Oleh : Abidin Sahab )*
Penyalahgunaan narkoba terus menjadi tantangan serius bagi Indonesia. Tidak hanya berdampak buruk pada individu, tetapi juga menghancurkan tatanan sosial dan melemahkan ketahanan bangsa. Pemerintah melalui Badan Narkotika Nasional (BNN) dan aparat penegak hukum telah melakukan berbagai upaya pencegahan dan penindakan. Namun, upaya ini memerlukan dukungan dari seluruh elemen masyarakat.
Kepala BNNK Sleman, Kombes Pol Teguh Tri Prasetyo menegaskan pentingnya keterlibatan publik dalam perang melawan narkoba. Pendidikan menjadi langkah awal yang efektif dalam mencegah peredaran narkoba. Edukasi dini tentang bahaya narkoba harus dilakukan, baik di sekolah maupun di lingkungan keluarga.
Selain edukasi, peran komunitas lokal juga sangat strategis. Kelompok masyarakat dapat berperan sebagai garda depan untuk memantau aktivitas mencurigakan di lingkungannya. Pelaporan masyarakat menjadi elemen penting dalam memutus rantai peredaran narkoba. Namun, masih banyak yang enggan melapor karena khawatir dengan keselamatan mereka. BNN telah menyediakan layanan hotline dan aplikasi pelaporan anonim untuk melindungi identitas pelapor. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan keberanian masyarakat dalam melaporkan aktivitas ilegal.
Wakasat Reserse Narkoba Polres Jakarta Utara, AKP Rumangga Putratama Napitupulu mengatakan teknologi juga menjadi alat yang efektif dalam upaya pemberantasan narkoba. Pemerintah memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan informasi tentang bahaya narkoba. Di sisi lain, masyarakat juga dapat menggunakan platform digital untuk mendukung kampanye anti-narkoba. Generasi muda sebagai pengguna aktif media sosial memiliki peran penting dalam menyebarluaskan pesan positif. Dengan kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah, teknologi dapat menjadi senjata ampuh melawan penyalahgunaan narkoba.
Salah satu pendekatan yang dapat diintegrasikan adalah penguatan sistem deteksi dini di tingkat masyarakat. Pemerintah dapat bekerja sama dengan komunitas lokal untuk membentuk unit-unit pemantauan khusus yang terlatih untuk mengenali indikasi penyalahgunaan narkoba di wilayah mereka. Unit ini dapat dilengkapi dengan akses cepat ke layanan penegakan hukum, sehingga penanganan terhadap ancaman narkoba bisa dilakukan lebih cepat dan efektif. Pendekatan ini juga meningkatkan rasa tanggung jawab kolektif di masyarakat, menciptakan lingkungan yang lebih tanggap terhadap ancaman narkoba.
Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap bahaya narkoba juga membutuhkan upaya berkelanjutan dari pemerintah dan media. Media massa memiliki peran penting dalam menyebarluaskan informasi edukatif serta kisah inspiratif tentang individu atau komunitas yang berhasil keluar dari jerat narkoba. Dengan narasi yang membangun, masyarakat dapat lebih tergerak untuk ikut ambil bagian dalam upaya pencegahan. Media adalah jembatan informasi yang sangat efektif, terutama untuk menjangkau generasi muda. Kerja sama dengan media lokal dapat memperluas jangkauan informasi di tingkat komunitas.
Selain itu, pemerintah juga perlu terus mendorong program-program pemberdayaan ekonomi masyarakat. Lingkungan yang rentan secara ekonomi sering kali menjadi sasaran empuk bagi sindikat narkoba. Program pelatihan keterampilan dan pemberian modal usaha kepada masyarakat kurang mampu dapat mengurangi risiko mereka terjebak dalam aktivitas ilegal seperti peredaran narkoba.
Di sisi lain, pendekatan berbasis keluarga juga harus terus diperkuat. Pemerintah dan organisasi masyarakat dapat menyediakan program bimbingan keluarga untuk membantu orang tua memahami bahaya narkoba serta bagaimana cara mendeteksi tanda-tanda awal penggunaannya di kalangan remaja. Bimbingan semacam ini tidak hanya berfokus pada aspek pencegahan, tetapi juga memberikan dukungan psikologis kepada keluarga yang anggotanya terjerat narkoba, sehingga mereka dapat memulihkan kehidupan bersama.
Dewan Pembina Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat), Togar Sianipar mengatakan menanamkan nilai-nilai positif dalam keluarga juga menjadi fondasi penting dalam upaya pencegahan narkoba. Orang tua memiliki peran besar dalam membentuk karakter anak dan menjadi teladan yang baik.
Peran aktif masyarakat adalah kunci utama dalam memerangi peredaran narkoba. Kolaborasi yang kuat antara masyarakat, pemerintah, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya akan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan bebas dari ancaman narkoba. Mari bersama-sama menjaga Indonesia agar tetap bersih dari bahaya narkoba, demi masa depan yang lebih baik.
Berbagai tantangan yang dihadapi dalam pemberantasan narkoba menunjukkan bahwa pendekatan yang berkelanjutan dan adaptif sangat diperlukan. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah memperkuat sinergi antar lembaga, baik pemerintah maupun non-pemerintah, untuk menciptakan kebijakan yang holistik. Misalnya, perlu adanya koordinasi yang lebih erat antara BNN, kepolisian, kementerian pendidikan, dan kementerian sosial untuk menyusun program terpadu yang mencakup aspek pencegahan, rehabilitasi, dan pemberdayaan masyarakat. Dengan integrasi ini, langkah-langkah yang diambil menjadi lebih terarah dan memberikan dampak yang signifikan.
Selain itu, penguatan hukum juga menjadi elemen penting dalam memerangi narkoba. Penegakan hukum yang tegas terhadap sindikat peredaran narkoba harus disertai dengan perlindungan saksi dan pelapor. Upaya ini tidak hanya memberikan rasa aman kepada masyarakat yang berani melaporkan, tetapi juga menjadi sinyal bahwa negara tidak akan berkompromi dengan kejahatan narkoba. Di sisi lain, sistem hukum yang berfokus pada rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan narkoba dapat membantu mereka kembali menjadi individu yang produktif. Dengan pendekatan ini, tidak hanya rantai peredaran narkoba yang terputus, tetapi juga pemulihan korban dapat dilakukan secara efektif, mendukung terciptanya masyarakat yang lebih sehat dan berdaya.
)* Penulis merupakan mahasiswa pascasarjana yang tinggal di Bandung