuklah band legendaris yang kita kenal dengan nama Rage Against the Machine.

Ini link lagu AC/DC yang dirilis ulang Tom Marello

Reporter: Irania Zulaia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini